Mendahulukan Kesolehan Orang Tua

 

Oleh: Dhila Sudarjo

[Ibu Rumah Tangga Peduli Umat]


Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

(QS. Al-Furqan: 74)


Ayat ini biasanya menjadi salah satu doa favorit bagi setiap orangtua. Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka ingin memperoleh keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah sehingga hati mereka menjadi sejuk melihat keturunannya dalam keadaan demikian, baik di dunia maupun di akhirat.


Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak yang soleh, rajin beribadah dan berbakti kepada mereka. Namun kebanyakan orangtua saat ini hanya fokus pada usaha mensolehkan anak. Mereka lupa bahwa faktor terpenting dalam kesolehan anak adalah kesolehan mereka sendiri sebagai orangtuanya.


Ketika orangtua mendambakan memiliki anak soleh, segala upaya dilakukan. Sayangnya, terkadang orangtua lupa mulai memperbaiki dirinya sehingga masih tetap melakukan kemaksiatan.


Ketika menjadi orangtua, maka harus bisa memperbaiki diri ke arah kebaikan. Karena setiap kesolehan orangtua berefek timbal balik terhadap kesolehan anak.


Dikutip dari muslimah.or.id (03/12/2016), ada beberapa dampak kesolehan orangtua terhadap kesolehan anak-anak mereka, baik di dunia maupun di akhirat. 


Pertama, adanya keberkahan pada amal salih tersebut dan pahala dari Allah. Di antara bentuk keberkahan dari amal soleh yang dilakukan seorang hamba adalah Allah menganugerahkan taufik kepada orang tersebut untuk senantiasa beramal kebaikan dan kemudahan dalam melakukan berbagai ketaatan selanjutnya kepada-Nya. Sebaliknya, amal buruk dapat menjadi bencana dan hukuman dari Allah bagi pelakunya.


Kedua, boleh jadi balasannya berupa kebaikan yang tergambar pada anak-anak mereka. Namun boleh jadi juga dalam bentuk hukuman yang terlihat pada anak-anak disebabkan amal buruk kedua orangtuanya.


Ketiga, berupa penjagaan Allah atas anak-anak mereka. Allah yang mengurusi perkara-perkara atau kebutuhan mereka. Allah luaskan rezeki mereka dan senantiasa menjaga kesehatan jasmani anak-anak mereka.


Keempat, dampaknya juga dapat berupa penyimpangan anak-anak mereka dari jalan kebenaran. Berupa berbagai bencana, penyakit dan timbulnya masalah demi masalah.


Sesungguhnya kesolehan orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar untuk anaknya. Selain berguna sebagai bekal mendidik anak, kesolehan yang dimiliki orangtua juga menjadi penjaga bagi anaknya ketika orangtua mereka telah meninggal.


Sebagaimana Allah SWT berfirman,


“Adapun dinding rumah (yang ditegakkan Khidir) adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan (berupa lembaran emas yang tertulis padanya ilmu) bagi mereka berdua. Ayah kedua anak tersebut adalah seorang yang salih, maka Tuhanmu menghendaki ketika mereka sampai pada masa kedewasaannya kemudian mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu."

(QS. Al Kahfi: 82).


Jadi, penting bagi setiap orangtua terlebih dahulu mensolehkan dirinya dengan banyak menuntut ilmu agama dan berkumpul dengan orang-orang soleh. Karena kesolehan orangtua tidak hanya berpengaruh sebatas anak. Tapi juga keturunan di bawahnya. Karena sulit untuk mendapatkan buah yang bagus dari pohon yang buruk. Bukankah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya?


Pendidikan anak bukanlah barang atau jasa yang bisa dengan mudah dibeli. Berhentilah berharap banyak pada pendidikan formal di luar rumah, jika orangtua tak peduli dengan kesolehan dirinya.


Wallahu'alam.


---

[Like and share, semoga menjadi amal sholih]

---

Join Komunitas Muslimah Cinta Islam Lampung di:

⬇️⬇️⬇️

Facebook: fb.com/DakwahMCI

Telegram: t.me/MuslimahCintaIslam

Instagram: @muslimah.cintaislam 

Twitter: twitter.com/DakwahMCI 

---

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak