Oleh : Tri Silvia*
.
.
Setan gundul beberapa hari ke belakang sukses jadi perbincangan di tengah masyarakat, baik di media sosial maupun di media massa secara umum. Pasalnya, salah satu politisi menyebutnya dalam cuitan akun medsos pribadinya. Ia dijadikan pesakitan, disebut sebagai penyebab kesalahan data yang masuk kepada kubu 02. Disampaikan bahwa ia lah yang menjadi otak di balik kesalahan data kemenangan Prabowo-Sandi 62%.
.
Masyarakat Indonesia memang lekat dengan suasana yang berbau mistis. Keluarnya pernyataan tentang setan gundul tentunya jadi bukti nyata bahwa hal-hal yang berbau mistis tak hanya ada di kalangan masyarakat menengah ke bawah saja, melainkan mencakup juga kalangan menengah ke atas, termasuk politisi yang notebene dekat dengan pemerintahan.
.
Setan gundul, istilah asli Indonesia. Menggambarkan sesosok makhluk tak kasar mata yang tidak memiliki rambut atau botak. Istilah lainnya adalah tuyul. Makhluk yang memiliki kemampuan untuk memperkaya tuannya dengan mengambil harta tanpa ijin dari orang lain. Terkait dengan kemunculan istilah ini, nyatanya setan gundul bukan kali pertama membuat heboh jagat perpolitikan Indonesia. Bahkan kiprahnya dimulai sejak zaman Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto.
.
Menurut laporan Peristiwa 27 Juli yang diterbitkan Institut Studi Arus Informasi (1997), istilah ini muncul dari pernyataan Presiden Soeharto ketika menerima Soerjadi (Ketua Umum) dan beberapa pengurus Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI), dua hari menjelang Peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli). Saat itu, Soeharto mengatakan agar mewaspadai setan-setan gundul yang ikut bermain dalam kemelut PDI. (tribunnews.com, 10/5/2019)
.
Pasca hilir mudiknya istilah tersebut di media sosial, banyak pihak mencari-cari siapakah sosok yang disebut sebagai setan gundul. Alhasil sedikit keributan muncul ke permukaan. Koalisi 02 pun seakan kembali diguncang.
.
Beberapa pakar menilai munculnya sosok ini hanyalah sebagai pengalihan isu, adapun sebagian yang lain menganggap hal tersebut sebagai pemicu keributan. Terlepas dari semua itu, tentang siapa sosok di balik setan gundul itu tetap jadi perhatian publik. Beberapa hari yang lalu, pihak dari pasangan calon 02 telah berkomentar bahwa tak ada yang namanya setan gundul di koalisi tersebut. Semua yang dinyatakan oleh pimpinannya adalah benar dan berdasarkan data yang valid. Lalu, dengan pernyataan tersebut, apakah semua permasalahan telah dianggap tuntas?
.
Pada faktanya tidak sama sekali, kekacauan data telah menjadi permasalahan vital tersendiri bagi pihak penyelenggara Pemilu. Bahkan pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi telah melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) terkait dengan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang kacau balau. Lalu, apa yang terjadi sebenarnya? Siapakah dalang dari kekacauan data yang terjadi pada Pemilu saat ini? Apakah setan gundul atau setan-setan yang lain?
.
Masalah kekacauan data hanyalah satu dari sekian banyak kekacauan yang terjadi pada Pemilu tahun ini. Pemilu yang seharusnya berlangsung damai, kini berubah menjadi bom aktif yang siap untuk meledak. Berbagai kepentingan kemudian muncul ke permukaan seakan menjadi jawaban dari banyaknya kebingungan publik atas apa yang terjadi. Salah satu yang mengemuka adalah proyek OBOR (One Belt One Road) yang diinisiasi Pemerintah Cina. Kemarahan publik pun kian meningkat sejalan dengan keluarnya berbagai kebijakan yang tidak pro rakyat. Jadi sebenarnya, permasalahan tak hanya ada pada kekacauan data, melainkan ada pada keseluruhan sistem.
.
Sistem kapitalisme yang kini tengah berkuasa dengan demokrasi yang berseru rakyat di atas segalanya, secara nyata telah sangat mengecewakan publik. Berseru bahwa "Suara Rakyat Suara Tuhan", tetapi saat rakyat tak sesuai penguasa yang akhirnya berbenturan dengan kepentingan pengusaha. Rakyat langsung dibuang dicampakkan tak peduli seberapa susah ia melobi mereka dahulunya yang jelas kepentingan asing aseng menjadi yang lebih utama.
.
Berdasarkan pemaparan di atas, kapitalisme demokrasi lah yang salah. Penyebab segala kekacauan yang terjadi selama ini. Kekacauan situng dan kekacauan lainnya. Tak perlu salahkan setan gundul dan sahabat-sahabatnya. Sebab biang segalanya adalah sistem Kapitalisme Demokrasi yang tak bisa kompromi dengan kepentingan dan kekuasaan. Oleh sebab itu, keduanya harus segera dibuang dan diganti dengan sistem lain yang benar.
.
Sungguh, Islam jauh-jauh hari telah mengingatkan kepada umat manusia lewat firman-Nya dalam Alquran yang artinya,
.
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS. Al-Maidah : 50)
.
Tak pantas bagi umat Islam menolak hukum-hukum Allah yang telah ditetapkan untuknya. Apalagi menggantikannya dengan hukum buatan manusia biasa yang serba lemah dan terbatas. Ditambah lagi dengan fakta bahwa hukum atau sistem yang diterapkan tersebut tak menghasilkan apapun selain kehancuran.
.
Sebagai umat yang meyakini Allah Sang Maha Pencipta, Rasulullah sang teladan, dan Alquran sebagai kitabullah yang berasal dari-Nya. Maka adalah wajib hukumnya untuk melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Termasuk perintah untuk menerapkan Islam secara kaffah.
.
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah : 208)
.
Wallahu A'lam bis Shawab
*(Pemerhati Masyarakat)