Oleh ; T2N
Terasa sangat mencekam awal puasa tahun ini. Banyak peristiwa dimana Islam dikondisikan tidak merdeka oleh musuh2 Islam. Bila yg memusuhi adalah orang Yahudi Nasrani masih tergolong wajarlah, karena beda aqidah cara pandang tentang kehidupan juga berbeda . Yang menyedihkan lagi bila yg membuat kacau Umat Islam itu adalah umat Islam itu sendiri....
Mereka adalah manusia2 yang tertutup mata hati dan mata bathinnya. Tertutup oleh kekuatan nafsunya atau perasaannya, khayalan ,keraguan, yg ditambah hanya sedikit keimanan yg melahirkan hakekat. Dijadikannya nafsu dan perasaan nya ( wijdan) sebagai Panglima penentu kebijakan dlm dirinya . Mereka tidak tahu bahwa perasan itu tidak pernah bisa diukur , kebijakan harus melibatkan akal sehat.
Nah sepertinya disinilah kenapa umat Islam tidak menjadi people powernya peradaban...? Karena gagal fokus menentukan panglima kebijakannya.Sehingga yg muncul adala adab2 pemuas nafsu dan perasaanya saja.
Bagaimana bisa kaya, bagaiman bisa punya jabatan, bagaiman punya kekuasaan. Tak pernah akal sehatnya berfungsi untuk apa saya kaya ? Darimana saya dapat nya, ? Dan untuk apa semua ini saya pergunakan..? Apa balasan yg saya dapat.
Sementara dalam diri mereka diliputi emosi, kebohongan, keraguan, imajinasi , angan2, khayalan nah inilah sesungguhnya yang menjerumuskan seorang mukmin pada jurang kekufuran dan kesehatan yg tak terasa pada dirinya. Tak lain mereka menjadikan perasan hati sebagai jalan imannya.
Alhamdulillah harusnya negara ini bersyukur masih ada organisasi yang anggotanya adalah para penggagas akal sehat seperti HTI dan FPI . Saya yakin baru HTI yang mampu mengajarkan pola fikir yang mendasar tentang qiadah fikriyah. HTI bahkan menjadikan QS.Ali 'Imran ayat 190 adalah landasan dalam menentukan kebijakan.
Kebijakan harus melibatkan akal sehat, karena itulah yang membedakan manusia dengan hewan. Paduan antara naluri dan akal sehat itulah maka kebijakan yang akan muncul pasti sesuai naluri sebagai manusi. Menentramkan hati serta masuk akal. Bukan membabi buta yang bukan wilayah berfikir manusia diobok2. Pemaksaan kekuasaan adalah bukan wilayah manusia, wilayah manusia adalah menjalankan upaya sesuai naluri dan akal sehat. Bukan memaksa dengan cara2 nafsu yg ditunggangi syetan. Sehingga banyak korban jiwa .
Namun kini banyak kebijakan2 baru yg sia2 bagi mereka yg berfikir mustanir. Contoh , sudah ada Undang Undang tentang pertahanan keamanan , bikin lagi Undang Undang TETORIS, tidak ada kegentingan memaksa, bikin PERPU, yg akhirnya memaksakan kegentingan. Nah akhirnya umat Islam yang cerdas bergejolak karena diarahkan pada organisasi Islam yang sepanjang berdirinya tidak pernah meninggalkan tali Alloh disetiap langkah dan keputusannya. Terjadi people power seperti 212. Kenapa karena setiap muslim penyampai kebenaran tersinggung atas kebijakan yang tidak melibatkan akal sehat .
Sampai kapan kebijakan2 konyol akan berakhir..,.?
Sampai Umat Islam kembali pada sistem Islam Kaffah sehingga kaum muslimin menjadi cerdas menguasai seluruh lini kehidupan. Sehingga tercipta kedaulatan hakiki di tangan kaum muslimin.
#storrytallyng
#belajarpolitiksyar'i
#Pendambategaknyakhilafah
#Romadhonbulanjihad