Oleh: Yanti (Ibu Rumah Tangga)
Pesta demokrasi alias pemilu kini telah usai. Secara umum, melaui pemilu inilah kebanyakan masyarakat berharap akan menjadi sarana untuk melakukan perubahan (sekalipun hanya perubahan rezim) yang akan membawa mereka pada kesejahteraan. Namun fakta berkata lain, setelah usai 'pesta demokrasi' ini bahkan sebelum pelaksanaannya pun yang muncul adalah berbagai permasalahan, kekacauan, dan kekisruhan.
Seperti dilansir oleh media tirto.id - Penyelenggaraan pemilihan umum 2019 di sejumlah daerah mengalami kendala. Mulai dari masalah distribusi logistik, kekurangan surat suara, kerusakan kotak suara, kerusakan surat suara, hingga surat suara tercoblos lebih dulu. Deretan kasus ini menunjukkan KPU gagal menjamin pemilu berjalan langsung. [Tirto.id/17/01/2019]
Selain itu, pasca pemilihan usai. Banyak kecurangan yang terjadi dari segi perhitungan suara yang seolah kecurangan ini telah bersifat struktural. Kemudian juga selama pemilu tahun ini terjadi banyak dari petugas KPPS yang jatuh sakit bahkan meninggal dunia. Jumlahnya terus mengalami peningkatan.
Tercatat masih ada 883 anggota KPPS lainnya yang saat ini masih sakit. Angka tersebut, naik cukup banyak jika dibandingkan dengan data pada Selasa (23/4) pukul 16.30 WIB. [KumparanNews]. Pada Selasa (23/4), jumlah anggota KPPS yang meninggal tercatat sejumlah 119 orang. [KumparanNews]
Itulah fakta yang justru terjadi pada pemilu 2019. Maka dari kekisruhan ini membuktikan bahwa rakyat tidak bisa berharap bahwa pemilu benar-benar menjadi sarana untuk melakukan (sekalipun hanya merubah rezim). Karena demokrasi hanya akan berpihak pada penguasa yang akan melanggengkan penjajahan sistematisnya dalam segala aspek, baik politik, ekonomi maupun sosial budaya bukan kepada rakyat.
Maka seharusnya hal yang ditempuh bukan hanya sekedar perubahan rezim semata melalui pemilu yang hasilnyapun belum tentu memihak rakyat. Perlu adanya peralihan untuk berhukum pada aturan Allah dimana keadilan mampu ditegakkan secara sempurna, yaitu dalam institusi Khilafah Islamiyah, dimana seluruh syari'at Islam diterapkan secara sempurna.
Allaahu a'lam bi ash-shawab.