Oleh : Ummu Abror
Pemilihan presiden 2019 telah berakhir. Komisi pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan hasilnya. Masih menunggu penghitungan suara. Masyarakatpun menunggu hasil perhitungan suara yang akan diumumkan pada tanggal 22 Mei mendatang.
Namun seperti biasa lembaga - lembaga survei telah mengumumkan hasil pilpres ini. Menurut versi quick count (QC), Joko Widodo - Ma'ruf Amin menang. Mereka meyakinkan bahwa hasil mereka mendekati kebenaran. Akan tetapi masyarakat tidak percaya karena fakta di lapangan berbicara lain. Tidak hanya itu, masyarakatpun dibuat kesal dengan fakta - fakta kecurangan yang sangat banyak.
Kenapa semua ini bisa terjadi ? Dan apa sebenarnya solusi bagi problematika ini?
Sebagai sebuah mabada maka Islamlah yang mempunyai jawabannya. Kalau kita mau berfikir secara mendalam, maka kita akan menemukan akar dari segala tindak kecurangan bahkan kejahatan yang diduga sistemis dan terstruktur ini. Tak lain tak bukan karena sistem yang digunakan adalah sistem Kapitalisme sekuler yang meraih kekuasaan dengan jalan Demokrasi . Dimana kewenangan untuk membuat segala aturan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. mereka membuat aturan - aturan dalam mengatur kehidupan sesuai dengan nafsu mereka, yang tak lain adalah untuk melanggengkan kepentingan - kepentingan mereka dan golongannya, mereka telah memisahkan agama dari kehidupan yaitu mereka meyakini adanya pencipta tetepi meniadakan peran pencipta untuk mengatur kehidupan mereka. Mereka menganggap Allah SWT adalah laksana tukang pembuat jam, tugasnya hanya menciptakan kemudian ketika mereka hidup maka akan berjalan sendiri. Dan pastilah ketika nafsu manusia yang mengatur semua aspek kehidupan akan terjadi kekacauan, karenaanusia mempunyai keterbatasan - keterbatasan, adanya sikap tamak dan rakus akan kekuasaan yang pada akhirnya semua yang dianggap sebagai penghalang kepentingan mereka, akan disingkirkan baik kepada lawan politik ataupun seseorang dan kelompok yang kritis terhadap mereka. Dan itu sudah menjadi hal yang lumrah dalam sistem Kapitalis sekuler ini, kemudian apakah solusi dari semua kekacauan ini?
Islam sebagai dien yang berasal dari Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan dirinya dan mengatur hubungan manusia dengan sesamanya yang mencakup (sosial,politik,budaya,pendidikan,pertahanan dan keamanan). Islam telah terbukti sebagai peradaban yang gemilang yang berhasil diterapkan selama kurang lebih 13 abad, dengan keberhasilan yang diakui bukan dari kalangan muslim saja bahkan dari kalangan non muslim sekalipun. Mereka mengakui dan mengagumi keberhasilan ajaran Islam, yang mampu mengatur seluruh aspek kehidupan baik secara spiritual dan politik dengan sempurna sehingga menjadi peradaban yang mengagumkan dan diakui oleh bangsa - bangsa lain.
Maka bagi kaum muslim tidak ada alternatif lain selain kembali kepada ajaran Islam, dengan cara memperjuangkan kembali kehidupan Islam yang dulu telah Rasullullah dan Khulafaurassyidin wariskan. Bukan hanya sekedar menempatkan orang Islam ditampuk kekuasaan, karena yang menjadi tujuan adalah tegaknya Islam di muka bumi sehingga seluruh syariah Islam bisa diterapkan secara kaffah.
Perjuangan ini dimulai dengan membina umat dengan tsaqofah Islam dan menyadarkan mereka terhadap kewajiban menjalankan syariah secara sempurna. Ketika atmosfer keislaman itu telah muncul dan menguat dan dorongan penegakan syariah Islam tak bisa dibendung, maka akan muncul orang- orang yang mempunyai kekuatan memberikan pertolongannya. Kombinasi umat yang sadar dan para pemilik kekuatan yang memberikan pertolongan inilah yang akan mengantarkan tegaknya Islam secara kaffah yang telah Allah janjikan dan Rasulullah kabarkan.