Oleh: Fadhliyah Ahfa
Disetiap episode kehidupan dakwah Islam, Allah selalu menyertakan para penolong agamaNya dengan para penolak dan pembenci Islam. Ini merupakan sebuah sunnatullah yang tidak bisa dihindari
Rasulullah dan para sahabatnya, ketika memperjuangkan Islam di Mekkah, menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan dakwah. Hambatannya bukan hanya sedekar penolakan secara lisan atau psikis, tetapi sampai terjadi kejahatan fisik hingga pembunuhan
Diriwayatkan bahwa ketika Bilal bin Rabbah memeluk Islam, dengan segera tuannya Umayyah bin Khalaf langsung mengancamnya. Tak tanggung-tanggung, dia pun langsung memanggang tubuh Bilal diatas panasnya pasir dan sengatan matahari siang. Tidak puas, akhirnya dia menindihkan batu besar diatas badan Bilal yang tak mengenakan pakaian kala itu. Batu besar yang jika diangkat maka mengelupaslah kulit tubuh Bilal
Tuntutannya hanya satu, dia ingin Bilal kembali ke agama nenek moyangnya dan tak lagi mengucapkan Ahadun Ahad (Allah Yang Esa). Akan tetapi dengan lantang Bilal menolaknya dan terus menyebutkan nama Tuhannya. (kisah utuhnya silakan baca Siroh ya)
+++
Episode kehidupan saat ini pun, sama. Ada orang yang rela menolong agama Allah dengan ikhlas, mengorbankan waktu bersama keluarganya demi berdakwah, menyiapkan pikirannya demi meningkatkan level berpikir umat, merelakan tenaga dan hartanya untuk kemaslahatan umat, meski terkadang nyawa pun menjadi taruhannya.
Namun dengan pongahnya para pembenci Islam melakukan monsterisasi syariah islam, menyematkan label 'radikal' pada orang yang rajin mengkaji islam kaaffah, membubarkan pengajian dengan dalih ustadznya terlalu ekstrim, hingga melakukan persekusi dengan melayangkan berbagai fitnah murahan
Begitulah gambaran sikap kerasnya seorang penolong dan pembenci agama Allah. Penolong agama Allah tentu akan ditempatkan pada posisi strategis (Surga) dihadapanNya. Sedangkan pembenci agama Allah, akan mendapatkan balasan yang setimpal pula (Neraka Jahannam)
Teringat sebuah ayat yang begitu menghujam dalam kalbu dan menjadi pengingat dikala futur, "Wahai orang-orang yang beriman, Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (TQS. Muhammad: 7)
Akan berada digolongan manakah kita? Penolong atau Pembenci Agama Allah? Kitalah yang menentukan!
Wallahu a'lam bish-showab
#Day3Ramadhan
#AkademiMenulisKreatif
#AMK5
#MenebarManfaat