I'tikaf Ramadhan, Tidakkah Menarik Lagi?


Oleh : Lilik Yani


Sekitar jam 21an kami berangkat menuju masjid untuk i'tikaf Ramadhan

Mengapa tidak seramai i'tikaf tahun-tahun sebelumnya?

Biasanya untuk bisa duduk saja terasa sempit, tak ada tempat

Kini kaki bisa selonjor bergerak leluasa


Oh, mungkin orang-orang datang nanti malam

Mendekati acara sholat qiyamul lail dimulai

Ahh, hingga jam 00 tempat masih longgar

Hingga bisa dipakai anak-anak jalan-jalan

Kaki masih leluasa digerakkan


Lantas kemana orang-orang malam ini? 

Apakah sudah mudik ke berbagai penjuru negeri? 

Ternyata belum,  karena saat sholat taraweh masih ada

Para mahasiswa juga belum libur kuliahnya

 

Apakah mereka lebih tertarik pergi ke pertokoan? 

Berbelanja kebutuhan lebaran buat keluarga? 

Obral harga lebih menarik perhatiannya

Kesempatan berbelanja murah

Perbaiki penampilan untuk hari raya


Sudah tidak menarikkah i'tikaf Ramadhan? 

Momentum peningkatan amal kebaikan

Sudah tidak direspon sehangat tahun-tahun sebelumnya


Sepuluh hari terakhir Ramadhan

Harusnya berlomba-lomba dalam kebaikan

Lantas memperbanyak memohon ampunan

Atas semua dosa dan kekhilafan

Dan belindung dari dahsyatnya siksa neraka


Kenyataannya umat santai-santai saja

Warung kopi semalam suntuk  diserbu para remaja

Mereka lebih tertarik main game online bersama temannya

Sungguh kerusakan moral menyerbu seluruh belantara


Anak-anak lebih terpesona dengan permainannya

Pahala berlimpah yang ditawarkan Ramadhan

Tak ditoleh walau hanya sejenak

Hingga Ramadhan akan beranjak pulang

Tak sedikitpun amal kebaikan sempat ditorehkan


Kawan, sudah tak menarikkah i'tikaf Ramadhan?

Hingga kau biarkan masjid lengang 

Tak tertarikkah kalian dengan hadiah yang berlimpah?

Allah siapkan untuk hamba-hamba yang beriman


Kawan, pada sepuluh akhir Ramadhan

Rasulullah saw membangunkan seluruh keluarga

Menjalankan i'tikaf Ramadhan 

Memperbanyak memohon doa pengampunan

Agar kembali fitrah di hari Raya


Kawan, jika Rasulullah saw yang dijamin surga

Diampuni segala dosa,  jika ada

Tapi beliau juga menjalankan i'tikaf Ramadhan

Bersama seluruh keluarganya


Sementara kita yang bergelimang dosa

Mengapa tak mau menjalankannya? 

Tak kunjung berlari mengejar ketertinggalan

Tak berlomba menjalankan kebaikan yang terlewat

Tak segera meneladani Rasulullah saw


Kawan, sudah merasa cukupkah amal kalian? 

Hingga kau biarkan Ramadhan terus berjalan tanpa kesan

Apakah kalian merasa lebih baik dari Rasulullah saw

Hingga kalian biarkan penawaran terbaik yang Allah siapkan


Ada lailatul qodar di dalamnya

Pahala kebaikannya melebihi 1000 bulan

Jika kalian sibuk beribadah saat Ramadhan

Dan setia menunggu dengan i'tikaf

sambil jalankan ibadah Ramadlan


Kawan, mumpung masih ada kesempatan

Maksimalkan di detik-detik akhir Ramadhan

Dengan i'tikaf di masjid terdekat

Menjalankan amalan sesuai Rasulullah

Menunggu malam kemuliaan


Wallahu a'lam bisshawab



Surabaya, 27 Mei 2019


#WaktunyaItikafRamadhan

#RamadhanBulanPengampunan








Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak