Oleh: Nengsih
Di Indonesia, April identik dengan bulannya perempuan. Segala keunggulan perempuan dan profesinya akan diangkat ke publik sebagai contoh bagi perempuan dan generasi. Jika dicermati isu kesetaraan masih terus digaungkan. Apalagi jika dikaitkan dengan tema Hari Perempuan Internasional bulan Maret lalu, "balance for better" masih berbicara di seputar kesetaraan hak perempuan sebagaimana laki-laki. Pada kehidupan publik, para pegiat perempuan ini menginginkan kesetaraan gender dan menghilangkan diskriminasi. Memastikan semuanya adil dan seimbang, baik pada aspek pemerintahan, liputan media, dunia kerja, kekayaan, olahraga, dsb.
Jika jujur, sistem manusia saat ini menjadikan perempuan produktif dan berdaya guna seluas-luasnya untuk lebih menguatkan pada produksi dan konsumsi bagi kapitalis sendiri. Sementara profesional dalam mendidik generasi tidak diangkat sebagai amal mulia yang melahirkan generasi cemerlang calon pemimpin berikutnya.
Banyak perempuan, terutama yang sudah pada posisi ibu tetap mengukur mulianya mereka saat menghasilkan pundi-pundi sebagaimana para lelaki menjemput nafkah. Pada kacamata Sang Pencipta, Allah SWT, penciptaan Hawa untuk menjadi sahabat Adam, selain untuk tujuan melestarikan jenis manusia, juga menjadi sahabat, partner yang hakiki dalam garis perjuangan menegakkan diin Allah.
Allah senantiasa memuliakan hambaNya dan menyediakan pahala yang sama bagi laki-laki dan perempuan yang beriman, taat, shaum, bersedekah, menjaga kehormatan, dan banyak menyebut nama Allah (bisa lihat QS 33:35). Kesetaraan yg selama ini dituntut oleh perempuan saat ini sudah k.l 14 abad yang lalu Allah berikan dengan menyamakan hak serta kewajiban lelaki dan perempuan sebagai manusia, sama.
Namun Allah menyayangi hambaNya dengan membedakan peran ketika melihat perbedaan yang alami sebagai lelaki dan sebagai perempuan. Perempuan Allah amanahkan padanya peran utama dari sahabat suami, sebagai Umm wa Rabbatul bait (ibu dan pengatur rumah suaminya), serta umm ajyal (ibu generasi) yang siap menghasilkan pemimpin berikutnya, generasi pengokoh peradaban Islam.
Wahai perempuan, kesetaraan yang seperti apa yang kalian kehendaki? Sementara Allah dan IslamNya telah mengangkat martabatmu setinggi-tingginya demi menghasilkan generasi yang beriman dan kuat. Generasi didikan para ibulah yang di akhirat kelak akan memanggil kalian dari pintu syurga mana saja yang kalian kehendaki. Masyaa Allah. Jadilah sahabat lelaki dan ibu generasi!