Indonesia Surganya Dunia

Oleh: Vio Ani Suwarni


Indonesia, banyak sekali kata untuk mendefinisikan negara Indonesia. Negara yang memiliki julukan negara kepulauan, negara perairan terbesar dan memiliki kekayaan rempah-rempah ini ternyata tak habis-habisnya dikagumi setiap orang. 


Mulai dari pesona alamnya yang indah, udaranya yang sejuk, penduduknya yang sangat ramah, sumber daya alam yang sangat melimpah ruah. Tak ketinggalan untuk memanjakan para penduduknya ataupun di luar penduduk Indonesia. Negara ini memiliki jumlah hari libur yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati keindahan panorama alam.


Sungguh banyak sekali keistimewaan yang dimiliki negara Indonesia. Selain keistimewaan-keistimewaan tersebut, Indonesia juga memiliki julukan negeri muslim terbesar di seluruh dunia. Sungguh banyak sekali kenikmatan yang Allah berikan pada bumi Indonesia. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi: 


"Jika kamu mensyukuri nikmat-Ku, pasti akan Aku tambah. Tapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, ketahuilah bahwa adzab-Ku pasti pedih .” (QS. Ibrahim (14) : 7)


Ayat di atas menunjukkan perlunya kita bersyukur atas apa yang sudah diberikan Allah SWT kepada kita, terutama yang hidup di bumi Indonesia. Penduduk Indonesia tetap bisa fokus untuk mengerjakan segala aktivitasnya tanpa ada rasa ketakutan sedikit pun seperti yang terjadi di negara-negara muslim lainnya.


Keistimewaan yang dimiliki oleh Indonesia telah membawa Indonesia pada peringkat pertama negara paling santai di dunia.  


Seperti yang dilansir dari tribuntravel.com, Indonesia masuk dalam daftar teratas jadi destinasi negara yang paling santai di dunia.


Peringkat 15 besar negara paling santai di dunia ini berdasarkan sebuah laporan dari agen perjalanan di Inggris.


Lastminute.com, menuliskan bahwa Indonesia sebagai Negara Paling Santai di Dunia, atau Most Chilled Out Countries in The World.


Maksud dari julukan negara santai ini kaitannya dalam hal-hal yang positif.


Yakni, berhubungan dengan relaksasi yang santai dan memanjakan momen liburan kamu.


Indonesia punya banyak lokasi untuk melakukan relaksasi dan cocok jadi destinasi liburan.


Hasil peringkat ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lastminute.com dan meninjau dari berbagai faktor.


Mulai dari banyaknya cuti tahunan, faktor polusi suara, faktor cahaya (lingkungan), faktor Hak Asasi Manusia (HAM), budaya, dan banyak lokasi spa atau retreat lainnya.


Laporan dari Lastminute.com ini kemudian membuat daftar 15 destinasi teratas sebagai negara paling santai di dunia.


"Surga tropis Indonesia berada di posisi pertama, sebagian berkat spa dan pusat kebugarannya. Ada lebih dari 186 ruang hijau dan memiliki suhu rata-rata 25 derajat Celcius dan 54.716 mil dari garis pantai," dikutip dari Lonely Planet.


Tentu saja peringkat ini membawa kita pada pemahaman bahwa banyak sekali destinasi pariwisata yang ada di negara Indonesia. Akan tetapi, dengan adanya label tersebut membuka peluang untuk liberalisasi dan sekularisasi melalui pariwisata.


Maksud dari liberalisasi pariwisata disini adalah, membebaskan kemaksiatan yang terjadi di tempat-tempat pariwisata yang nyata-nyatanya mengundang murkanya Allah SWT. Selain itu dengan adanya sekularisasi pariwisata pun berbahaya untuk ummat. Kenapa demikian? karena dengan adanya faham ini setiap individu berpikir bahwa setiap perbuatan yang menyalahi aturan tidak perlulah untuk diingatkan oleh saudara muslim yang lainnya.


Jelas saja demikian, karena faham kebebasan (liberalisasi) dan pemisahan agama dari kehidupan (sekularisasi) telah membawa pemahaman bahwa apa yang dilakukan harus sesuai dengan keinginannya. Padahal sebagai seorang muslim perlulah terikat dengan aturan Peciptanya.


Tentu saja membuka tempat pariwisata bukan hal yang tidak diperbolehkan. Akan tetapi perlu diperhatikan, jangan sampai tempat pariwisata ini membuka peluang jalannya kemaksiatan. Namun haruslah membawa kita pada ketaatan. Cukuplah peringatan Allah SWT di atas, jangan sampai mengundang murkanya Allah SWT.


Wallahu a'lam bishowab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak