Oleh : Risma Althafunnisa
Indonesia adalah negara terkaya di dunia. Kekayaan alamnya meluas dr pulau sumatra hingga papua. Indonesia kaya akan sumber daya dan mineral yang tidak lepas dari kondisi geografis dan jalur gunung api dunia.
Tidak hanya itu, sumber daya dan mineral ini menjadi penunjang dalam kemajuan bangsa. Namun Kekayaan sumber energi yang ada di seluruh penjuru nusantara ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk menjamin ketersediaan energi serta akses terhadap energi yang dapat dijangkau dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Kekayaan alam di Indonesia sangat banyak dan berlimpah hingga masih ada yang belum terjamah dan dikelola secara maksimal oleh negara.
Berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian ESDM yang disajikan detikFinance dalam bentuk infografis, Rabu (8/2/2017).
cadangan batu bara Indonesia yang sudah terbukti saat ini tercatat sebesar 8,26 miliar ton. Dengan produksi per tahun hampir 400 juta ton, maka cadangan batu bara yang terbukti cukup untuk 20 tahun ke depan.
Tapi sebenarnya masih ada potensi cadangan batu bara yang belum terjamah alias 'masih perawan', jumlahnya mencapai 23,99 miliar ton. Terdiri atas 6,2 miliar ton batu bara kalori rendah, 16,48 miliar ton batu bara kalori sedang, 545,2 juta ton batu bara kalori tinggi, dan 761,51 juta ton batu bara kalori sangat tinggi.
Bahkan Dua pulau di Indonesia memiliki kandungan batubara terbesar adalah Sumatera dan Kalimantan. Sumatera mempunyai 12 miliar ton untuk cadangan terbukti dan 55 miliar ton cadangan terkira, sedangkan Kalimantan cadangan batubara terbukti 19 miliar ton dan terkira 68 miliar ton.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam. Jika kekayaan sumber daya energi dan mineral di Indonesia ini dapat dikelola dan diolah dengan baik, negeri ini tentunya mampu menjadi negara yang kaya raya dan mandiri.
Namun pada faktanya kekayaan alam Indonesia ini justru tidak mampu di kelola dengan baik. Banyak perusahaan besar yang ingin merebut kekayaan alam ini dengan dalil bisnis.
Film dokumenter “Sexy Killer” yang rilis 5 April 2019. Sampai 13 April 2019, sudah 476 lokasi memutar film ini di berbagai daerah di Indonesia. Secara resmi film ini sudah diunggah di kanal Youtube Watch Dog Image. 02 mei ini, video ini sudah dilihat 21 jutakali. Sexy Killers, merupakan bagian terakhir Ekspedisi Indonesia Biru, sebuah perjalanan dua jurnalis Dhandy Dwi Laksono dan Ucok Suparta, merekam berbagai masalah sosial, ekonomi dan lingkungan di Indonesia.
Film ini bercerita tentang bagaimana produksi listrik dari industri batubara. Dari hulu hingga ke hilir, energi penyedia listrik ‘andalan’ ini menyebabkan penghancuran hidup rakyat dan lingkungan sekitar. Berbagai kepentingan bisnis juga tumpang tindih dengan kepentingan politik oleh orang-orang yang juga punya kedudukan penting di pemerintahan.
Tampaknya gurita para Kapital semakin meluas di Indonesia, sudah sejak lama bangsa Indonesia ini terjajah secara masif dan halus. Berbagai penderitaan yang di alami masyarakat Indonesia terlebih masyarakat kalangan menengah ke bawah. Hingga sebagian warga harus kehilangan keluarganya akibat ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Masalah ini sudah lama terjadi. Ketika pergantian presiden, warga Indonesia berharap ada perbaikan secara intensif oleh pemerintah guna memperbaiki kondisi kekayaan alam di Indonesia.
Namun tampaknya kasus ini belum bisa di selesaikan dengan benar, bagaimana pun kondisi nya ketika para kapital masih tetap tenar bertengger di dunia tidak mampu menyelesaikan masalah. Pengelolaan SDA dalam sistem politik demokrasi dan sistem ekonomi kapitalisme dengan kendali korporasi yang merusak lingkungan dan menimbulkan penderitaan.
Negeri ini yang sudah terlanjur mengadopsi sistem demokrasi buah hasil anak Ideologi Kapitalisme. Ideologi yang beraqidah sekuler yang saat ini sedang menghagemoni dunia. Membuat ia alamiah menggurita kebagian penjuru dunia tak terkecuali negeri ini dan lini kehidupan sekitar kita.
Inilah buah dari gurita kapitalisme : hedonisme, sekulerisme, pasar bebas, terorisme, nasionalisme, feminisme, imperialisme, sinkretisme, hak asasi manusia, liberalisme, demokrasi, liberalisme, pluralisme dan ide-ide yang menyesatkan lainnya.
Walhasil negeri ini tak mumpuni mengurusi rakyatnya, terlebih memenuhi hakhak rakyatnya. Sayangnya, Gurita kapitalisme justru banyak yang menyukainya. Ntah disajikan dalam kondisi ketambahan bumbu secara soft ataukah tidak. Sehingga warga negeri ini pun banyak yang terseret oleh ikatan gurita kapitalisme ini. Sampai-sampai gurita jelas beracun ini tetap saja jadi sajian pertama dan dimakan mentah-mentah. Tak hanya beracun sesungguhnya bahkan bisa mematikan, mambantu mematikan aqidah yang shahih. Akankah gurita kapitalisme ini akan terus dipertahankan di negeri dan dunia ini. Tentu TIDAK!
Jika kondisi bangsa ini sudah sedemikian carut marutnya akibat gurita kapitalisme, lantas akan kepada siapa lagi kita berharap? Saatnya harapan kepada ideologi Islam sebagai aqidah ruhiyah dan aqidah siyasiyah yang memiliki konsep pengaturan sempurna dalam menyelesaikan permasalahan.
Islam mengatur kepemilikan bahwa setiap barang tambang, emas, batu bara, laut padang pasir dsb. adalah milik negara yang wajib dikelola untuk kesejahteraan rakyat. Semata-mata untuk rakyat dan tidak boleh diprivatisasi baik kepada pengusaha maupun negara asing.
Maka ketika Islam yang menjadi dasar suatu hukum maka keberkahan datang di langit maupun di bumi bahkan Allah telah berfirman dalam Quran Surat Al-A'raf ayat 96 "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
Allahu A'lam