Oleh : Maryatiningsih (Ibu Rumah Tangga)
Pederitaan muslim Ghaza kembali menimpa mereka. Dibulan yang mulia ini tak henti- henti mereka mendapatkan kedzaliman - kedzaliman yang sangat kejam dari para penjajah yakni Israel, yang terus membombardir kaum muslim di Ghaza. Entah sampai kapan, mirisnya lagi tidak ada yang mampu menolongnya,apalagi para penguasa yang ada di berbagai belahan dunia. Sekuat apapun mereka tetap tidak mampu menolong,terutama para penguasa muslim. Padahal ketika saudara muslim mengalami kesakitan maka muslim yang lain juga ikut merasa sakit,karena mereka adalah satu tubuh. Tetapi akibat dari sistem saat ini, maka satu tubuh bagi para penguasa terutama penguasa muslim tidak mampu ikut merasakannya, mengapa demikian? Karena para penguasa muslim sudah terbelenggu ikatan nasionalisme dan perjanjian-perjanjian rahasia dengan penjajah dan pendukungnya.
Ikatan nasionalisme adalah ikatan yang paling lemah dan rendah nilainya,karena ikatan ini tampak juga dalam dunia binatang yang senantiasa emosional sifatnya. Ikatan semacam ini hanya muncul ketika ada ancaman saja, tetapi jika suasana aman dari musuh atau musuh tersebut mampu di taklukan maka sirnalah kekuatan itu. Maka jelas bahwa ikatan nasionalisme rendah nilainya (Nidzom Islam).
Adapun perjanjian-perjanjian rahasia dengan penjajah dan pendukungnya yang pasti adalah perjanjian yang membuat para penguasa muslim khususnya terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak berdaya untuk bebas berbuat, atau melakukan sesuai haknya melainkan harus mengikuti aturan main para penjajah dan pengikutnya.
Maka dengan kondisi kaum muslim Ghaza saat ini, mereka seolah buta dan tuli karena tidak mampu berbuat apa-apa, walaupun saudara seiman sedang dilanda kesulitan yang tidak ada ujungnya. Korban berjatuhan dan banyak sekali anak - anak yang kehilangan kedua orang tuanya, serta tidak ada tempat tinggal karena sudah perak - poranda dan masih banyak penderitaan - penderitaan lainnya.
Seperti yang di lansir dari kumparan NEWS. Untuk menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan 1440 H tampaknya belum bisa dirasakan warga jalur Ghaza Palestina. Mereka diliputi was-was karena gempuran rudal dari militer Israel dalam beberapa hari terakhir. Diberitakan AFP hingga Minggu (5/5)malam, roket Israel terus menghantam kawasan Ghaza, akibatnya 23 warga Ghaza meninggal dunia termasuk diantaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi. Serangan dari tank dan rudal udara Israel mulai menggempur gaza sejak sabtu (4/5). Militer negara zionis itu berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan. Milisi Palestina menembakan roket ke wilayah yang di duduki Israel 4 warga Israelpun tewas, 3 di antaranya adalah militer. Kemudian perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk terus menggempur Ghaza. "lanjutkan serangan masif ke elemen teror jalur Ghaza" kata Netanyahu. Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan situasi bisa kembali tenang jika Israel berkomitmen untuk menghentikan serangannya.
Itulah bukti nyata ketidak adanya sebuah Khilafah, konflik sering terjadi, derita terus ada. menolong sesama muslim adalah kewajiban, dan seharusnya negeri muslim mampu memberi bantuan bukan hanya makanan dll tp juga mengirimkan para tentaranya. Tp itu mustahil untuk sistem saat ini.
Semua itu baru sebagian kecil saja belum masalah - masalah lainnya. Semoga muslim Ghaza selalu dalam lindungan Allah swt, di tengah-tengah penderitaan yang sering menimpa mereka dan tetap semangat karena Allah semata. Karena sejatinya Ramadhan semestinya membuat umat semangat untuk mewujudkan kemuliaan umat dan persatuan hakiki di bawah naungan islam. Untuk itu maka Islam wajib di perjuangkan dan di tegakan supaya semua problematika umat bisa di selesaikan sesuai dengan aturan - aturan Allah bukan aturan yang di buat oleh manusia yang jelas-jelas lemah. Termasuk menjaga nyawa atau kehormatan kaum muslim. Wallohualam bishowab.