Game Online Perusak Generasi

Oleh : Verawati S.Pd

(Praktisi Pendidikan dan Pengarus Opini Islam)


Cantik-cantik kok jadi pencuri. Mungkin ungkapan itu akan telontar saat melihat kasus YS.  Ya, gadis Pontianak yang berinisial YS  (26) ini, melakukan pencurian dengan membobol bank sebesar 1,85 M.  Jumlah uang yang sangat banyak ini dia gunakan untuk bermain game  online Mobile  Legend. Hampir selama satu tahun dia menjadi gamer online dan untuk membiayai keperluan permainan tersebutlah YS  melakukan pencurian.


Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam mengatakan perempuan muda asal Pontianak, Kalimantan Barat itu membobol bank dengan cara transfer dana dalam bentuk e-voucher dan mata uang lain dalam game online Mobile Legend (ML). (tribunnews.com/2019/05/19).


Kasus ini, menambah panjang daftar kasus kriminalisasi yang dilakukan oleh remaja.  Sekaligus menambah beban pengawasan  yang harus dilakukan oleh orang tua. Saat ini, kejahatan tidak hanya terjadi di luar rumah saja, namun di dalam rumahpun bisa terjadi. Contonya kecanduan bermain game online.


Namun, terkadang para orang tua  masih beranggapan tidak mengapa anak main games asal di dalam rumah. Padahal bahaya tengah mengintai.  Salah satunya dialami oleh Ibu Ririn asal Kediri Jawa Timur yang menceritakan kisahnya yaitu terkaget-kaget dapat tagihan pasca bayar seniali 11 juta lebih. Tagihan sebayak itu ternyata disebabkan anaknya yang masih duduk di bangku SD bermain games di handpone ibunya. Diantara game yang dimainkan adalah Mobile Legend.  


Kisah korban di atas bisa jadi hanya yang terungkap. Padahal bisa jadi seperti gunung es. Karena pengguna permainan game online Mobile Legend jumlahnya sangat banyak. Seperti yang dilansir oleh www.kincil.com 05/11/18. Diantara 200 juta pemain yang teregistrasi secara global, 170 juta di antaranya adalah pemain aktif. Sementara itu, 70 juta di antaranya berasal dari Indonesia yang mencakup hampir seluruh wilayah. Lebih mencengangkannya lagi 30 juta di antaranya adalah pemain yang hampir setiap harinya di Indonesia.


Bahayanya game ini ternyata tidak hanya menjadikan seseorang jadi pencuri. Ada bahaya besar lainnya yaitu rusaknya aqidah. Dalam game  Mobile Legend banyak majic atau sihir serta kata-kata kasar dan juga ada kata-kata “ God Among Men” kalau di terjemahkan “ Tuhan /Dewa diantara manusia”. Hal ini bisa membawa pada kemusyrikan. 


Gaya hidup hedonis adalah penyebab hancurnya generasi saat ini. Berburu kesenangan duniawi adalah tujuannya. Menghilangkan cita-cita dan masa depannya.  Ciri khas dari hedonis adalah konsumtif, berapapun akan dikeluarkan untuk mendapatkan kesenangan. Bermain games adalah salah satunya. Gamers  rela mengeluarkan uang berapapun untuk memenuhi kebutuhan dalam permainanya. Bahkan menghalalkan segala cara termasuk mencari.


Kondisi ini harusnya segera ditangani oleh berbagai pihak termasuk pemerintah. namun sungguh disayangkan, justru pemerintah mendukung dan memfasilitasi pemain game ini dengan diadakannnya turnamen e-sport dengan penghargaan piala presiden. Semakin nyata bahwa sistem saat ini yaitu kapitalis  sekuler melahirkan genarasi rusak dan lemah.


Remaja Sebagai Generasi Penerus


Remaja sebagai generasi penerus  haruslah segera di selamatkan.  Merekalah aset masa depan peradaban. Sungguh sayang jika mereka terlena bahkan terjerumus dalam kehancuran sebelum mencapai masa depannya.  Jalan hidup mereka masih panjang. Terapkan  hukum Islam agar mereka terjaga. Sebab hanya Ideologi Islam yang akan membangun peradaban yang beradab. 


Islam memiliki perangkat lengkap untuk mencegah ataupun membuta jera kriminalitas. Sehingga kejahatan tidak merajarela. Tidak meracuni otak remaja yang seharusnya fokus memikirkan masa depan yang indah.  Pertama, Islam menanamkan aqidah yang kuat yang membuat remaja takut kepada Allah SWT. Dengan iman yang kuat akan menjauhkan dari berbuat maksiat dan kriminal.  Serta paham bahwa tujuan hidupnya adalah untuk beribadah semata. Penanaman aqidah ini tentunya dilakukan oleh orang tua, guru di sekolah dan seluruh komponen masyarakat serta negara.


Kedua, Islam menyibukan remaja dengan aktifitas positif. Mewajibkan mereka menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun sains  dan tekhnologi. Menempa diri dengan kegiatan positif. Dididik sejak dini sebagai calon pemimpin. Tidak dibiarkan hari-hari mereka beraktivitas yang tidak berguna apalagi bermain game online.


Ketiga, Islam menghukum pelaku kriminal dengan sangat berat. Pencuri akan dipotong tangan dan berbagai sanksi berat lainnya. Hukuman ini jelas membuat takut remaja atau siapapun sehingga berpikir ulang jika akan melakukannya.


Masih banyak keunggulan sistem Islam. Semuanya menjaga harta,jiwa, kehormatan  dan harga diri serta menjaga akal manusia. 


Firman Allah SWT  “Lelaki yang mencuri dan wanita yang mencuri,potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Maidah: 38-39).


Firman Allah SWT lainnya yaitu “ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Karena itu jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan” (QS al-Maidah [5]: 90).


MasyaAllah alangkah indahnya hidup dalam peradaban Islam.


Wa Allahu ‘Alam bishoab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak