Duka Ramadhan di Palestina

Oleh: Citra Dewi Anita (Owner Sweet Shaley Cookies) 


Alhamdulillah, tepat tanggal 6 Mei kemarin kita mulai melaksanankan sholat teraweh. Malam terasa begitu indah, hujan gerimis pun ikut turun seakan alam ikut merasakan kesyahduan bulan Romadhon. Marhaban yaa Ramadhan. Tak terasa Ramadhan kembali menyapa kita. Bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.


Tenang rasanya berada di dalam mesjid. Kini mesjid akan mulai ramai kembali. Mesjid pun kembali ditata, karpet mesjid yang wangi, kipas angin, kotak infaq, sendal wudhu, dll. Untuk memfasilitasi jama'ahnya. Begitu pun dengan suasana menjelang berbuka, makanan di setiap mesjid berlimpah ruah, setiap orang berlomba menyediakan santapan berbuka. Masya Allah banyaknya bahkan tidak cukup dengan 1 macam takjil. Tersedia berbagai menu takjil, mulai dari kurma, sop buah, gorengan, dll. Sejenak anganku terbang, menerawang, bagaimana dengan saudara-saudara seiman di Palestina, Suriah, Uyghur, Rohingya? 


Palestina menyambut hari pertama Ramadhannya dengan hujan bom dan roket oleh Israel. Peristiwa ini berhasil menewaskan 24 orang. Innalillahi. Kalau kita disini bisa bersenang-senang, saudara kita di Gaza tidak bisa merasakan berbuka puasa dengan ayah ibu mereka karena sudah terlebih dahulu syahid, anak-anak berbuka dengan santapan rumput-rumput kering di tengah puing reruntuhan gedung yang sudah hancur.


Ya Allah maafkan kami yang masih suka mengeluh atas cobaan yang Kau berikan. Apalah arti cobaan kami disini dibanding saudara-saudara kami di sana. Ampuni kami juga yang sering abai dengan kondisi saudara seiman kami di sana. Padahal mereka saudara kami. Rasul pun ingatkan bahwa kami muslim dan kami satu tubuh. 

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى


“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]


Bisa kita bayangkan betapa beratnya mereka berpuasa dalam keadaan yang kehilangan rumah, keluarga, depresi, stress. Begitu beratnya ketika harus melihat sendiri keluarga dan saudara sendiri tewas di depan mata. Ya Allah, beri mereka kekuatan. Ampuni kami yang belum bisa membantu mereka, lindungi dan selamatkan saudara muslim kami di penjuru mana pun yang sedang teraniaya. 

 

Dan sekeras apapun musuh-musuh Allah berusaha untuk melenyapkan Palestina. Islam akan tetap berdiri kokoh dan menguasai dunia satu hari nanti. 


Wallahu'alam bish shawab.

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak