Oleh : Vivi Ummu Biya
Ramadhan tiba semua bahagia
Tua dan muda bersuka cita
Bulan ampunan bulan yang berkah
Bulan terbebas api neraka
Sepenggal lirik lagu diatas adalah lirik lagu religi yang menggambarkan betapa bahagianya semua kalangan menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan ini disebut tamu agung, tamu yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Bahkan jauh-jauh hari sudah ada yang mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Semua kaum muslimin bahagia atas kedatangannya, tak terkecuali anak-anak. Betapa ramadhan dan segala apa yang ada didalamnya selalu dirindukan mulai dari perasaan keimanan, suasana, kehangatan bersama keluarga dan lain sebagainya. Namun bila anak-anak muslim di Indonesia sendiri pada khususnya menyambut ramadhan dengan suka cita tidak halnya dengan anak-anak yang ada di Gaza, Palestina
Diberitakan AFP, hingga Minggu (5/5) malam, roket Israel terus menghantam kawasan Gaza. Akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk di antaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi.
Serangan dari tank dan rudal udara Israel mulai menggempur Gaza sejak Sabtu (4/5). Militer negara zionis itu berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan. (kumparan.com 06/05/2019)
Kehangatan bersama keluarga di bulan suci ramadhan tak lagi dirasakan anak-anak Palestina karena kebiadaban penjajah kafir Israel laknatulloh. Banyak diantara mereka merindukan momen-momen kebersamaan bersama orangtua mereka namun banyak dari mereka yang kehilangan orangtuanya bahkan di bulan suci ramadhan yang seharusnya mereka dapat merasakan keamanan dan ketenangan beribadah.
Palestina terus membara, air matanya terus tumpah. Namun banyak diantara kita justru tidak peduli karena merasa aman dan nyaman menjalankan ramadhan di negri kita. Padahal sejatinya kita sebagai sesama muslim adalah satu tubuh, apabila bagian tubuh satu merasakan sakit pasti bagian tubuh kita juga merasakan sakit. Sebagaimana Hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir berbunyi:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Artinya: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam. (HR. Muslim).
Ya...duka anak-anak Palestina adalah duka kita semua, namun sekat-sekat nasionalisme menyebabkan kita menutup mata dari apa-apa yang dirasakan saudara-saudara kita disana. Kalaupun kita perduli seharusnya kita tidak hanya cukup dengan mengecam kebiadaban Israel, menggalang dana dan mendoakan semata. Namun sudah saatnya kita juga satukan persatuan di bulan suci ramadhan ini bersama-sama memperjuangkan Islam secara Kaffah dalam bingkai daulah khilafah yang akan mengembalikan lagi perisai umat Islam. Agar duka anak-anak tidak hanya di Palestina tapi juga Rohingnya ,Suriah, Irak, Uighur dan lain sebagainya menjadi senyuman.
WalLahu a'lam bisshowab.