Demokrasi Sistem Tak Berarti, Khilafah Solusi Pasti


Oleh: Ilvia Nurhuri

(Siswi Kelas XII SMAN Jatinangor)


Pelaksanaan Pemilu di tahun 2019 ini tidak berjalan semestinya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa kejadian yang dilaporkan seperti Penyelenggaraan pemilihan umum 2019 di sejumlah daerah mengalami kendala. Mulai dari masalah distribusi logistik, kekurangan surat suara, kerusakan kotak suara, kerusakan surat suara, hingga surat suara tercoblos lebih dulu. Deretan kasus ini menunjukkan KPU gagal menjamin pemilu berjalan langsung. (Trito.id/28/04/2019)


KPU terus melakukan pendataan terkait jumlah petugas KPPS yang gugur dan sakit saat bertugas pada 17 April 2019. Data yang diupdate pada Senin (22/4) pukul 16.15 WIB, menunjukkan 90 petugas meninggal.

"Kemudian 374 orang sakit, (penyebabnya) bervariasi," ungkap Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4). (Kumparan, 28/04/2019)


Dengan beberapa laporan tersebut bisa terlihat bahwa Pemilu tahun 2019 bisa dikatakan pemilu terburuk, ini jelas membuat rakyat tidak bisa berharap besar bahwa pemilu benar-benar menjadi sarana untuk melakukan perubahan dan tentunya apa yang dicita-citakan oleh rakyat yang berharap negara ini bisa menjadi lebih baik dari 5 tahun sebelumnya. Banyak rakyat yang kecewa dan dibuat pusing atas pemilu ini. 


Indonesia sebagai negara Demokrasi yang berjargonkan 'dari-oleh-untuk rakyat' hanyalah buaian semata, yang terjadi pada faktanya saat pemilu ini adalah rakyat dijadikan alat sebagai sarana bagi korporasi dan dijadikan umpan oleh rezim untuk menguasai kekuasaan.


Oleh karena itu, Demokrasi hanya berpihak pada penguasa yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Demokrasi yang menetapkan metode pemilu ini, tidak dapat menuntaskan permasalahan negara ataupun memperbaiki negara sekalipun dalam pengubahan pemimpin. Rakyat tidak dapat berharap pada pemilu yang setiap 5 tahun dilangsungkan.


Alhasil, Demokrasi hanya akan berpihak pada penguasa yang akan melanggengkan penjajahan sistemisnya dalam segala aspek baik itu  politik, ekonomi maupun sosial budaya. Maka, sistem demokrasi nampaknya tidak relevan diterapkan lagi, terutama di negeri yang mayoritasnya Muslim seperti di Indonesia. Kembalilah kepada sistem yang menerapkan syari'at Islam secara komprehensif, agar negara ini menjadi negara yang berkah dan mendapat keridhoan dari Allah SWT.


Allaahu a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak