Demokrasi Mengundang 'Bencana', Khilafah Solusi Paripurna


Oleh: Lina Lugina

(Aktivis Dakwah Islam Kaffah)


Pesta demokrasi tahun ini dikagetkan dengan jatuhnya korban para petugas pemilu dengan angka yang fantastik yaitu sekitar 253 orang korban dari jajaran POLRI dan BAWASLU, yang lebih mengkhawatirkan lagi ada korban bunuh diri yaitu Alhat Sopian (32 tahun) menurut laporan Alhat tidak tahan dengan beban pekerjaan yang banyak dan berat dan khawatir jika diantara 86 formulir CI ini ada yang salah mengisi, dia meminum racun sampai meninggal.


Selain Alhat, ada 307 petugas penyelenggara pemilu lainnya yang meninggal dunia, data ini diambil dari pos KPU dan BAWASLU. Di 27 provinsi yang paling banyak di Jawa Timur 62 orang, Jawa Barat 61 orang, di Jawa Tengah 31 orang. Penyebabnya bermacam-macam dari kecelakaan, stress, dan kecapean.


Menurut Arif, para pejabat dibawah telah bekerja penuh dedikasi dalam mengontrol demokrasi di Indonesia dengan pemilu. Para korban akan diberi santunan yaitu sekitar Rp.36 juta diberikan kepada petugas yang sudah lewat dan 8-30 juta untuk korban cacat dan sakit.


Itulah yang terjadi disaat sistem demokrasi masih dilanggengkan di negeri ini akan terus bermunculan masalah-masalah baru dan tak ada solusinya.


Saatnya umat paham akan pentingnya kembali ke sistem Islam yang akan menjadi solusi bagi seluruh permasalahan yang terjadi saat ini, yaitu menggantikan sistem demokrasi dengan Khilafah.


Dan umat mau memperjuangkan sistem Khilafah ini karena dengan sistem inilah yang datang dari zat yang Maha Agung yang akan menjadi solusi bagi permasalahan- permasalahan yang terjadi di negeri ini.


Allaahu a'lam bi ash-shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak