By: Kamila Khairani
Jiwa dilanda kekosongan
Hampa, sepi, sunyi menyelimuti
Kekhawatiran terus saja menderu
Memburu takut hingga bergelora
Takut akan amarah berujung siksa
Batas usia terus saja berkurang
Melewati detik-detik tanpa berarti
Pupus, meninggalkan kesia-siaan
Yang tak mau beranjak dan terputus
Kelu, kaku, menjadi kian membeku
Diam terpaku menyesali setiap dosa
Menjadikan malam begitu sangat panjang
Seolah waktu malas tuk beranjak
Hingga deraian air mata turut menemani
Mengalir lembut, membasahi sajadah dalam sujudku
Kepiluan yang semakin bertambah
Memasrahkan diri berharap ridha
Berharap ampunan menyelimuti diri
Atas setiap dosa yang telah merajai
Membelenggu, meninggalkan kesuraman
Berharap diterima sebagai hamba
Berharap dihapuskan seluruh dosa
Berharap jaminan keridhaan hidup
Berharap segala pinta tuk diijabah
Harapan itu tak akan pernah padam
Itulah segenggam cita-cita
Berkisah akan seluruh harap
Meski terasa begitu sangat jauh
Berharap bisa dekat dan mendekap
Menyelimuti sisa-sisa kehidupan ini
Hingga layak mengaku cinta
Hingga layak mengaku rindu
Hingga layak mengaku hamba
Hingga layak berharap kasih
Rindu-rindu itu tak akan sirna
Rindu-rindu itu tetap menggelora
Pada hamba yang penuh kehinaan
Yang tak luput akan salah dan lupa
Tak jauh dari dosa dan kemaksiatan
Yang melingkupi seluruh sisi waktu
Wahai diri sadarilah semula
Tak kan bersatu hal yang beda
Garis pemisah itu merintangi
Benar dan bathil bertentangan
Hanya bisa mengambil salah satunya
Ahli maksiat merindu syurga?
Fatamorgana penuh kehampaan
Bagai pungguk merindui rembulan
Tak kan mampu tuk menghampiri
Jauh mencapai ketinggian di atas sana
Ingatlah selalu perihal kematian
Tak terlihat namun selalu mengintai
Tak tau kapan namun hal itu pasti
Tak ada yang dapat mengingkarinya
Setiap yang bernyawa ada batasannya
Itulah kunci praktis untuk taqwa
Agar hati senantiasa bisa takut
Takut tak diampuni dosa-dosa
Takut tak diterima sebagai hamba
Takut akan adzab yang begitu keras
Rasa takut yang mesti ada
Dipupuk agar tumbuh subur
Sebagai benteng bagi diri ini
Yang menjaga dari maksiat
Menjaga dari kesia-siaan belaka
Agar cita-cita itu bisa diraih
Dan cinta kian menjadi subur
Dalam diri yang penuh kehinaan
Untuk mampu menyelam kenikmatan
Kenikmatan yang begitu indah
Itulah rangkaian cinta dan cita-cita
Yang mesti diperjuangkan hadirnya
Agar keduanya bisa diraih dalam diri
Wujud kerendahan jiwa di depan Rabb
Penyerahan total sebagai seorang hamba
Bogor, 11 Mei 2019