Oleh: Tri Rahayu
[Muslimah Peduli Umat]
Allah SWT berfirman,
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (QS Ali Imran: 190)
Allah menganugerahkan akal kepada manusia untuk berpikir. Memikirkan segala sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan. Memikirkan semua makhluk ciptaan-Nya. Berupa alam, kehidupan, juga dirinya sendiri.
Sebagai makhluk-Nya, Allah tidak menciptakan ketiga unsur tersebut hanya kebetulan. Tapi karena Allah mempunyai tujuan tertentu. Allah menyediakan alam tempat hidup manusia. Juga menciptakan kehidupan untuk menguji manusia.
Ada tiga pertanyaan besar yang kerap dipikirkan manusia dalam hidupnya. Ketiganya merupakan pemikiran mendasar (uqdatul qubra) yang harus dipecahkan oleh setiap manusia. Tujuannya agar hidup menjadi tenang dengan acuan yang jelas.
Pertanyaan pertama, siapa yang menciptakan manusia? Pencipta manusia adalah Allah SWT. Maka Allah adalah pencipta atau al khaliq, sekaligus pengatur semesta atau al mudabbir.
Kedua, apa tujuan penciptaan manusia? Tujuan utamanya untuk beribadah kepada-Nya. Bukan Allah yang butuh disembah, melainkan manusia yang membutuhkan Allah. Manusia bersifat lemah dan terbatas, sedangkan Allah bersifat sebaliknya. Maka manusia membutuhkan sesuatu yang lebih kuasa darinya yaitu Allah SWT.
Ketiga, akan kemana setelah kehidupan dunia? Manusia beriman akan meyakini, bahwa ada kehidupan akhirat setelah kehidupan dunia. Tentu manusia ingin masuk surga di kehidupan berikutnya.
Mungkin banyak orang tahu dan mampu menjawab tiga pertanyaan tersebut. Tapi belum tentu paham dengan sebenarnya. Karena yang paham, akan berupaya menjadi sebaik-baik hamba-Nya. Mau taat melaksanakan hukum syara, apapun yang diperintah Allah. Juga bersedia meninggalkan yang dilarang-Nya. Maka penting manusia mempunyai idrak (kesadaran) sebagai seorang hamba-Nya dengan melalui proses berpikir.
Karena hasil proses berpikir tersebut akan menghasilkan suatu aqidah (keyakinan) adanya sang khaliq (Pencipta) sekaligus Al mudabbir (pengatur). Aqidah yang darinya terpancarlah peraturan hidup bagi manusia, melalui hukum Allah dari Alquran dan hadis.
Wallahua'lam.
---
[Like and share, semoga menjadi amal sholih]
---
Join Komunitas Muslimah Cinta Islam Lampung di:
⬇️⬇️⬇️
Facebook: fb.com/DakwahMCI
Telegram: t.me/MuslimahCintaIslam
Instagram: @muslimah.cintaislam
Twitter: twitter.com/DakwahMCI
---