Oleh : Lilik Yani
Tak terasa perjalanan Ramadhan sudah semakin jauh
Sudah melewati malam ke duapuluh
Seharusnya amal kebaikan yang dilakukan hampir penuh?
Bagaimana kenyataannya, apakah program sudah dilaksanakan menyeluruh?
Ketika malam masuk sepuluh hari terakhir Ramadhan
Hendaknya semakin banyak melakukan kebaikan
Bagaimana kawan, apakah semua agenda sudah dilaksanakan?
Ternyata masih banyak godaan yang menghadang
Pesona dunia masih menggoyahkan keimanan
Maksud hati fokus jalankan ibadah Ramadhan
Tapi ada saja yang membelokkan hati untuk menengok kiri kanan
Tawaran obral murah di pusat pembelanjaan
Atau ajakan teman buka bersama di rumah makan
Ahh, maafkan aku Ramadhan
Jika belum maksimal menjalankan kebaikan
Ternyata perjalananmu terasa teramat cepat
Meninggalkanku di sini sendirian
Kini terhenyak aku dari tidur nyenyak
Lalu kakiku mengajak melangkah menuju masjid al falah
Kucari tempat nyaman
Jauh dari hiruk pikuk zaman
Malam semakin dalam keheningan
Aku bersimpuh di hadapan Allah
Bersujud mengakui kesalahan
Dan memohon ampun atas segala kekhilafan
Yaa Allah, mendengar ayat-ayat suciMu dibacakan
Oleh Syeikh yang datang dari Mekkah
Allahu Akbar
Bergetar hatiku tak bisa ditahan
Yaa Allah, ampuni atas semua kesalahan
Yaa Allah, merdunya ayat-ayat muliaMu diperdengarkan
Ayat demi ayat menggetarkan seluruh organ
Hingga gerimis hatiku tak bisa dikendalikan
Air mata meleleh membasahi keriput wajah
Yaa Allah, hamba yang lemah tunduk sujud kepadaMu
Menyerah kalah tak berdaya dalam ketakutan
Takut jika malaikat pemutus kesenangan datang
Merenggut tubuh tak berdaya tanpa persiapan
Yaa Allah, di malam mulia ini
Ijinkan hamba memohon ampunan atas semua kekhilafan diri
Mohon hapuskan segala noda di hati
Hingga menjadi pribadi yang fitri
Yaa Allah, semoga bergetarnya hati
Di malam lailatul qodar kali ini
Sebagai bentuk cinta suciMu kepada kami
Sebagai tanda perbaikan diri
Menuju Ridlo Illahi Rabbi
Wallahu a'lambisshowab
Surabaya, 25 Mei 2019
#RamadhanBulanAmpunan
#BergetarDiMalamLailatulQodar
#SaatnyaItikafRamadhan