Bentengi Akidahmu, Wahai Muslimah

Oleh: Sahabatmu M12

Di tengah derasnya arus kehidupan sekulerisme, paham yang memisahkan kehidupan dengan agama dan liberalisme yang mengusung kebebasan serta pluralisme yang menganggap semua agama sama, banyak para muslimah terjebak didalamnya.

Mereka beragama Islam, namun justeru phobia dengan agamanya sendiri. Disaat yang sama mereka mengagumi dan memuja peradaban barat. Gaya hidup hedonis dan serba boleh.

Seperti yang terjadi beberapa waktu yg lalu, ada seorang "wanita", penampakannya sungguh islami, berkerudung dan berjilbab. Apatah lagi saat ini sepertinya berpakaian islami itu sudah menjadi trend, bahasanya lemah lembut dan begitu santun. Sejak kecilpun bersekolah di tempat islami.

Namun, ketika saya mengajaknya untuk kumpul belajar bersama teman-teman yang lain, dia enggan dan menjawab, "Saya sholat kok tiap waktu".

"Saya selalu tutup aurat ketika keluar rumah".

"Saya gak ada waktu untuk belajar keluar rumah".

"Saya sibuk, gak usah ikut-ikutan orang urus saja diri sendiri dan jangan bawa agama dalam politik, hukum Islam itu gak cocoklah zaman gini. Jangan merasa paling benar jadi orang islam, tuh buktinya ada agama lain di sekitar kita. Begitu ujarnya.

Padahal kalo dia tau Nabi SAW saja detik-detik mau wafatpun masih memikirkan umatnya, termasuk dia, hhmmm.. gimana ya..?

Tanpa disadarinya sesungguhnya dia telah masuk dalam jebakan sekulerisme. Padahal tidaklah sepatutnya ketika seseorang mengaku muslimah namun mengambil aturan-aturan yang dia sukai saja lalu meninggalkan aturan-aturan islam yang lainnya.

Ditambah lagi paham liberalisme yang merusak pemikirannya. Liberalisme adalah paham yang mengusung kebebasan, Padahal paham ini berasal dari barat karena menyoal problematika agama kristen yang menjadi agama terbesar kala itu. Nah mereka berupaya membebaskan diri dari doktrin-doktrinnya melalui liberalisasi pemikiran.

Perlu kita ketahui yang menjadi pemicu munculnya liberalisasi keagamaan saat itu adalah adanya sejarah kelam gereja pada masa itu.

Paham liberalisme memang sengaja dikembangkan dan diekspor ke negeri-negeri kaum muslimin, termasuk Indonesia melalui program-program seperti beasiswa pendidikan, bantuan penelitian, desain kurikulum, bahkan menyusup di berbagai ormas Islam ataupun partai politik.

Siapa yang menjadi sasaran tentu muslimah muda dan intelektual.

Kita berharap paham-paham seperti ini harus dicegah dan diputus mata rantainya dari pemikiran kaum muslimah dengan cara:

1. Menanamkan Akidah yang benar (akidah Islam) yaitu melalui proses berpikir, karena keimanan yang dihasilkan dengan proses berfikir akan menghasilkan keimanan yang kokoh dan kuat.

2. Menanamkan pemahaman Islam ideologis yaitu yang mengatur seluruh aspek kehidupan bukan sekedar ajaran ritual belaka dan individual tetapi juga politik.

3. Mengingatkan dan memberikan gambaran yang utuh tentang sejarah kejayaan islam di masa ketika diterapkannya syariat-syariat islam di bawah naungan khilafah.

4. Melakukan pembinaan kontinyu,terstruktur sistematis kepada para muslimah agar terbentuk kepribadian Islam yang ideal, optimis, kokoh dan tangguh.

 Insyaallah dengan cara-cara diatas para muslimah kita akan terbentengi dari pengaruh buruk yang berasal dari luar islam.

Sehingga dalam menjalani kehidupan ini penuh ketentraman,kebahagiaan, kesejahteraan. Dan berupaya senantiasa di jalan yang Allah ridhoi Wallahua'lam bi Showab

#muslimahsejati

#bentengiakidahmu

#tolakpahambarat

#Ramadhanbulanperjuangan

#Ramadhanbulanketaatan


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak