Oleh: Nadia Salsabyla
(Mahasiswa di Sidoarjo)
Bangsa Indonesia sangat bangga dengan keberagamannya. Dari suku yang bermacam – macam, bahasa yang beragam, dan agama yang berbeda – beda. Hingga ditanamkan di setiap benak masyarakatnya tentang Pluralisme. Hampir semua orang beranggapan bahwa kedua hal tersebut adalah istilah yang sama, padahal maknanya sangatlah berbeda. Kesalahan dalam memaknai istilah tersebut berdampak pada kekeliruan penerepan dan cara mereka menyikapi suatu permasalahan.
Perlu diluruskan bahwa makna Pluralitas adalah jamak, atau sesuatu yang berjumlah banyak. Maksudnya adalah Indonesia memiliki suku, bahasa dan agama yang plural/ beragam. Berbeda dengan Pluralisme, yang bermakna suatu paham yang meyakini bahwasannya semua agama sama/ benar. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang teolog kristen, Ernst Troeltsch, bahwa semua agama mengandung unsur kebenaran; tidak ada satu agama pun yang memiliki kebenaran mutlak.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa masing – masing pemeluk agama tidak boleh menganggap bahwa agamanya saja yang paling benar, sedangkan yang lain salah. Ditambah lagi, kita tidak bisa menerapkan hukum agama kita kedalam masyarakat yang plural ini, karena dianggap melanggar hak asasi pemeluk agama yang lain.
Padahal Allah menyampaikan kepada kita dengan kalimat yang sangat jelas, dalam surat ali Imran ayat 85;
ومَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسلاَمِ دَيْناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اللأَخِرَةِ مِنَ الخَاسِرِينَ
Siapa saja yang mencari agama selain Islam maka sekali – sekali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya dan dia di akhirat termasuk orang – orang yang rugi.
Inilah kemudian yang menjadi salah satu alasan Rasul SAW berdakwah kepada raja – raja yang notabenenya beragama Nasrani dan Majusi untuk masuk ke dalam Islam. Dapat kita temukan dalam kitab – kitab siroh, bahwasannya beliau mengirim surat kepada Raja Najasyi, Kaisar Heraclius, Kisra, Raja Muqauqis, dan beberapa penguasa lainnya. Mereka diseru untuk meninggalkan agama mereka dan masuk kedalam Islam, sebagaimana isi surat Rasul SAW kepada Heraclius; ‘Sesungguhnya aku berseru kepada Anda dengan seruan Islam. Masuk Islamnya Anda, niscaya Anda akan selamat. Allah SWT akan memberikan dua pahala kepada Anda. Namun jika Anda berpaling maka Anda menanggung dosa rakyat Anda’ (HR. Bukhari).
Dari sini jelaslah bahwa Islam adalah satu – satunya agama yang benar dan diridhai Allah SWT. Akan tetapi, muncul pertanyaan dalam masyarakat kita; apakah Islam dapat diterapkan untuk mengatur masyarakat yang beragam ini? Apa jaminannya aturan ini dapat menyejahterakan masyarakat? Akankah pemeluk agama lain tidak akan didiskriminasi?
Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Tahu kebutuhan hamba-Nya. Dia tahu bahwa tidak semua hamba-Nya memeluk Islam. Maka didalam Syariat Allah ada pengaturan tentang wilayah individu, dan ada juga di wilayah publik/ umum. Adapun diwilayah individu Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 256, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat”.
Maka, orang – orang non muslim bebas memeluk keyakinan mereka sekaligus beribadah sesuai ajarannya. Sedangkan dalam wilayah publik, syariat Islam mengatur masyarakat dengan adil tanpa memandang agama ataupun rasnya. Sejarah mencatat bagaimana Islam ditegakkan selama 13 abad dalam masyarakat yang plural. Dari pertama kali berdirinya Khilafah di Madinah hingga runtuhnya khilafah yang terakhir, siapapun yang berlaku dzalim atau melanggar syariat, maka akan ada sanksi baginya, tanpa pandang bulu.
Jadi pluralitas atau keragaman bukanlah penghalang untuk diterapkannya Syariah dan Khilafah dalam kehidupan bermasyarakat. Maka, mari kita bersegera menyambut kemenangan Islam dengan ikut ambil bagian dalam perjuangan penegakkannya.
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.[]
——————————--------------------------------------------------------
/ Silahkan share dengan mencantumkan sumber Media Muslimah Sholihah - Berkarya untuk Umat /
——————————--------------------------------------------------------
Follow kami di
Facebook: https://www.facebook.com/MediaMuslimahSholihah/…
Twitter : https://twitter.com/MSda_id
Instagram : https://www.instagram.com/mediamuslimahsalihah/?hlo=i