Oleh : Netty Susilowati*
Bulan Ramadan adalah bulan bertabur berkah. Setiap amalan sunah dilipatgandakan pahalanya. Salah satu yang dianjurkan adalah memberi makan orang yang berpuasa. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga”
(HR Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Maka dapat kita saksikan, makanan pada bulan Ramadan ini melimpah. Hampir di setiap masjid disediakan buka bersama. Undangan buka bersama pun datang silih berganti. Mulai dari teman ngaji, teman SMA, teman sekantor, kerabat jauh dekat semua mengadakan buka bersama.
Agar berbuka puasa kita semakin berkah setidaknya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, di antaranya :
1. Jangan berlebihan
Puasa di siang hari, membuat perut menjadi lapar. Tidak hanya perut kadang diikuti dengan lapar mata. Setiap apa yang dilihat ingin dimakan. Setiap menu yang tertera di daftar ingin dipesan. Padahal setelah berbuka hanya sedikit saja yang bisa masuk perut. Jadi, jangan berlebihan. Meski ada yang traktir buka puasa di warung mewah, hotel berbintang lima, maka biasa saja. Makan secukupnya. Pesan sekedarnya. Jangan menyia-nyiakan makanan dengan memesan semua yang diinginkan tanpa dimakan. Yang pada akhirnya hanya berakhir di tong sampah.
3. Empati kepada sesama
Ramadab ini Alhamdulillah kita bisa menikmatinya dengan leluasa. Anak-anak ceria. Kebutuhan makan terpenuhi. Tetapi mari kita tengok saudara-saudara kita di luar sana. Palestina, Khasmir, Suriah dan yang lainnya. Pagi hari mereka sahur berbukanya di surga. Atau tidak ada makanan sepotong pun bagi mereka untuk sahur dan berbuka.
Jadi berempatilah. Tidak perlu mengupload acara buka bersama yang penuh keceriaan terlalu berlebihan. Hidangan yang melimpah tak ada tandingan. Berempatilah. Masih banyak saudara-saudara kita yang belum bisa makan. Bahkan hanya untuk menyambung hidup saja mereka kesusahan.
Berempatilah. Tidak perlu menceritakan menu buka puasa hari ini dan makan besarnya. Apalagi menu selama sebulan ramadan. Berempatilah. Masih banyak yang bisa kita lakukan daripada hanya sekedar memampang foto makanan.
3. Jaga interaksi dalam pergaulan
Buka bersama dengan teman, saudara, sejawat pasti ada interaksi yang terjadi. Berhati-hatilah agar tidak sampai melanggar syariat. Bagi emak-emak, embak-embak tetap jaga aurat. Tundukkan pandangan dan hindari khalwat dan ikhtilat. Demikian juga bagi bapak-bapak, mas-mas, jaga kehormatan, jaga pandangan, jangan khalwat dan ikhtilat.
Saling mengingatkan antar sesama kaum muslimin. Insyaallah dilandasi atas kasih sayang bukan kebencian. Keinginan untuk masuk surga bersama. Tidak mengkavlingnya sendirian.
Semoga ketaatan kita pada syariatNya, menjadikan puasa dan bukanya menjadi berkah.
*(Narasumber Komunitas Perempuan Cerdas Sholihah Malang)