UMAT BUTUH KHILAFAH

By : Ummu Shofiya


Rasanya hanya tetesan air mata dan doa yang dapat dilakukan saat ini,  ketika menyaksikan saudara-saudara se-aqidah disakiti, dibantai tanpa rasa prikemanusiaan bahkan lebih sadis dari tindakan binatang buas. Iya, kasus pembantaian sadis terhadap etnis Fulani  di Mali Republik Mali, Afrika Barat yang menyebabkan sekitar 160 orang tewas karena diserang oleh sekelompok orang yang menggunakan senjata untuk membunuh ratusan orang yang diantaranya adalah warga sipil, anak-anak dan ibu hamil.

Sungguh  miris hati ini ketika para penyerang mengatakan bahwa mereka menyerang suka Fulani karena tudingan bahwa suku Fulani menyembunyikan para ekstremis Islam di desanya dan tuduhan ini dibantah keras oleh suku Fulani. Dan serangan ini lebih menyakitkan karena “teroris” itu menyerang warga pada saat hamper semua warga berada di rumah masing-masing, dengan tindakan yang sangat brutal dan biadab yaitu dengan pembantaian dan dibakar secara hidup-hidup.

Selain itu terjadi juga serangan di Jalur Gaza yang dilakukan Israel dengan melancarkan serangan udara terhadap pos-pos kelompok Hamas yang menurut mereka itu adalah serangan balasan setelah beberapa jam sebelumnya sebuah roket menghantam sebuah rumah di utara Tel Aviv. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan tujuh orang terluka dalam serangan itu. Kejadian-kejadian serupa terus berulang dengan alasan yang hampir serupa yaitu seolah-olah kaum muslim merupakan “teroris”, “ekstremis” atau “Radikal” seperti terjadi di Suriah, Rohingya, Uyghur dan lain-lain yang menambah daftar panajng penderitaan kaum Muslim.

Namun apa yang dilakukan dunia ketika itu terjadi? Apa yang dilakukan negeri-negeri Muslim?. Penguasa negeri-negeri Muslim hanya mampu mengutuk aksi-aksi brutal tersebut bahkan yang lebih parah ada penguasa yang untuk mengutuk kebiadaban tersebut pun tak mampu dengan alasan bahwa kejadian tersebut adalah urusan dalam negeri masing-masing. Tidak ada satupun dari negeri Muslim yang mengirimkan tentara nya untuk menolong saudara-saudara se-aqidah yang sedang teraniaya. Inilah kenyataannya akibat negeri-negeri Muslim tersekat-sekat oleh batas wilayah dalam bentuk Negara-negara kecil yang terpecah-pecah sehingga menjadi penghalang terbesar dalam mewujudkan Ukhuwah Islamiyah.  Dan ini semakin meneguhkan bahwa umat saaat ini membutuhkan sebuah institusi yang dapat mengatasi kejadian-kejadian serupa yaitu Khilafah.

Kenapa harus khilafah Islamiyah? Sungguh hanya dengan sistem Khilafah Islamiyah maka seorang Kholifah dapat melindungi umat dari segala hal yang dapat mengancam umat. Karena kholifahlah yang bertanggung jawab dalam melindungi umat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “ Sungguh Imam (khalifah) itu laksana perisai. Kaum Muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, batas-batas Nation State  yang menyebabkan penguasa negeri-negeri Muslim enggan mengirimkan tentara nya untuk menolong saudara-saudara se-aqidah yang terancam tidak akan terjadi dalam sistem Khilafah Islamiyah, karena Islam menjadikan kita umat yang satu. Nabi bersabda, : “Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta dan kasih saying merka adalah laksana satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan kesulitan tidur” (HR. Muslim).

Hanya Khilafah ‘ala  Minhajin Nubuwwah, yang akan mengakhiri semua ini. Dan yakinlah wahai kaum Muslim bahwa Khilafah adalah janji Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah SAW. Allah berfirman “ “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (an-Nur : 55)

Wallahu a’lam bi ash-showab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak