Ular Tukang Sihir Fir'aun Vs Khilafah

Oleh : Ust. Roky Almaroky


Ketika tukang sihir Raja Fir’aun melemparkan tali temali, maka tali itu berubah menjadi ular. Namun ini hanya dalam pandangan mereka yang sudah terpengaruh mantra tukang sihir itu. Wajar jika kemudian mereka takut dengan ular-ular itu. Tentu berbeda bagi Nabi Musa AS yang tidak merasa takut karena tidak sedang dalam pengaruh mantra para tukang sihir itu. 


Pertanyaannya, benarkah tali temali yang dilemparkan oleh para tukang sihir itu berubah menjadi ular? 

Jauh sebelum Ipin dan Upin (bocah kartun melayu) menjawab itu dengan istilah *Silap Mata*, 14 abad yang lalu Allah telah memberitahu kita bahwa itu hanya tipuan para tukang sihir (QS. Thaha : 69). 


Para Tukang sihir sangat Paham bahwa tali mereka tetaplah tali yang tak berubah jadi Ular. Sementara tongkat nabi Musa benar-benar berubah jadi Ular, sehingga mereka pun bertobat dan beriman. 


Para tukang sihir Fir’aun dengan mantranya berhasil mempengaruhi pandangan publik. Sesuatu yang sejatinya hanya tali temali, mereka buat seolah-olah tali itu terlihat sebagai ular yang begitu menakutkan. Lain dulu lain sekarang. Jika dulu rakyat Fir’aun ditakut-takuti dengan tali “ular”, saat ini kita ditakut-takuti dengan istilah Khilafah. 


Dulu tali yang sangat bermanfaat untuk mengikat dan menyatukan justru dimantrai sehingga nampak seperti ular yang menakutkan. Ular yang membahayakan, ular yang akan membunuh dan memakan mereka. Kini tukang sihir Fir’aun tak ada lagi. Namun kini ada yang mencoba “memantrai” Khilafah sehingga tampak menakutkan. 


Saat ini Khilafah ibarat tali ditangan tukang sihir Fir’aun. Setelah di bacakan “mantra”, maka Khilafah berubah menjadi terlihat sangat menakutkan. Siapa pun yang sudah terpengaruh mantra itu maka akan melihat seolah-olah Khilafah itu seperti ular yang menakutkan dan membahayakan. Khilafah yang mempersatukan justru mereka anggap akan memecah-belah. Khilafah yang hukumnya wajib, justru dimata mereka tampak tertolak. Khilafah yang menyejahterakan dan menjadi rahmatan lil’alamin, dimata mereka tampak menyusahkan bahkan menghayalkan seperti di suriah. Padahal betapa banyak catatan emas sejarah Khilafah yang menyejahterakan.


Tentu tak semua orang terpengaruh dengan mantra tukang sihir itu. Banyak juga yang tak mempan dengan mantra tukang sihir, bagi mereka Khilafah itu ajaran islam yang baik. Ajaran  yang datang dari Allah SWT Sang Pencipta semesta alam. Ajaran yang membawa rahmat bagi semesta Alam, juga ajaran diwajibkan oleh Allah sang Pencipta alam, manusia dan kehidupan beserta segenap aturannya. Lalu bagaimana nasib mereka yang tak terpengaruh?

Sebagaimana di jaman Fir’aun, Dia mengejar Musa dan para pengikutnya. Setelah gagal dengan para tukang sihirnya, Dia mengerahkan aparat dan pasukannya untuk mengejar mereka sampai tersudut di tepi Laut Merah. Sampai Allah menurunkan pertolonganNya untuk Musa dan menenggelamkan Fir’aun. 


Begitulah cara Fir’aun menjaga kekuasaannya. Ia mengerahkan 3 komponen sekaligus.


Pertama : Para ilmuwan dan Ahli Nujum. Mereka adalah orang pintar yang bisa memprediksi bahkan bisa membaca masa depan. Mereka meramalkan akan lahir bayi laki-laki yang akan meruntuhkan kekuasaannya. 


Hal ini digunakan untuk melegitimasi kebiadabannya membunuh semua bayi laki-laki yang lahir. (di zaman kini mereka yang meramal dan memfitnah ada ummat islam yang mau meruntuhkan kekuasaannya). 


Kedua : Para Tukang Sihir. Mereka inilah yang bekerja memoles dan mengubah pandangan publik. Sesuatu yang baik mereka fitnah jadi buruk dan sebaliknya. Mereka menakuti-nakuti publik agar mau mengikuti pandangan dan keinginannya. 


Ketiga,: Para aparat dan pasukan. Jika mantra tukang sihir tak mempan lagi mempengaruhi pandangan publik maka ia menggunakan kekerasan dengan mengerahkan pasukannya. Sebagaimana Fir’aun menggunakan aparat dan pasukannya untuk mengejar Musa dan pengikutnya sampai tersudut di tepi laut. 


Akankah orang-orang yang masih berakal sehat dan tak mempan dengan mantra para tukang sihir itu akan mengalami nasib yang sama dengan musa dan pengikutnya? Akankah mereka dikejar aparat dan pasukan sampai terpojok ditepi laut? 


Kiranya para pembela kebenaran segera mendapat pertolongan Allah Yang Maha Perkasa? Semoga.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak