Oleh : Nina Marlina (Pengamat Sosial & Member Komunitas Pena Islam)
Sungguh sangat disayangkan ulama dan guru kita, Ustadz Abdul Somad difitnah orang yang tak bertanggung jawab. Beliau difitnah telah diberi sebuah rumah oleh Prabowo karena mendukung paslon PAS. Fitnah tersebut disebar lewat akun twitter Said Didu. Namun, Said Didu mengaku akunnya telah dibajak. Selain twitter, akun FB dan whatsapp nya pun dibajak pula. Said Didu sendiri adalah seorang anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Sebagaimana diketahui tanggal 11 April yang lalu UAS secara terbuka memberikan dukungannya kepada Capres Prabowo Subianto. Fitnah pun dilancarkan 2 hari berikutnya (Republika.co.id, 14/04/2019). Sungguh sangat kentara sekali, motif fitnah tersebut. Sangat jelas fitnah dibuat untuk kepentingan politik. Atas fitnah tersebut warganet beramai-ramai menggunakan tagar #UASDifitnahKejiDanBrutal dan #saveUAS.
Mengapa kepada ulama sekalipun, berani-beraninya berbuat keji. Tidak ada rasa takut atas akibat yang akan diperolehnya. Baik di dunia, apalagi di akhirat. Memang begitulah ketika sistem demokrasi berkuasa, apa pun akan dilakukan. Menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan, dan menjatuhkan lawan. Seperti yang sudah-sudah Pemilu ini kerap memecah belah umat dan ulama. Sesama Muslim seolah menjadi lawan bahkan musuh karena berbeda pilihan. Belum lagi biaya yang sangat mahal dari pesta demokrasi ini.
Sistem demokrasi pun telah membuat ulama dikriminalisasi. Apalagi rezim saat ini memiliki raport merah karena sangat dzalim terhadap ulama dan umat Islam. Masih teringat jelas Kyai yang diserang oleh orang gila ataukah pura-pura gila. Ulama yang lantang menyuarakan Islam difitnah. Ada pula yang dipenjara. Ormas Islam yang teguh memperjuangkan syariah dibubarkan. Seolah gerah akan gerakan dakwah. Bising dengan seruan syariah. Berbagai cara ditempuh. Menembus segala celah. Salah satunya melalui undang-undang atau peraturan yang dibuatnya.
Islam sangat menghormati dan memuliakan ulama. Keberadaannya menjadi pelindung dan penenang umat. Ia senantiasa menunjuki umat pada cahaya Islam. Teguh dalam memegang kebenaran. Dunia hanya diambil secukupnya. Maka tak pantas jika kita yang sangat jauh ilmunya berani untuk menghinanya, memfitnahnya apalagi memusuhinya. Tidak takutkah mereka akan akibat serta doa-doa yang dipanjatkan ulama kepada Rabb-Nya. Tidak takutkah kita dengan azab Allah atas orang-orang dzalim. Ulama adalah pewaris para nabi. Sudah semestinya kita memuliakannya, dan mengikuti jalan kebenarannya.
Sumber gambar : rmol