Sudahkah Al-Qur'an Membuat Hatimu Bergetar?


Oleh : Lilik Yani


Alhamdulillah, respon umat terhadap al-Qur'an sudah mengalami kemajuan. Terbukti semakin banyak jumlah kelompok-kelompok belajar membaca al-Qur'an. Mulai surau-surau kecil di pelosok desa, hingga masjid-masjid akbar di kota,  bahkan di kantor-kantor dan masjid di mall-mall, mulai semarak orang-orang belajar dan tilawah ayat-ayat suci al-Qur'an. 


Kalau dulu yang meramaikan masjid atau mushola hanya anak-anak kecil yang belajar iqro atau tilawati. Sekarang ibu-ibu,  bapak-bapak, yang sudah berusia dewasa bahkan mulai menua. Mereka semua bersemangat melantunkan kalamullah walau terkadang masih terbata-bata. Sungguh suatu perjuangan yang harus diapresiasi karena mereka ada semangat untuk menjalin kemesraan dengan al-Qur'an. 


Apalagi para karyawan karyawati yang setiap harinya sibuk bekerja. Mereka memilih jadwal di malam hari. Pulang dari kantor langsung menuju masjid yang memberi kesempatan para pekerja itu bisa mengenal huruf hijaiyyah dan merangkainya menjadi lantunan ayat-ayat al-Qur'an yang mulia. Alhamdulillah,  Allah memberikan sentuhan hidayah di hati mereka. Hingga semangat belajarnya mengalahkan rasa capek dan kantuk setelah seharian bekerja.


Hingga tidak heran, jika sekarang alunan ayat-ayat suci itu semakin sering terdengar. Apalagi ada tehnologi yang mendukung, bisa menambah jadwal belajar sambil mendengarkan murrotal lewat HP,  mp3, speaker Qur'an, yang bisa disetel berulang-ulang sesuai keinginan kita. 


Saudaraku, perlu diingat, walau tehnologi makin canggih. Tapi itu hanya sarana yang membantu kita. Tidak bisa menggantikan jadwal kita tilawah al-Qur'an secara langsung. Kita tetap harus meluangkan waktu untuk membaca al-Qur'an dengan mushaf di tangan. Karena keberkahan yang didapat akan berbeda.


Selain itu, sekarang semakin banyak kelompok penghafal al-Qur'an. Ada anak-anak kecil sudah hafal beberapa juz. Bahkan ada yang bisa hafal al-Qur'an 30 juz.MasyaaAllah. Luar biasa nikmat Allah yang akan diberikan kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh ingin menjaga kemurnian al-Qur'an. 


Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah tilawah yang sudah kalian lakukan setiap hari itu,  sudah membekas di hati dan menjadi motor penggerak perubahan diri menjadi lebih taat Allah? Sudahkah ayat-ayat al-Qur'an yang kalian baca menggetarkan hatimu? Sudahkah kalian merasakan adanya peningkatan keimanan dalam diri? 

Atau jangan-jangan al-Qur'an hanya dibaca saja di bibir tanpa memberi pengaruh sedikitpun dalam hati kalian? 


Saudaraku, al-Qur'an sebagai pedoman hidup tentunya tidak bisa hanya sekedar dibaca saja dengan lesan, tetapi harus ditadabburi,  dipelajari, kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 


Sebagaimana firman Allah swt,

"Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (TQS Shaad : 29)


Sungguh merupakan suatu karunia Allah jika hati kita bisa tersentuh ketika membaca atau mendengarkan kalamullah tersebut. Hati menjadi bergetar karena takut kepada Allah. Hati yang bergetar bisa menjadi tanda meningkatnya keimanan kita. 


Tetapi jika selama berulang-ulang membaca, tapi tak satupun ayat yang membuat kita bergetar, maka saatnya kita muhasabah diri. Mungkin bacaan kita hanya kejar target belaka. Membaca cepat, kurang khusyuk,  tidak tartil, ada kesan terburu-buru, maka tentunya tidak bisa nyambung dan berdialog dengan Allah. Untuk itu kita harus memperbaiki diri dan berupaya untuk tilawah dengan menghadirkan hati yang khusyuk. Bukan sekedar ucapan di lidah atau bibir saja. 


Dan untuk semua itu harus mengupayakan dengan penuh semangat,  serius, khusyuk. Karena salah satu ciri seorang mukmin adalah hatinya bergetar dan bertambah imannya ketika dibacakan al-Qur'an bahkan bisa sampai menangis, meneteskan air mata. 


Selain itu Allah menyebutkan salah satu ciri seorang yang beriman adalah hatinya peka terhadap terhadap al-Qur'an. Peka dan bergetar ketika disebutkan nama Allah swt. 


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka,  mereka bertawakkal." (TQS al-Anfaal : 2)


Saudara muslimku, jika ayat mulia sudah menyampaikan seperti itu. Sementara kita yang sudah berkali-kali khatam membaca al-Qur'an, tetapi hati tak bergetar. Maka saatnya kita evaluasi diri masing-masing. Adakah diri kita masih suka meremehkan perintah Allah. Ibadah wajib masih sering ditunda-tunda,  atau bahkan diabaikan? Atau diri kita ada kesombongan, merasa paling bisa,  paling hafal,  paling fasih membacanya?


Saudaraku, adalah kalamullah yang kita baca. Itu artinya Allah ingin berdialog dengan kita. Allah ingin menyapa kita. Jadi saat akan membaca al-Qur'an, kita harus menyiapkan sepenuh hati bahwa kita akan bertemu dengan Allah. Allah akan berdialog dan memberi sapaan kepada kita. Untuk itu harus ada persiapan, seluruh jiwa raga kita. Diawali dengan bersuci, untuk menghormati perjumpaan dengan Allah. 


Saudaraku, jangan lupa berdoa mohon diberikan kemudahan untuk bisa memahami makna ayat-ayat yang dibaca, mentadabburi isinya kemudian bisa mengamalkan kandungan al-Qur'an itu dalam kehidupan setiap hari. Hingga hakekat al-Qur'an sebagai pedoman hidup bisa diwujudkan. 


Saudara muslimku, jangan pernah menyerah. Allah pasti akan melihat perjuangan kita. Jika kita sudah berupaya mempersiapkan yang terbaik hati dan jiwa raga kita. Maka sentuhan lembut Allah akan membelai hati kita, sebagai bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya yang berjuang menjalin kemesraan dengan al-Qur'an secara istiqomah. 


Wallahu a'lam bisshowab 



Surabaya 24 April 2019



#BergetarMendengarAyatAyatAlQuranDibacakan

#BergetarnyaHatiTandaPeningkatanIman

#MesraBersamaAlQuran25




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak