Oleh : Putriyana
(pejuang mustanir)
Jumat, 15 Maret 2019, kaum muslim di dunia berduka. Kurang lebih 50 orang kaum muslim yang akan melaksanakan sholat jumat di Mesjid Christchurch ditembak oleh teroris kristen bernama Brenton Tarrant. Hal ini tentu, sangat menggemparkan dan membuat oranh kaget. Pelaku melakukan aksi terornya dengan menyiarkan secara Live Streaming di facebook yang bisa diakses semua orang secara mudah.
Selain di New Zealand pembataian terhadap kaum muslimpun terjadi Sabtu 23 Maret 2019 di Mali. 150 orang dari suku fulani menjadi korban keberingasan pembataian oleh komunitas petani Doggon. Kebanyakan korban adalah para ibu dan bayi yang tidak mempunyai dosa.
Mengapa begitu Mudah darah Kaum Muslim ditumpahkan di New Zeland, di Mali, di Palestina, di Suriyah ?
Padahal sudah jelas dalam Al-Quran dalam surat Al Maidah Ayat 32
" Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia."
Nyawa satu orang muslim di dalam islam sangat berharga dan sangat dilindungi. Setelah kejadian ini, kita lihat nyawa kaum muslim sangat murah bahkan mudah untuk di lenyapkan oleh orang-orang yang benci terhadap Islam.
Begitu mudah darah kaum muslim di tumpahkan karena kaum muslim tidak mempunyai pemimpin yang satu yang bisa menjadi pelindung dan perisai umat. Seperti halnya Rasulullah SAW.
Rasulullah saw selaku imam kaum muslim semasa menjadi kepala Negara Islam di Madinah, telah melindungi setiap tetes darah kaum muslim.
Jelas, kaum muslim saat ini sangat butuh pemimpin sekaligus pelindung yang bisa membela saat kaum muslim di perlakukan tidak adil bahkan nyawa nya di hilangkan secara tidak wajar. Bukan pemimpin yang hanya menonton dan tidak menyelamatkan kaum Muslim.
Kita membutuhkan pemimpin islam yaitu khalifah yang menjadi perisai dalam melindungi kaum muslim dalam institusi khilafah. Hanya khilafah yang mampu menghukum siapa saja yang berani menganiaya kaum muslim.