Oleh : Siti Farida, S. Pd. I
(Aktivis Sosial dan Member Menulis Asyik Cilacap)
Film ini menceritakan, industri batubara dari hulu ke hilir, dari pengerukan tambang, distribusi sampai penggunaan batubara buat PLTU yang menimbulkan banyak masalah lingkungan, sosial, ekonomi sampai kesehatan bagi masyarakat. Dokumenter merekam, penderitaan warga dampak hidup.
https://www.google.co.id/amp/s/www.mongabay.co.id/2019/04/16/sexy-killer-ketika-industri-batubara-hancurkan-lingkungan-dan-ruang-hidup-warga/amp/
Sejak tayang serentak di Youtub tanggal 5 April sampai 13 April 2019 lalu. Film dokumenter ini telah ditonton lebih dari 18 juta orang. Dan kini telah mencapai 20 juta orang lebih. Film yang dibuat oleh tim watchdoc ini menguji akurasi data yang disajikan lewat tayangan bersama berbagai profesi, jurbalis, aktivis lingkungan, pengacara, peneliti bahkan aktivis dakwah dan politik. Film ini telah membuka mata kita, bahwa dibalik pasangan kedua paslon presiden dan wakil presiden memiliki kepentingan politik dan ekonomi yang besar dalam bisnis batu bara di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan menampilkan skema adanya keterlibatan para pejabat dan calon pemimpin Jokowi, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Di sektor pertambangan batu bara dan kelapa sawit. Mereka terlibat aktif sebagai direksi, komisaris, pemilik saham dan sebagainya. Hal ini diperparah dengan adanya beberapa nama dilingkaran paslon presiden dan wakil presiden itu ada para milyarder yang memiliki kepentingan karena memiliki bisnis yang menggurita. Dari kubu 01 ada Andi Syamsuddin Arsyad, Hari Tanoe, Erict Tohir, LBP, Sintong Panjaitan, Jusuf Kalla, Suadi Marasambessy, Fachrurrozi, Oesman Sapta bahkan anak Jokowi Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. Dari kubu 02 ada Hasyim Djoyohadikusumo dan Fery Baldan. Dalam diagram yang ditampilkan dalam film ini membuktikan adanya skema Oligarki sekelintir elit yang berrhubungan dalam kekuasaan. Namun skema tidak langsung, tampak skema yang terputus antara kubu 01 dan 02. Sandiaga Uno dari kubu 01 menjual saham kepada kubu 01 Luhut Binsar Panjaitan. Keduanya sama-sama memiliki kepentingan politik dan ekonomi. ( https://youtu.be/zzrRyajdHdE )
Kita tidak menyalahkan mereka para penguasa dan pengusaha sepenuhnya. Namun kita sedang berada dalam cengkraman sistem kapitalisme. Dimana orientasi hidup hanya mengejar kebahagiaan materi dan mengenyangkan perut para kapitalis. Kebijakan explorasi tidak mampu menjadikan jaminan keamanan dan perlindungan bagi rakyat. Mulai dari kerusakan lingkungan, sulitnya ekonomi rakyat, kesehatan hingga nyawa. Penguasa pun tidak bertangung jawab. Mereka malah saling lempar tanggungjawab. Pemerintah pusat menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki bersama mentri lingkungan hidup. Namun gubernur Kaltim menjawab saat diwawancarai. Ia mengatakan bahwa sudah nasib saja rakyatnya mati di lubang bekas batu bara. Mirisnya lagi calon presiden 02 pun menanggapi setuju. Ini bukti bahwa kedua paslon tidak lepas dari kepentingan bisnis. Rakyat kecil yang menolak tanahnya dijual malah dikenai hukuman. Mereka akhirnya tertindas. Ada ibu-ibu menangis hatinya berlubang karena anaknya mati dilubang bekas batu bara. Jadi siapa pun Presidennya jika sistemnya masih sama, akankah bisa mengubah kondisi bangsa?
*Sexy Killer Bukti Sistem Kapitalis Mengcengkram*
Dalam sistem Kapitalis, demi istilah pertumbuhan ekonomi, pengelolaan sumber daya alam diserahkan kepada pengusaha berdampingan dengan penguasa. Keuntungan dan harta hanya berputar dalam lingkaran segelintir orang. Yaitu para pemilik modal (Kapitalis) dan penguasa. Sudah menjadi rahasia umum adanya penjualan asset negara oleh penguasa kepada para pengusaha. Bahkan sebuah Pulau pun bisa dimiliki pengusaha. Masih percaya dengan sistem buatan manusia?
Oleh karena itu, jika kita ingin Indonesia lebih baik. Kita tidak boleh mencukupkan ganti rezim ini. Karena sejatinya telah berkali-kali kita ganti pemimpin dengan sistem yang sama yakni sistem ekonomi kapitalis. Dimana para penguasa dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan ekonomi. Maka kebijakan yang diambil dalam mengelola negara takkan jauh dari kepentingan para pengusaha/pemilik modal. Selama menjabat ia akan berusaha mengembalikan modal yang telah dikeluarkan untuk kampanye yang jumlahnya tidak sedikit.
Kembalilah Kepada Sistem Islam
Hanya sistem Islam saja yang mampu mensejahterakan rakyat. Marilah kita kembali kepada sistem ekonomi Islam. Yang hanya bisa diterapkan oleh sistem kenegaraan Islam yakni Khilafah ala minhaj nubuwwah. Dimana tanah air dan api (termasuk tambang) dikelola oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Haram hukumnya dikelola oleh individu atau para kapitalis. Kepemilikan umum dikuasai negara oleh negara, dan hasilnya untuk kesejahteraan umat.
Sistem Kapitalis hanya menguntungkan segelintir orang tapi menyengsarakan rakyat. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Jurang diantara mereka tampak dalam karena standar kesejaheraan dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Dari dulu sistem ekonomi kita belum berdaulat. Sistem ekonomi rakyat hanya pemanis. Kita hidup di negara maritim dan agraris tapi hidup kita bagaikan pengemis. Utang negara berlapis-lapis. Hingga bayi yang lahir pun harus menanggung utang dalam jumlah yang miris. Hanya sistem Islam saja yang takkan pernah membua rakyat menangis.
Kita juga harus menyadari bahwa monsterisasi Khilafah terus digaungkan barat melalui agen-agennya agar umat Islam takut bahkan memusuhi Khilafah sebagai sistem yang menentramkan jiwa, memuaskan akal dan sesuai fitrah manusia. Saat ini mereka terus membuat propaganda bahwa khilafah merupakan ancaman negara di negara yang mereka jajah demi memenuhi hasrat dan keserakahan mereka terhadap dunia. Sehingga umat islam menjadi phobia dan alergi terhadap aturan hidupnya sendiri. Yaitu Syariat Islam yang sempurna mengatur ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan keamanan.
Tulisan ini semata hanya ingin mengajak semua untuk kembali kepada Islam, tinggalkam sistem sekuler dan mari mengkaji islam sebelum alergi terhadap syariat Islam Kaffah. Agar hidup kita berkah dan diridhoi oleh Allah penguasa alam jagat raya. Pemilik hari pembalasan, Penguasa langit dan bumi. Sistem Khilafah akan memproduksi para pemimpin yang takut kepada Allah karena dilandasi akidah Islam. Sejarah telah membuktikan bahwa khilafah mampu diterapkan selama 13 abad dan menghasilkan peradaban yang tiada tandingannya sepanjang sejarah manusia. Wallahu'alam Bi shawab