Oleh : Ika Ummu al-Fatih
( Aktivis Muslimah)
Perih. Itu yang terasa ketika melihat saudara seiman kami tak memiliki rasa aman. Palestina, Uyghur, Suriah, Rohingya menjadi korban. Nyawa mereka melayang. Mereka dibantai secara biadab. Baru-baru ini terjadi pembantaian di new Zealand. Mali juga berdarah. Jerit tangis anak kehilangan orang tuanya. Lamun pilu istri ditinggal suaminya. Perih, luka dan duka suami atas kepergian sang istri. Hal ini terlihat dari berbagai sumber berita tentang nasib saudara kita.
4 warga Palestina dilaporkan gugur dan 316 lainnya luka-luka dalam peringatan Great March of Return. Sementara itu jumlah korban luka-luka hingga Sabtu malam (30/03/2019) mencapai 316 orang, 86 dari mereka adalah remaja dan 29 perempuan. 64 warga dilaporkan menderita luka tembak, 16 terkena peluru karet, 94 terkena gas air beracun.(Suarapalestina.com 31/3/19).
Dalam lima tahun terakhir setidaknya 5 juta Uyghur telah ditahan atau menghilang secara tiba-tiba.”(seraamedia.org 16/01/18).
Lebih dari 360.000 orang tewas di Suriah dalam perangselama 7 tahun sepertiganya merupakan warga sipil (kompas.com 14/09/18).
Pada Desember, kelompok bantuan internasional, Médecins Sans Frontières, memperkirakan bahwa setidaknya 6.700 orang Rohingya tewas dalam bulan pertama penumpasan.(tempo.co 27/06/18).
Dilansir Reuters, Jumat (15/3/2019), Komisioner Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush, dalam konferensi pers menyebut korban tewas dalam serangan teroris itu mencapai 49 orang.(detik.com 15/03/19)
Korban tewas dalam serangan pembantaian penduduk desa di Mali bertambah menjadi 160 orang.(Merdeka.com 27/03/19).
Wahai saudaraku tak cukupkah keadaan mereka menyadarkan kita. Tapi kenapa engkau masih mempertahankan egomu, engkau acuh kepada mereka hanya memikirkan perut semata.
Kau bilang itu urusan mereka, urusan negara mereka, lupakah engkau saudaraku bahwa kita dan mereka adalah saudara, saudara yang di ikat oleh keimanan. Saudara yang di ikat oleh keyakinan, lupakah kau saudaraku bahwa rosul kita pernah bersabda
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Masih kah engkau acuh kepada keadaan ini. Ingatlah saudaraku, persaudaraan kita dengan mereka akan mengantarkan kita kepada tujuan akhir hidup ini, entah neraka atau surga
Saudaraku apa tak terbesit dalam fikiranmu untuk menolong mereka? Memperjuangkan hak mereka? Ingat saudaraku perjuanganmu untuk mereka adalah surga bagimu. Memang ke egoanmu dan sikap acuhmu tak lepas dari sistem yang telah mengkotak kotak kita yaitu kapitalis sekuler yang di bingkai dalam nasionalis. Ingatlah saudaraku pertolongan kepada mereka mustahil tanpa adanya institusi pelaksana syariah yang akan dengan kuat tenaga menolong mereka dan menyebar rahmat bagi seluruh alam
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur; 24:55)
Saudaraku marilah kita tolong saudara saudara kita di luar sana dengan meninggalkan sistem yang telah memisahkan kita dan berupaya penegakan syariat islam secara kaffah
Wallahu'alam