Oleh Yanti Nurhayati, S.IP. (Muslimah Peduli Umat)
Seyogyanya seluruh kaum Muslim di dunia ini tidak asing mendengar kata Khilafah dan Khalifah, karena kata Khilafah dan Khalifah sudah naik daun dari sejak kepemimpinaan Rosululloh saw sampai kehancurannya ditahun 1924.
Alhamdulillah, saat ini kata Khilafah dan Khalifah kembali naik daun lagi, akan tetapi pada kodisi saat ini menyedihkan karena kata Khilafah dan Khalifah menjadi asing di benak kaum muslim, bahkan seperti phobia dan alergi mendengarnya.
Khilafah adalah sistem pemerintahan dalam Islam, sistem ini menerapkan hukum syariat Islam dibawah pimpinan seorang Khalifah dan mengemban dakwah Islam ke seleuruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.
Sejak dari kehancurannya, Kekhilafahan seperti tertelan oleh bumi, ditambah lagi dengan paham sekuler, paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Paham ini semakin menenggelamkan ciri dan karakteristik kekhilafahan, pemerintah dengan sengaja menakut nakuti dan membodohi rakyatnya supaya menjadi ketakutan ketika Khilafah bangkit lagi. Masyarakat bermayoritas muslim dinegeri ini takut dan malu ketika dituduh sebagai pengusung atau pengemban dakwah yang mendukung terwujudnya kekhilafahan lagi. Dan sebagian masyarakat dinegeri bermayoritas muslim ini tidak paham dengan arti khilafah...Pengucapan kata khilafah sering tertukar dengan kata khalifah.
Walaupun dunia membungkamnya, tapi kegemilangan Kekhilafahan tidak bisa dibungkam, hal ini dikemukakan oleh Will Durant dalam The Story of Civilization ; “ para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah telah mempersiapkan berbagai peluang bagi siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan berabad-abad dalam kekuasaan wilayah yang belum tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan yang luar biasa yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad”.
Kekhilafahan bukan seperti yang dibayangkan masyarakat saat ini, ketika diterapkan maka akan terjadinya kediktatoran atau akan ada penerapan hukum yang tidak sesuai dengan hak asasi manusia. Khalifah akan dipilih oleh rakyat, khalifah tidak bisa semaunya bertindak. Semua aktifitasnya ada dalam koreksi dan kontrol rakyat. Dan untuk kaum kafir pun jangan takut karena mereka pun mendapatkan perlindungan dan hak yang sama jika tidak melakukan pertentangan. Khalifah adalah pelayan rakyat yang bertugas mengatur segala urusan mereka.
Kenapa masyarakat muslim dinegeri merasa pada zona nyaman ketika aturan yang diterapkan oleh negeri ini berpegang pada sistem demokrasi yang telah secara pelan-pelan menyingkirkan agama dari panggung kehidupan ini. Kian hari peraturan negara semakin jauh dari agama dan bahkan bertentangan dengan nilai-nilai agama. Kemaksiatan semakin merajalela, peraturan tidak bisa menyelesaikan masalah, melainkan menambah masalah, sementara zina dan riba menghiasi kehidupan masyarakat...Naudzubillahhimindzalik.
Tidakkah umat muslim rindu dengan kegemilangan Islam? Tidakkah rindu dengan kesejahteraan, kedamaian dan ketentraman ? Sudah saatnya masyarakat muslim negeri ini berpikir cerdas, menghilangkan tipu daya dan hawa nafsu dunia, beralih menuju perubahan kehidupan yang hakiki, merubah seluruh aturan kehidupan dengan mengembalikan pada aturan Allah SWT yaitu pada Al Qur’an dan As Sunnah, tentunya dengan bingkai Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah. Wallohualam bishowab