Oleh : Fatiya Hanifah (Siswi SMA IT Ar-Rahman Banjarbaru Kalsel)
Remaja adalah generasi penerus bangsa, di tangannya tersimpan arah tujuan hidup bangsa ke depan.
Dikutip dari www.kompasiana.com bahwa pada tahun 2018 dari 265 juta jumlah penduduk Indonesia, ada sekitar 8% atau 23 juta jiwanya merupakan remaja. Jumlah ini cukup besar, dan memiliki pengaruh yang besar pula, terutama dalam pemilu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Yang mana pemilu (Pemilihan Umum) sendiri berarti proses dimana beberapa orang dipilih oleh rakyat agar bisa mengisi jabatan-jabatan tertentu di pemerintahan. Pemilu digunakan untuk memilih Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, dan DPR sebagai wakil rakyat. Dalam pemilu juga, calon-calon yang akan dipilih akan mempengaruhi rakyat dengan adanya janji-janji yang mereka buat. Masa itu dikenal dengan sebutan kampanye.
Masyarakat seluruhnya (yang sudah memiliki KTP) dilibatkan dalam pemilu yang akan dilaksanakan. Tidak terkecuali kita, para rmaja. Namun, karena kita adalah seorang remaja muslim, dan dikatakan pula bahwa remaja memiliki pengaruh yang besar dalam pemilu, ditambah lagi remaja memiliki sifat kritis, maka remaja dapat memilih dan menentukan pemimpin yang berkualitas.
Lantas, pemimpin seperti apa yang akan dipilih oleh remaja?
Telah kita ketahui bersama bahwa seorang pemimpin haruslah seorang negarawan, yakni yang menurut KBBI ialah seseorang yang ahli dalam kenegaraan, ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan), pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan, atau mengelola masyarakat negara dengan kebijaksanaan dan kewibawaan.
Selain itu, negarawan visioner tidak akan menjadikan games yang banyak dimainkan oleh remaja dan anak-anak sebagai komoditas ekonomi, melainkan akan mengalihkan mereka menjadi seorang ilmuwan dunia sekaligus faqih fiddin. Seperti yang dilakukan oleh Khalifah pada masa dinasti Abasiyyah dahulu.
Contoh dari seorang negarawan sejati berikutnya ialah Rasulullah Muhammad SAW. Yang mana dalam waktu 23 tahun beliau sudah dapat menghasilkan 3 karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin manapun di seluruh dunia, yakni mengesakan Allah SWT. Nabi Muhammad saw, telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai banyak Tuhan menjadi bangsa yang bertauhid. Hanya meyakini satu Tuhan. Kedua, menyatukan umat. Beliau telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula terpecah-belah, sering bermusuhan antar suku dan kabilah menjadi bangsa yang bersatu-padu dalam satu ikatan akidah Islan. Dan yang ketiga menyatukan negara (pemerintahan). Nabi Muhammad telah berhasil menyatukan kepemimpinan bangsa Arab dalam satu pemerintahan Islam (Daulah Islam) yang kekuasaannya meliputi seluruh jazirah Arab dan sekitarnya.
Keberhasilan itu tidak luput dari 3 peranan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW secara bersamaan, yaitu peran sebagai pemimpin umat pengemban risalah Islam, sebagai hakim yang adil dari setiap permasalahan, serta sebagai kepala negara (pemerintahan) yang memerintah dengan Islam, menerapkan syariah Islam secara kaffah, serta hanya merujuk pada wahyu Allah SWT.
Sehingga kepemimpinan beliau jauh dari kedzaliman, karena kedzaliman hanya akan menimpa kepada seseorang khususnya penguasa yang tidak berhukum pada Allah SWT.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Maidah ayat 45 :
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
"Siapa saja yang tidak memerintah atau berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan, merekalah pelaku kedzaliman" (TQS al-Maidah : 45 ).
Dari sini, kita sebagai remaja bisa menentukan pilihan mana pemimpin yang akan dipilih.
Pastinya pemimpin yang mau memerintah dengan Islam, menerapkan syariah Islam secara kaffah, serta hanya merujuk kepada Al-Quran dan As-Sunnah, disamping ia juga harus bertanggung jawab kepada rakyat, selalu berusaha memenuhi kebutuhan rakyat, tidak membiarkan rakyatnya kelaparan, kesusahan, sakit, terlantar, serta terancam keselamatan jiwanya, dan memperhatikan generasi mudanya sebagai generasi yang akan meneruskan peradaban kelak.
Namun saat ini belum kita dapati pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut. Apalagi yang mau melaksanakannya sesuai ketentuan syara'.
Oleh karena itu, saatnya kita, wahai remaja, jangan berdiam diri dalam kebingungan, carilah ilmu dari sumber terpercaya, sampaikan kebenarannya. Agar semua menyadarinya, bahwa apa yang harus dimiliki pemimpin seperti yang disebutkan di atas harus diwujudkan oleh semua elemen masyarakat, tak terkecuali remaja. Harus saling bersinergi. Agar kepemimpinan yang didamba kan terwujud nyata. Semoga sang negarawan sejati kan segera hadir agar terwujudlah Islam rahamatan lil 'Alamin.
Wallahua'lam.
Sumber : Kaffah edisi 084