Ramadhan Momentum Perubahan Diri Dan Umat

Oleh: Alfira Khairunnisa


Ramadhan tinggal menghitung hari. Bulan yang dinanti-nanti akan kembali menghiasi hari demi hari disepanjang bulan suci. Setiap diri yang beriman dan bertaqwa tentulah sangat menanti-nanti kedatangan tamu mulia nan agung ini. 

Hingga diberbagai daerahpun turut menyemarakkan dengan berbagai iven akbar untuk menyambut bulan suci.

Komunitas Yuk Hijrah Kaffah juga menyelenggarakan iven akbar. Tarhib Ramadhan pun digelar dengan Pawai dan Tabligh Akbar, pada Sabtu, 27 April 2019 di Masjid Raya Baiturrahman Km. 22. Balam Rokan Hilir, Riau. dengan mengusung tema "Ramadhan; Momentum Perubahan Hakiki"

Acara ini diikuti dan dihadiri oleh ratusan orang. Semarak menyambut Ramadhan kali ini tampak berbeda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari begitu antusiasnya para peserta  Pawai dan Tabligh Akbar mengikuti rangkaian acara demi acara.

Acara dibuka dengan Pawai sepanjang 2 kilo meter yang diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai Majlis Ta'lim yang ada di Balam maupun luar Balam.

Tidak mau ketinggalan, para remaja dan remaji beserta sekolah-sekolah yang ada di Balam turut serta memeriahkan acara yang mengangkat tema "Ramadhan; Momentum Perubahan Hakiki" ini dengan membawa atribut bendera Tauhid, Alliwa dan Arrayah.

Mari warnai Ramadhan dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan diri.

Lebih dari itu, semoga Momentum Ramadhan yang akan datang tidak hanya sebagai momentum perubahan diri, tetapi juga dapat sebagai momentum perubahan umat. Perubahan umat ke arah yang lebih baik dengan aturan yang terbaik. Aturan yang baik hanya datang dari sang pemilik alam semesta, yakni Allah Swt. 

Maka dari itu sudah seyogyanya umat terikat kepada aturan yang telah diturunkan oleh Allah dalam Alqur'an maupun hadits Nabi. Sehingga setiap diri dapat berbuat sesuai dengan apa yang telah diatur oleh Allah, dengan standar perbuatan halal dan haram. bukan sesuai dengan aturan yang dibuat oleh manusia yang lemah, serba kurang dan membutuhkan yang lain.

Hanya syari'at Islam yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal dan memberi ketenangan hati.

Gebyar Ramadhan sudah digelar, saatnya sucikan hati bersihkan diri, menyambut bulan suci yang senantiasa dinanti-nanti. In syaa Allah, gemerlap indahnya Bulan suci Ramadhan akan senantiasa mewarnai hari-hari.

Semoga dengan digelarnya iven akbar kali ini, dapat membakar semangat dalam menyambut Tamu agung nan mulia yang akan tiba  sebentar lagi dan tinggal hanya menghitung hari.

Terakhir, semoga Allah memberi kita usia untuk dapat bersua dengan Ramadhan yang penuh berkah dan rahmah, hingga kita bisa berkesempatan menunaikan ibadah wajib puasa di bulan Ramadhan dan ibadah-ibadah sunnah hingga dapat mereguk pahala sebanyak-banyaknya, hingga kita termasuk dari bagian orang-orang yang bertakwa. Wallahu'alambishawwab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak