Oleh : Anafi Nur Syahidah (Remaja Muslim Pondok Gede)
Kedudukan ulama dalam masyarakat sangatlah tinggi, mereka laksana panglima yang diikuti langkahnya, diikuit perbuatannya dan diambil pendaptanya. Bahkan para malaikat meletakkan sayap mereka sebagai bentuk keridhoan atas apa yang mereka lakukan. Ilmu yang mereka miliki telah menyampaikna mereka pada kedudukan terbaik dan derajat muttaqin yang denganmya tinggilah kedudukan dan derajat mereka. Sebagaimana firman Allah ta’ala dalam Q.S Al Mujadillah;11 “Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu di antara kalian beberapa derajat dan dialah yang maka mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Di Era demokrasi dimana semua orang berhak menyampaikan pendapatnya sekarang ini, tidak tanggung tanggung mereka melancarkan pendapat namun tuding dan tuduhan nan sadis kepada seorang ulama. Fitnah ini di tuduhkan kepada sang ulama diduga setelah beliau menyatakan keberpihakannya kepada salah satu paslon capres dalam pilpres yang kemarin berlangsung. Tak sedikit yang menyindir lewat media sosial lewat meme dan karikatur. Bahkan sempat booming tagar atau hastag #save(nama ulama) di media sosial instagram maupun twitter.
“Terima uang suap” itulah yang dituduhkan kepada sang ulama setelah menyatakan berkerpihakannya. Sebagai seorang muslim mestinya kita tahu hukum suap menyuap itu diharamkam. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al Baqarah:188 , “Dan janganlah sebagian dari kamu memakan harta sebagian yang lain di antra kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat ) dosa padahal kamu mengetahui. Namun bagaimana tuduhan semacam ini di layangkan kepada seorang ulama hanya keterpihakannya ? Apakah hanya karna keterpihakannya , beliau pantas difitnah ? .
Pada Era sekarang ini nilai-nilai islam mulai ditinggalkan atau bahkan sebagian kecil mulai dibenci. Akibatnya mereka yang menjalankan syariat islam terlihat asing dimata mereka.Yang melayangkan tuduhan kepada ulama diperkirakan juga karna mereka tidak tahu kemulian seorang ulama dalam islam atau malah tidak tahu jika beliau seorang ulama bukan hanya ustad. Selama ini Islam mulai hilang dan pudar, banyak yang tidak mengerti atau bahkan tidak tahu hukum islam karna sudah tergeser akan sistem kapitalisme. “Bagaikan seorang anak yang kehilanggan induknya” mungkin sebutan itu sangat pas dengan keadaan islam sekarang ini.
Mengembalikan “Khilafah” adalah solusi dari segala masalah yang terjadi di negara ini. Menggeser nilai nilai kapitalisme yang tertanam kuat pada pola pikir anak bangsa. Dengan kembalinya khilafah semua tata negara akan teratur, sumber daya alam akan terlindungi, dan muslim di berbagai belahan dunia akan terlindungi. Karna seorang Kholifah akan bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatnya yang dimana dia paham betul bagaimana nasib dirinya di akhirat kelak apabila di inggkar. Let’s Return Khilafah.