On Off Iman Kita


(Source pic: Nu online) 

Oleh : Citra Dewi Anita (Owner Sweet Shaley Cookies) 


Ketika hati sedang futur, lemah, selalu disibukan dengan urusan dunia yang tiada henti nya. Rutinitas yang melalaikan akan kewajiban kita yang sebenarnya untuk apa kita dilahirkan ke dunia. Akhir-akhir ini, orang-orang pun disibukkan dengan pesta demokrasi. Sebagian besar media, bahkan timeline medsos penuh dengan perbincangan hajatan besar ini. 


Hiruk pikuk dunia membuat kita lengah bahwa Ramadhan tinggal menghitung hari. Sedih terasa, saya bahkan belum mempersiapkan tamu yang mulia dan agung itu dengan sebaiknya. Jauh rasanya akhlaq kami seperti para sahabat Rosul yang sudah mempersiapkan kedatangan tamu nan mulia ini jauh-jauh hari, dari 6 bulan sebelum Ramadhan itu datang. Mu’alla bin Al-Fadhl, salah satu ulama tabiu’t tabiin berkata, “Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” 


Mau disadari atau tidak, iman kita masih sering on off seenaknya. Kemauan pun belum sefrekuensi dengan keimanan. Masih suka dengan hal mubah bahkan makruh, padahal lebih baik memilih yang sunnah juga wajib. Astagfirullah. Tidak ada keinginan selain menjadi orang yang beruntung, sebagaimana tercantum dalam qur'an; 


وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nur: 31)


Ya Allah, bantu kami untuk selalu dekat dengan-Mu. Bantu kami untuk selalu memperbaiki diri, agar menjadi lebih baik. Bantu iman kami untuk selalu On. 


Bulan syaban ini menjadi renungan, apalagi ini adalah bulan dimana amalan diangkat ke langit. Lagi-lagi malu menghampiri. Ya Allah belum ada amalan terbaik yang bisa kami perbuat.


اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ




“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.” 

 

Tidak ada kebahagian selain bisa sampai kepada bulan Ramadhan, bulan yang mulia, bulannya Al quran ketika turun ke bumi. Ya Allah, jangan sampai keimanan kami Off ketika tamu mulia itu datang. 


اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً


“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif) 


Semoga Allah istiqomahkan kita semua. Allah bimbing kita agar keimanan selalu On. Apalagi menuju bulan Ramadhan. 


Wallahu’alam bishowab

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak