Oleh : Muflihatul Khofifah
(Menulis Asyik Cilacap)
Siapa yang tak kenal Indonesia. kita tahu Indonesia adalah negeri kaya akan SDA ( Sumber Daya Alam.), termasuk salah satunya batubara yang menjadi primadonanya. Tidak mengherankan bila menjadi incaran kaum pengusaha kaya raya. Tak heran pula jika sudah banyak tambang batubara yang digenggam pengusaha dan penguasa yang tamaknya luar biasa.
Mereka berkoalisi untuk mengeruknya sampai habis tak tersisa, sekedar untuk membuncitkan perut mereka saja. Tanpa peduli rakyat sengsara karena ulah mereka, menggali tambang seenaknya lalu ditinggal dan dibiarkan begitu saja.
Sehingga berdampak kerusakan di mana-mana. tanaman tidak lagi subur, begitu pula ikan tidak lagi ramai dijumpai di perairan. serta air bersih menjadi langka, semua itu tidak lain Karena pencemaran limbah industri batubara.
Belom lagi hal hal mengerikan terjadi di sekitar tempat tinggal warga yang ada disekitarnya, seperti amblasnya beberapa rumah karena tambang yang terlalu dekat dengan pemukiman warga. Dan lebih mengenaskan lagi banyak korban bertebaran di kawasan itu karena lubang tambang yang hanya dibiarkan bertutupkan seng saja, tanpa usaha menutup kembali dengan direklamasi.
Seperti yang dialami Aprilia Wulandari (13 tahun), yang tewas akibat tenggelam dalam lubang bekas tambang batu bara milik PT Transisi Energi Satunama, Lok Bahu, Samarinda, Kalimantan Timur .(18/11/2015.http://m.harnas.co/2016/11/22/petaka-lubang-tambang-batu-bara).
Inilah bukti mengerikan akibat industri tambang batubara ini, sayangnya tidak semua orang mengetahuinya. Karena kepedihan mereka di tutup rapat tak terlihat, tangis dan teriakannya disumbat agar tak terdengar oleh khalayak.
Tapi misteri ini perlahan terungkap dan ditambah lagi rilisnya film "Sexy Killers", semakin membuka mata masyarakat bahwa dibalik batu bara tanpa sadar kita sedang dimanfaatkan oleh penguasa yang tidak bertanggung jawab.
Pantas jika ini terjadi, sebab negri ini tengah mengidap virus kapitalisme liberialisme yang menjangkiti kebanyakan individu individunya, melahirkan para pemimpi yang tersistem sebagai orang yang selalu haus akan materi dan dikendalikan oleh nafsu dunia tanpa memikirkan rakyat dan akhiratnya sedikitpun.
Karenanya pula tambang batu bara dapat dikuasai para kapitalis, hasil eksploitasi kekayaan negeri hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, kebanyakan masuk ke saku para pengusaha sedang kita hanya mendapat sampahnya (efek kerusakan).
Sudahlah, sudah tidak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan dari sistem saat ini, yang hanya menambah keburukan dan kerusakan saja.
Mari kita cari solusi yang tepat untuk mengatasinya yaitu dengan penerapan syari'ah Islam kaffah, semua problematika umat tuntas sampai ke akarnya, termasuk Masalah SDA, Islam mengaturnya dengan terperinci dari mulai sistem kepemilikannya, pengelolaannya hingga pembagian hasil kekayaanya.
Kemudian dengan sistem Islam akan terlahir pemimpin bertaqwa, peduli dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Sebagaimana yang dilakukan Kholifah Umar bin Khattab yang pernah berkata bahwa jikalau ada kondisi jalan di daerah Irak yang rusak karena penanganan pembangunan yang tidak tepat kemudian ada seekor keledai yang terperosok kedalamnya, maka ia (Umar) bertanggung jawab karenanya.
Tampak jelas dalam kisah di atas bahwasanya Umar bin Khattab sangat memperhatikan kebutuhan umat hingga dalam lingkup yang terkecil sekalipun. Jika keselamatan hewan saja sangat diperhatikan, apa lagi keselamatan manusia.
Dengan SDA kita yang begitu melimpah, tentu ironi jika melihat kondisi negeri hari ini, dalam Islam kepemimpinan itu amanah, tidak saja menyangkut siapa pemimpinnya tapi juga berkaitan dengan apa ia akan memimpin. Karena setiap diri adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya.
Oleh karena itu, tidak akan lagi kekhawatiran menghantui kita. sebab pemimpin Islam pasti akan selalu meriayah umatnya.
Sungguh itu semua tidak akan terjadi jika negeri ini masih duduk manis bersandar pada sistem kapitalisme, biang kemelaratan negeri ini.
Satu satunya solusi tepat yang dapat mengembalikan kesejahteraan umat adalah dengan penerapan syari'at Islam kaffah dengan bingkai khilafah.
Wallahu'alam bisshowab.