Oleh : Lilik Yani
Mesra sebuah ungkapan indah untuk menunjukkan betapa suatu hubungan itu sudah sangat dekat,akrab, dan mendalam. Mesra tidak sekedar ungkapan kedekatan hubungan antara suami dan istri saja. Tapi bisa juga digunakan untuk mengungkapkan kedekatan dengan yang lain.
Mesranya hubungan persaudaraan baik saudara kandung, seperti kakak adik, ibu anak, atau yang lain. Bisa juga kemesraan hubungan antara saudara sesama muslim, mereka saling mencintai karena Allah.
Di sini saya menggunakan kata mesra untuk disandingkan dengan Kalamullah yang Mulia yaitu kitab suci al-Quran. Bagaimana, indah bukan? Kalimat itu saya kenal setahun yang lalu ketika mengikuti kajian di Islamic Book Fair di DBL Surabaya. "Mesra Bersama al-Qur'an". Ehm, indahnya. Hingga menjadikan inspirasi bagiku untuk membuat tulisan edisi Ramadan tahun lalu dengan judul "Ramadhan, Mesra Bersama al-Qur'an", tayang di media dan sempat memenangkan lomba. Alhamdulillah.
Kali ini kalimat indah itu saya gunakan sebagai tema tulisan serial bulan April 2019. Sebulan menjelang hadirnya bulan Ramadhan, saya ingin mengajak setiap muslim untuk menjalin kedekatan dengan Rabb-Nya. Melalui Kalamullah yang suci mulia, al-Qur'anul Kariim.
Sebulan penuh saya menulis dengan materi seputar al-Qur'an. Sebuah kebanggan sebagai umat Islam yang mendapat keistimewaan dari Allah karena mendapat mukjizat berupa al-Quran yang mulia.
Dimana al-Quran itu berfungsi sebagai panduan hidup umat manusia di dalam menapaki perjalanan hidup di dunia ini agar selamat baik di dunia, hingga ke akherat kelak.
Sebuah perjalanan jauh jika tidak membawa panduan atau petunjuk arah. Apa yang terjadi? Kita akan bingung, tak tahu hendak melangkah ke mana? Bisa-bisa kita akan tersesat karena tak tahu arah jalan yang benar.
Saudara muslimku, begitu cintanya Allah kepada kita, maka kita sebagai umat Rasulullah saw diberikan pedoman atau panduan hidup berupa ayat-ayat suci al-Quran. Berisi segala macam aturan hidup yang akan mengatur seluruh aspek kehidupan kita.
Semua aturan dari Allah adalah baik. Karena Allah hanya menghendaki kebaikan buat hamba-Nya. Allah paling tahu apa yang terbaik buat hamba-Nya. Allah paling memahami apa yang dibutuhkan para hamba-Nya.
Maka dari itu, apapun aturan itu hendaklah kita terima dengan baik. Tetap huznudzon (berbaik sangka kepada Allah). Jika ada yang kita rasakan aturan itu memberatkan, atau tidak cocok buat kita, maka bukan ayat al-Quran yang disalahkan. Melainkan pemahaman kita yang belum sampai kesana. Karena akal kita belum sampai kepada pemahaman yang dikehendaki Allah. Maka sikap terbaik yang kita lakukan adalah, sami'na wa atha'na. Kami mendengar dan kami taat, yaa Allah.
Upaya yang harus kita lakukan agar akal dan pikiran sampai paham adalah melalui proses cukup panjang, melalui tahap-tahap yang saling berkaitan. Proses itu harus kita jalani dengan hati riang, penuh cinta kasih, penuh keakraban dan senantiasa menjalin kemesraan dengan al-Quran.
Kita awali dengan istiqomah membaca ayat-ayat cinta dari Allah tersebut. Yach, al-Quran bagaikan surat cinta dari Allah. Karena Allah sangat mencintai kita. Allah ingin berdialog dengan hamba yang dicintai-Nya. Dalam surat cinta itu ada ribuan ayat dengan berbagai rasa dan makna. Semua bernada cinta. Maka kita pun hendaknya menjalin kemesraan dengan ayat-ayat cinta dari Allah tersebut.
Saudaraku, ayat-ayat al-Quran yang kita lafadzkan, menggunakan bahasa Arab. Bukan berarti al-Qur'an hanya diperuntukkan orang Arab, melainkan untuk seluruh umat manusia di seluruh alam semesta. Untuk bisa mengetahui maknanya maka kita harus paham bahasa Arab. Jika belum paham, kita bisa menggunakan terjemah Al-Qur'an.
Karena terjemah hanya arti mutlak ayat demi ayat, maka perlu membaca tafsir al-Quran untuk bisa memahami isi dan kandungan ayat.
Dalam hai ini kita harus membaca berlembar-lembar penjelasan. Tapi semua kita lakukan dengan hati gembira dan ikhlas, karena selalu bersama ayat-ayat cinta.
Saudaraku, rasanya tak ada kesempatan untuk bersantai-santai dan berhura-hura. Karena detik hidup akan terus melaju. Sementara tugas kita masih banyak. Keindahan Islam harus bisa dirasakan seluruh umat manusia, dimanapun berada. Dan Islam harus menjadi rahmatan lil aalamiin.
Untuk meraih tujuan mulia itu tentunya tidak muncul dengan sendirinya. Allah menjadikan kita sebagai khalifah di muka bumi ini untuk menyampaikan pesannya. Menceritakan keindahan Islam dan menyebarkan hingga seluruh penjuru dunia. Bukan tugas yang mudah, tapi Allah sudah menyiapkan pahala berlimpah dan kehidupan indah di jannah-Nya.
Saudaraku, keindahan Islam baru bisa dirasakan jika sudah diamalkan dalam kehidupan nyata. Maka kita harus terus interaksi dan menjalin kemesraan dengan al-Quran dalam setiap fase perjalanan kita. Tak cukup hanya dibaca, tapi harus dimengerti maknanya. Kemudian dipahami isi dan kandungannya. Setelah paham lalu diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan kita.
Yach, seluruhnya. Bukan memilih sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain. Bukan memilih ayat-ayat yang disuka dan meninggalkan yang tak sesuai di hati. Ahh, itu bukan sikap orang muslim yang benar. Karena muslim yang beriman diperintahkan untuk menjalankan ajaran Islam secara kaffah.
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan) dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, dia adalah musuh yang nyata bagimu." (TQS al-Baqarah : 208)
Saudaraku, betapapun indahnya suatu pedoman atau aturan, jika tidak diterapkan hanya akan menjadi wacana saja. Tidak bisa dinikmati keindahannya. Tidak bisa dirasakan kelezatannya. Maka setelah kita memahami makna ayat -ayat cinta yang kita baca dan pelajari, harus segera diaplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari.
Sambil kita ajarkan dan sampaikan kepada saudara-saudara lain yang belum mengetahui. Hingga mereka pun akan menjalani proses yang sama seperti yang kita lakukan. Menikmati tahap demi tahap pembelajaran ayat-ayat al-Qur'an dengan penuh cinta. Diiringi nada-nada cinta yang indah. Hingga terjalin kemesraan dengan kalamullah yang mulia tersebut.
Saudaraku, detik hidup terus melaju. Jangan biarkan detik hidupmu lewat tanpa ada nada indah yang mengiringi setiap langkahmu. Jangan biarkan tanpa ada rasa cinta yang membekas di hatimu. Jalin terus kemesraan dengan ayat-ayat cinta dari Allah tersebut, hingga keselamatan dan kehidupan mulia yang kalian rasakan.
Saudaraku, jangan pernah hentikan laangkahmu. Jangan pernah kau putuskan jalinan cinta yang sudah terangkai kuat di dadamu. Biarkan cinta terus mengisi setiap detik hidupmu. Melangkah dan teruslah melangkah, menceritakan nada-nada Islam yang indah itu. Jangan pernah berhenti, Hingga Allah yang memenangkan Islam atau kalian berhenti di jannah-Nya. Allahu Akbar.
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 1 Mei 2019
#MesraBersamaAlQur'anSetiapSaat
#YukJalinKemesraanDenganAlQur'an
#MesraBersamaAlQur'an(31)