Oleh: Ummu Nayla
Dalam sebuah hadist shahih disebutkan bahwa, "Ridho Allah berada setelah ridho orangtua." Artinya, ridho orangtua itu di atas ridho Allah. Namun bagi wanita yang sudah menikah, ridho suami justru berada di atas ridho orangtua. Bahkan Allah baru akan ridho kepada seorang wanita apabila suaminya telah ridho.
Betapa penting ridho suami bagi seorang istri. Allah baru akan ridho kepada seorang wanita jika suaminya sudah ridho. Di sini Allah hendak menunjukkan maqam suami di atas maqam istri, bahkan Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits, "Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan menyuruh seorang wanita sujud kepada suaminya." (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaa’ul Ghalil (VII/54).
Namun dewasa ini, banyak wanita yang abai terhadap kewajiban taat kepada suami. Apalagi di tengah penerapan sistem kapitalisme, di mana kondisi perekonomian keluarga menuntut wanita untuk bekerja sehingga memiliki penghasilan yang tak jarang melebihi penghasilan suami. Sehingga memicu hilangnya rasa taat dan hormatnya kepada suami.
Selain itu, sekulerisme yang menjauhkan para istri dari pemahaman agama membuat mereka semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Banyak yang dengan mudah berkata kasar pada suami, tidak melayani kebutuhan suami dengan baik, mengumbar aib suami hanya karena kecewa terhadapnya, mubazir dan menghambur-hamburkan uang bukan pada tempatnya, bahkan mengkhianati suami dengan menjalin hubungan gelap dengan laki-laki lain. Naudzubillah.
Benar kiranya sabda Rasulullah, "Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali. Aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Sahabat bertanya," Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?" Beliau menjawab," Karena kekufuran mereka." Kemudian sahabat bertanya lagi, "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab, "Mereka kufur terhadap suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya." Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata," Aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu." (HR. Bukhari, dari Ibnu Abbas ra).
Maka janganlah sekali-kali seorang istri suka melebih-lebihkan kekurangan suami dan melupakan kebaikan suami. Janganlah menjadi istri yang kufur terhadap nikmat Allah. Apalagi sampai menyesali takdir Allah, karna Allah tak pernah salah dalam menyatukan hambaNya.
Selayaknya seorang istri yang paham betul bahwa ridho suami akan mengantarkannya ke surga Allah, pastilah ia akan selalu berusaha menyejukkan hati suaminya.
Hanya dengan taat kepada suami (dalam hal kebaikan) seorang wanita bisa menggapai ridho Allah, bahkan Allah menjanjikan surga bagi istri yang taat kepada suaminya. “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, niscaya akan dikatakan padanya, “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau." (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).
Wallahu a'lam. []
---
[Like and share, semoga menjadi amal sholih]
---
Join Komunitas Muslimah Cinta Islam Lampung di:
⬇️⬇️⬇️
Facebook: fb.com/DakwahMCI
Telegram: t.me/MuslimahCintaIslam
Instagram: @muslimah.cintaislam
---