Oleh: Eros Rosnani (Pegawai di Salah Satu Lembaga Pemerintahan di Bandung)
Akhir-akhir ini kembali terjadi aksi teror, kali ini dilakukan seorang pria bersenjatakan palu godam diperkirakan merusak empat masjid di kota Birmingham, Inggris, dalam aksi beruntun pada Kamis dini hari (21/03). Pelaku menghancurkan jendela masjid dengan palu godam di Birchfield Road. Pengrusakan empat masjid di Birmingham tersebut terjadi seminggu setelah penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menyebabkan 50 orang meninggal dunia, termasuk warga Indonesia.
Kejadian-kejadian serupa lainnya menunjukkan adanya Islamofobia yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia memang sengaja diciptakan untuk menebar ketakutan terhadap simbol Islam dan ajaran Islam. Menurut Runnymede Trust seorang Inggris mendefinisikan Islamofobia sebagai "rasa takut islam dan kebencian terhadap Islam dan oleh karena itu juga pada semua Muslim," dinyatakan bahwa hal tersebut juga merujuk pada praktik diskriminasi terhadap Muslim.
Peristiwa penembakan dan pengrusakan masjid telah membuka mata, bahwa tindakan terorisme tidak bisa dikaitkan dengan salah satu agama. Selama ini, tuduhan terorisme sering dialamatkan kepada Islam. Nyatanya, justru kaum muslimin banyak menjadi korban. Di Irak, Palestina, Rohingnya, Suriah, Uighur, Bosnia, dan negara-negara lainnya kaum muslim telah menjadi sasaran aksi tindak teror yang mengerikan.
Islamofobia yang ditanamkan terhadap ajaran dan simbol-simbol Islam pada akhirnya menimbulkan tindakan di luar perikemanusiaan. Padahal jelas di dalam Alquran bahwa Allah mengutus Rasulullah sebagai rahmat bagi semesta alam (QS. Al-Anbiya: 107) dengan ajaran Islam yang sempurna (QS. Al-Maidah: 3).
Oleh sebab itu, sudah saatnya umat Islam bersatu padu membela ajaran Islam. Bahwa Islam bukanlah ajaran kejam seperti yang disebarkan oleh orang-orang yang membenci. Sebaliknya justru dengan Islam-lah dunia akan mendapat kebaikan dan keberkahan dari langit dan bumi. Islamofobia hanya bisa dihentikan bila Islam diterapkan secara kaafah karena Islam berasal dari wahyu Allah yg membawa rahmat atas sekalian alam dan hukum yang fitrah-menentramkan-membawa damai. Bukti sejarah penerapan Khilafah yang meniscayakan Khalifah mengayomi semua agama dan ras tak lagi dapat terbantahkan, maka darah kaum muslimin bahkan non muslim sekalipun yang berlindung di bawah kekhilafahan akan aman terjaga tak akan tertumpah seperti halnya saat ini.