Oleh : Lilik Yani
Salah satu ciri orang yang beriman adalah hatinya peka terhadap al-Qur'an. Hatinya tersentuh dan bergetar ketika nama Allah disebut.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal." (TQS al-Anfal : 2)
Bahkan mata bisa menangis ketika dibacakan ayat-ayat al-Qur'an. Berikut kisah Rasulullah saw Sang Uswah, yang menangis ketika dibacakan al-Qur'an oleh sahabatnya.
Dari Ibnu Mas'ud ra berkata,
Suatu ketika Rasulullah saw berkata kepadaku, "Bacakanlah al-Qur'an kepadaku."
Maka kukatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah saya membacakan al-Qur'an kepada Anda sementara al-Qur'an itu diturunkan kepada Anda?"
Maka beliau menjawab, "Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku."
Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa'. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), "Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka." (TQS an-Nisaa' : 40).
Maka beliau berkata, "Cukup, sampai di sini saja."
Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata
beliau mengalirkan air mata." (HR. Bukhari dan Muslim)
Mata yang menangis karena takut kepada Allah. Sungguh kenikmatan yang luar biasa, Allah berkenan menyentuh hati hamba-Nya hingga bergetar dan matanya meleleh mengalirkan air mata bahagia.
Bagaimana tidak bahagia? Mata ini menangis karena Allah. Bagaimana tidak berbahagia, karena teringat keutamaan menangis karena Allah.
Seperti sabda Rasulullah saw, "Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu (yang telah diperah) bisa masuk kembali ke tempat keluarnya." (HR. Tirmidzi no. 1633).
"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah, pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,.... dan (7) Seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).
(HR. Bukhary dan Muslim)
Saudaraku, bagaimana dengan kita? Sudahkah ayat-ayat al-Qur'an yang agung itu menggetarkan hati kita hingga menyentuh nurani kita. Sudahkah kalamullah yang mulia itu menjadikan mata kita meleleh mencucurkan air mata?
Jika belum merasakan, mari kita introspeksi diri. Apakah ketika kita
membaca ayat-ayat mulia itu sikap kita terburu-buru. Mengejar target agar segera khatam membacanya?
Sehingga tak ada rasa kesejukan yang hinggap di hati kita. Karena kita membaca seperti berlari, tanpa menikmati kesahduannya. Kita membaca tanpa diiringi kekusyukan dan ucapan yang tartil. Maka jangan heran jika tak ada belaian mesra yang berkenan singgah di hati.
Saudaraku, getaran atau deraian air mata itu tentunya tidak bisa dibuat-buat atau dipaksakan keluarnya. Tapi bisa diupayakan dengan membuat suasana yang tenang, khusyuk, sahdu. Menyiapkan hati, jiwa raga dalam keadaan suci.
Siap berdialog dengan Allah.
Menyambut dengan senang hati sapaan Sang Khaliq terhadap hamba yang dicintai-Nya. Ada perintah, ada larangan. Ada berita gembira, ada ancaman. Semuanya dalam rangka menyelamatkan kita.
Maka kewajiban kita hanyalah tunduk taat kepada semua aturan Allah tersebut.
Saudaraku, mari kita mengupayakan agar hati kita mendapat belaian Allah. Jangan lupa berdoa, memohon ridlo Allah agar berkenan melembutkan hati kita. Agar bisa menangkap signal-signal lembut yang disampaikan Allah melalui ayat-ayat yang kita baca.
Karena kita mengharapkan memiliki mata yang selamat dari kilatan api neraka. Mata yang takut kepada azab Allah. Mata yang tidak tersentuh dahsyatnya api neraka.
"Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka. Mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam jihad di jalan Allah." (HR. Tirmidzi)
Wahai saudara muslimku, mari saling mendoakan. Semoga Allah berkenan menurunkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua. Yang terus berjuang mencari cinta dan ridlo Allah, melalui jalinan mesra dengan ayat-ayat al-Qur'an secara istiqomah.
Wallahu a'lam bisshowab.
Surabaya, 25 April 2019
#MenangisKarenaTakutPadaAllah
#MenangisMemadamkanApiNeraka
#MesraBersamaAlQuran25