Lagi Lagi Ulama Jadi Tumbal

Oleh : Nafisah Mumtazah

Aktifis Islam Peduli Umat


Pesta Demokrasi yang diadakan tiap lima tahun sekali telah selesai digelar. Masyarakat menggantungkan harapan selangit,dengan adanya pesta pergantian pemimpin ini bisa membawah perubahan pada hidup mereka ke arah yang lebih baik.


Tapi sayang pesta yang digadang-gadang bisa menghadirkan sosok pemimpin yang peduli nasib umat ,malah menciptakan polemik baru. Bisa kita lihat Bagaimana umat masih terpecah belah dalam dua kubu mereka masih saling menjatuhkan hanya karena berbeda pandangan 


Belum lagi, Santer didalam media sosial tentang kecurangan penghitungan suara, baik quick Caun maupun real caun. akhirnya masing - masing kubu saling mendeklarasikan kemenanagan karena mengklaim sebagai calon yang terpilih.

Dan mirisnya, dampak dari polemik yang terjadi ini,merembet pada ulama sejuta umat ( Ustadz Abdul Somad ) dengan berbagai fitnah yang keji.


Seperti yang kita ketahui, khususnya para pengguna media sosial aktif - bahwa Ahad (14/4) lalu, warganet serentak menyemarakkan penggunaan tagar #UASdifitnahKejiDanBrutal serta #saveUAS hingga keduanya menjadi 10 besar trending topik di jagad Twitter.


Dua tagar tersebut diketahui sebagai respons atas konten-konten yang disiarkan akun Twitter @saididu pasca pembajakan sejak Sabtu (13/4) malam. Dan sebagai informasi, kuat dugaan fitnah keji itu merupakan reaksi setelah sebelumnya alumnus S-2 Darul Hadis (Maroko) Ustadz Abdul Somad menunjukkan dukungannya secara terbuka terhadap calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada Kamis (11/4) lalu. (Republika 14/4).


Begitu banyak fakta kebobrokan sistem buatan manusia ini. Sistem yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan,sistem yang menjadikan musuh para ulam yang lantang menyuarakan amal makruf nahi Munkar.


Fitnah terhadap ulama dalam kepentingan politik bukan kali pertama terjadi, bagaimana Habib Rizieq Shihab pun mengalami hal yang sama bahkan beliau sampai harus pindah ke Arab demi keselamatan


Kriminalisasi yang terus berulang kali terjadi terhadap ulama ini bukti otentik betapa buruknya sistem ini,disatu sisi saat ulama bisa menghadirkan kemaslahatan mereka adalah kawan disisi lain saat tak sejalan maka ulama akan dijadikan musuh.


Fakta berbeda akan ditemui didalam sistem Islam. Karena sistem Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Termasuk politik. 


Didalam Islam seorang pemimpin adalah wakil dari umat yang menerapkan hukum Syara' yang diaplikasikan ditengah - tengah umat. Dia memiliki tanggung jawab terhadap kepemipinanya baik  dunia maupun akhirat.sehingga dipilihlah sosok yang benar - benar amanah, dan takut  hanya kepada Allah Swt Sehingga mau menerapkan Syariat Islam sehingga mampu membawah keberkahan dan kemuliaan bagi hidup rakyatnya.


Islam selain mengatur urusan politik juga mengatur bagaimana posisi seorang ulama. Mereka adalah pelita bagi umat, yang tidak layak di kriminalisasi,difitnah apalagi dimanfaatkan untuk meraih kekuasaan. Ulama harus dihormati sebagaimana sabda Rasulullah Saw, ulama adalah " Warisatul Ambiyah " Pewaris para Nabi.


Jelaslah syariat Islam adalah hukum terbaik buat manusia karena hadir langsung dari Allah Swt, dengan seperangkat aturan yang diperuntukkan bagi manusia. Mengatur interaksi manusia dengan sang pencipta, mengatur manusia dengan dirinya sendiri dan mengatur manusia dengan yang lainnya. 


Wallahu a'lam bisawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak