KIDS MUSLIM ZAMAN NOW

           


Oleh : Linda Wati ( member komunitas muslimah peduli generasi Palembang)


Pasar remaja jadi primadona bagi para produsen dari mulai produk teknologi, kendaraan, makanan, minuman, pakaian, musik dan tak ketinggalan gadget, semuanya berebut untuk menggaet pasar remaja.

Apa yang ada dipikiran kita sekarang ketika menggambarkan kondisi kids muslim zaman now? Hebat? Gamer sejati?K pop? Serba instan? atau apa?kalau kita amati fenomena keseharian mereka. Generasi yang banyak membebek dari dunia luar dan  menjadi generasi micin yang berpikir serba instan.

Sebagaimana digambarkan di adakan lomba k-pop di Opi mall pada hari minggu malam (24/3/2019) sebagai perayaan Hut ke-3 0pi mall yang padat pengunjungnya

Dengan bersamaan Gubernur sumatera selatan H.Herman Deru dalam bedah buku mengenai kepuasaan dan loyalitas pelanggan terhadap objek wisata.

Acara ini diselenggarakan oleh pasca sarjana universitas Muhammadiyah palembang (24/3/2019) untuk terus mengembangkan pendestrian street sudirman yang  terletak dipusat kota sehingga memunculkan stigma negatif bahwasanya pelembang Darussalam yang kental dengan agamis berubah menjadi palembang metropolis yang berganti dengan budaya-budaya hedonis

Kita boleh saja berminat dengan produk-produk yang ditawarkan pada  tapi bukan berarti kita asal ikut, seperti kerbau yang dicolok hidungnya. Kita juga punya hak untuk tahu baik buruknya jangan sampai niatnya hidup kekinian ternyata malah jadi korban.

Banyak produk kebutuhan remaja yang disediakan oleh para produsen dengan tampilan unik menarik binti ciamik.

Apa yang kita perlu semuanya ada, mulai dari 3F (food, fun, fashion) .

Food

Food adalah produk makanan dan minuman termasuk  camilan, fast food, permen, es krim. Serbuan iklan makanan atau minuman yang d tawarkan produsen sudah bukan lagi urusan perut, tapi juga dilengkapi dengan label gaul, funky atau modern dengan seabrek status yang bisa membuat remaja merasa diterima dilingkungannya dan makin gengsi alias naik status sosial.

Seperti dalam produk fast food makanan cepat saji yang biasa dihuni humburger, kentang goreng, ayam goreng dan softdrink ternyata dikenal sebagai makanan sampah. Lantaran mengandung lemak tinggi dan minim nutrisi yang jika sering d komsumsi bisa menimbulkan gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, hipertensi, stroke dan banyak lagi.

Fun/having fun 

Fun adalah kesenangan yang ditawarkan kepada remaja sebagai penyalur ekspresi jiwa muda mereka. Yang membikin remaja enjoy dan bisa menjalin keakraban dengan teman sebaya, seperti pesta pora, konser musik, atau nonton film. Ini akan menyuburkan gaya hidup hedonis yang mengejar kesenangan dunia. Akibatnya remaja tidak punya kemampuan untuk menghadapi permasalahan hidup dengan benar. Jika ada masalah bukannya berusaha mengatasi tetapi justru menghindar dan lari. Yang terpikir cuma gimana caranya agar bisa melupakan masalah dan bersenang-senang. Kalo sudah begini hari depan negeri kita bisa jadi dihuni oleh remaja bermental pecundang.

Fashion

Dalam berpenampilan remaja selalu mencari yang beda dan unik, yang berkiblat pada tren mode masyarakat barat. Perkara pantas atau tidak itu Urusan belakangan, yang penting menarik perhàtian, sehingga remaja muslim berani meninggalkan identitasnya. Remaja berburu pakaian plus aksesories yang keren yang membuat penampilan tidak kacangan.

Remaja putri berlomba-lomba mengumbar aurat dengan tren busana serba terbuka, mini dan menonjolkan daya tarik seksualnya.

Sementara remaja putra terhanyut dalam penampilan yang terkesan feminin dengan meniru lawan jenis atau macho dengan memakai anting atau bertato.

Jadi  3F ini sangat memberikan pengaruh signifikan dalam pergaulan  remaja saat ini, di picu lagi dengan 3 faktor di bawah ini:

Gadget

Apa yang terlintas dalam benak kita semua saat mendengar kata gadget?

Benda mungil dengan sejuta kegunaan, bisa selalu update aplikasi yang terprogram d  dalamnya. Bagi remaja dengan gadget hidup terasa lebih mudah.

Gadget sangat berpengaruh bahkan dapat menyebabkan kecanduan pada diri seseorang.

Seperti aplikasi tik-tok dengan platform video musiknya, telah melahirkan remaja belasan tahun sebagai "berhala baru" dengan aliran musik k-pop nya para pemujanya yang kebanyakan remaja putri dengan melontarkan kata-kata tak pantas sebagai perwujudan rendahnya pendidikan moral mereka. Seperti hasrat untuk mengangkat sang pujaan hati sebagai seorang yang di sembah persis seperti generasi idiot yang latah tanpa berpikir panjang.

Meski sekedar celoteh alay anak-anak baru gede patut kita instropeksi, ada apa dengan anak remaja ini? Mengapa begitu agresif tanpa malu-malu mengekspresikan kekagumannya kepada publik.

Tentu saja mereka ini adalah korban penerepan sistem sekuler-kapitalis yang hanya memuja kesenangan jasadiah. Mengutamakan kebahagian materi diatas segalanya dan tidak menjadikan islam sebagai aturan hidup.

Korban influencer

Anak-anak kita saat ini hidup dizaman influencer, zaman ketika setiap insan, bisa tiba-tiba meledak menjadi idola. Orang-orang rusak dan merusakpun menjadi pujaan. Meracuni pola pikir, mempengaruhi perilaku mereka hingga kadang tidak masuk akal

Korban teknologi

Anak-anak juga korban kecanggihan teknologi. Bermunculannya aplikasi game dan berbagai fitur, melenakan mereka apalagi tidak ada regulasi yang menyeleksi aplikasi, mana yang berfaedah dan mana yang membawa mudharat. Sebab peradaban sekuler tempat lahirnya teknologi itu, dan tak memperhitungkan halal haram juga tak menimbang baik buruknya. Kids muslim zaman now juga cenderung memiliki rasa individualistis yang amat tinggi dan ingin serba instan.

Fakta diatas hanya sekelumit realita yang menimpa "kids muslim zaman now". Dan fenomena ini tentulah sangat berbahaya jika terus berlangsung tanpa ada perubahan yang benar karena kita semua tahu remaja merupakan generasi penerus peradaban. Mau dibawa kemana peradaban ini dan apa jadinya peradaban ini jika dipimpin oleh orang individualis.

Dalam islam kita dituntut melakukan perubahan ditengah-tengah kemaksiatan, sebagai keluarga muslim anak-anak harus dididik dengan akidah islam.

Maka jangan takut menanamkan simbol-simbol islam kepada anak anak kita seperti

Pertama, membiasakan pakaian takwa

Anak-anak sejak kecil dibiasakan berpakaian menutup aurat, utamanya ketika keluar rumah. Tanamkan rasa malu kenalkan konsep aurat. Dengan demikian sejak dini paham bahwa konsep pakaian dalam aturan islam adalah pakaian bukan sekedar kain penutup tubuh tapi punya makna nendalam sebagai pakaian takwa.



Kedua, Mengenalkan panji rasullah

Disini menuntun untuk mengenalkan makna kalimat tauhid diatas bendera tersebut. Juga mengenalkan pelajaran dari kisah- kisah dibalik panji tersebut. Seperti kisah heroik para mujahidin dalam berjihad.

Juga memahamkan bahwasanya Rasulullah bukan sekedar nabi utusan Allah melainkan juga pemimpin tertinggi negara islam. Dengan begitu semakin menumbuhkan kebanggaan dan semangat keislaman yang tinggi

Ketiga, Menceritakan tokoh-tokoh islam

Hari gini anak-anak lebih hafal dengan idola-idola nya seperti para aktor korea yang sedang booming. Padahal banyak kisah-kisah teladan dari pada sahabat dan generasi salafu shalih yang bisa dijadikan teladan . Sayangnya tidak menjadi "trend setter" karena yang hidup kini peradaban kapitalis. Hanya dengan pengenalan terus menerus anak-anak akan terbenakkan.

Keempat, Mengenalkan profesi mulia.

Seperti halnya profesi mulia adalah menjadi dai atau juru dakwah. Sehingga anak-anak termotivasi untuk belajar islam dan mendakwahkannya.

Wallahu a'lam 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak