KHILAFAH JANJI ALLAH DAN KABAR GEMBIRA RASULULLAH, PASTI KEMBALI, MENJADIKAN SOLUSI BAGI MANUSIA

By : Julia Astuti

(Mahasiswi, Aktivis Dakwah Kampus)



Khilafah Wa’dullah Dan Bisyarah Rasul 

Allah memerintahkan perkara-perkara wajib kepada kita seperti sholat lima waktu, puasa dibulan suci Ramadhan, mengurusi jenazah, dan ada salah satu perkara yang juga wajib namun tidak sedikit orang mengabaikannya, perkara tersebut adalah penegakan Daulay Khilafah.

Berdasarkan banyak dalil dari Al-Qur’An, As-Sunnah dan ijma’ para sahabat, para ulama menyimpulkan bahwa khilafah itu wajib. diantaranya  Imam Nawawi menyatakan:

“Mereka (Para Ulama) telah sepakat bahwa wajib atas kaum muslimin mengangkat seorang khalifah.” (An-Nawawi,Syarah Shahih Muslim, Juz XII/Hal.205) dan masih banyak lagi dalil lainnya yang menyatakan tentang kewajiban khalifah.

Berdasarkan hal ini jelaslah hukum menegakkan khilafah adalah wajib/fardhu. kita tahu bahwa wajib itu apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila di tinggalkan akan mendapatkan dosa. sungguh berdiam diri tidak berjuang menegakkan khilafah adalah suatu kemaksiatan.  sebab khilafah merupakan salah satu kewajiban dalam islam, dimana tegaknya hukum islam tergantung kepadanya. 

khilafah bukan semata kewajiban melainkan juga janji dari Allah SWT. Firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, bahwa dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dibumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia Rihoi (Islam). dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahKu dengan sesuatupun. Tetapi barag siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (TQS. An-Nur:55). 

Khilafah juga merupakan kabar gembira dari Rasulullah, sebagaimana diRiwayatkan oleh Imam Ahmad dari Hudzaima bin al-Yaman bersabda:

“….Kemudian akan ada kembali Khilafah ‘ala minhajin nubuwah.”

Dengan Khilafah akidah umat akan terjaga, kesucian Al-Qur’anul Karim terpelihara dari berbagai penista, penodaan terhadap kemuliaan Rasulullah tidak akan terjadi. dengan khilafah kehormatan, harta, dan darah kaum muslim terjaga, dengan Khilafah umat muslim bersatu dibawah panji tauhid.

Tanda-Tanda Tegaknya Khilafah Semakin Nyata, Diantaranya; Kezhaliman Semakin Tajam, Umat Semakin Merespon Positif. Dalam Islam, penguasa diamanahi berbagai urusan dan kemaslahatan rakyat. Dia akan dimintai pertanggung jawaban didalam pengususan berbagai urusan rakyat. penguasa yang memahami tanggung jawabnya tentu akan sangat berhati-hati dalam semua tindakan, kebijakan dan ucapannya. sebab dia tau semua itu harus dia pertanggung jawabkan di akhirat, di hadapan Allah SWT. dan kalau dia menjanjikan sesuatu tetapi tidak ditepati pasti dia akan sengsara di akhirat. jika dia menjanjikan akan melakukan sesuatu, namun nyatanya tidak dia lakukan, atau menjanjikan dia tidak melakukan sesuatu tetapi dia melakukannya niscaya dia tidak akan luput dari ancaman Allah SWT. 

Pada periode saat ini, hati rakyat pernah dibuat berbunga-bunga dengan berbagai janji dan harapan, tentu rakyat masih ingat dengan harapan dan janji itu.

Rakyat pernah di beri harapan, bahwa perekonomian negeri ini akan meroket. faktanya, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini lebih renda dari angka pertumbuhan yang ditargetkan pada APBD 2018 sebesar 5,4 persen. padahal target pertumbuhan itu sedari jauh lebih rendah dari yang pernah diumbar.

Rakyat pernah diberi harapan , bahwa lapangan kerja akan dibuka secara luas. harapan itu juga ternyata kosong . Gelombang PHK justru terjadi. terdapat catatan KSPI terkait beberapa kasus PHK yang terjadi sepanjang tahun2018. dari catatan yang ada, total buruh yang di-PHK mencapai 15 ribu lebih. perusahaan juga banyak yang bangkrut selama tiga tahun terakhir. Data dari gabungan pelaksana konstruksi nasional Indonesia (Gapensi) mencatat sebanyak 37 ribu perusahaan kontraktor swasta mengalami kebangkrutan dalam tiga tahun terakhir.

Sebaliknya, ada yang meroket dalam periode rezim sekarang ini, yaitu hutang. total hutang pemerintah pusat per November 2018 sebesar Rp4.395,9 Triliun. angka ini naik hingga 467,3 triliun dalam periode setahun. total hutang itu terdiri dari pinjaman sebesar Rp784,3 triliun dan hutang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp3.611,5 Triliun.

Makin besarnya jumlah hutang tentu mengakibatkan beban dan dampaknya juga makin besar. diantaranya, APBN akan terbebani pembayaran cicilan. untuk tahun 2018 hingga November, realisasi pembayaran bunga hutang pemerintah mencapai Rp251,1 triliun.

Rakyat juga pernah dijanjikan, bahwa impor berbagai kmoditas terutama kebutuhan pokok, akan dihentikan. lagi-lagi janji tinggal janji faktanya jauh dari realisasi.

Jelas semua janji di atas dari puluhan janji penguasa adalah janji palsu karena jelas tidak terbukti. Semuanya lebih layak disebut janji bohong atau bahkan telah menjadi kebohongan itu sendiri. Selayaknya itu sudah cukup membuat rakyat tidak lagi mau terus dikibuli, tentu konyol jika sudah begitu rupa masih saja ada yang setia mempercayai apalagi mendukung dan menolong pemimpin ingkar janji. 

Khilafah adalah solusi tuntas.

Jika ingin perubahan, maka perubahan itu harus hakiki, bukan hanya ganti rezim tapi sistemnya juga harus diganti. Realitas kemunduran peradaban di negeri ini telah tampak kasat mata, sehingga semakin jelas bahwa rezim ini harus diganti dengan Khalifah dan sistemnya diganti dengan sistem Islam yaitu Khilafah.

Sistem Islam yang harus menjadi pengganti dari sistem kapitalis, bukan yang lain. Kita wajib tunduk pada hukumnya Allah, sedangkan sistem pemerintahan yang mampu menerapkan seluruh hukum Islam adalah Khilafah. Oleh karena itu jangan ragu-ragu untuk menyeru pada penegakkan Khilafah.

Syarat sistem islam itu harus memiliki wilayah teritorial yang tidak statis. Namun dikembangkan dengan dakwah dan jihad, kepemimpinan yang dipimpin Khalifah, aturannya berpijak pada Al Qur-an, As-Sunnah, Ijma, serta Qiyas, dan syarat yang terakhir adalah keamanan yang dijaga oleh militer Islam. Sifat pemimpin menurut Islam adalah menepati janji, mampu melaksanakan tugas, dan menjaga kedaulatan dan kemandirian Negara.

Metode penegakkan Khilafah harus mengikuti metode Rasulullah SAW yaitu dengan membentuk opini umum tentang pentingnya penegakkan Khilafah serta didukung oleh Ahlul-Quwwah.

Wallahu a’lam bi ash-showab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak