Kemuliaan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Oleh: Choirin Fitri 

(Pegiat Literasi Kota Batu)


Sahabat mulia Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq dari awal kehidupannya telah mencirikan pribadi yang baik dalam kehidupannya. Sebagaimana pernyataannya ketika ia ditanya apakah pernah meminum khomr(minuman keras), "Apakah engkau pernah meminum khomr di masa jahiliyah?” Abu Bakar Ash-Shiddiq menjawab: “A’udzubillah (aku berlindung kepada Allah)”. Kemudian ia di tanya lagi, “Kenapa?”. Abu Bakar menjawab: “Aku menjaga dan memelihara muru’ah-ku (kehormatanku), apabila aku minum khomr, maka hal itu akan menghilangkan kehormatanku.”


Ya, dialah Abdullah ibn Abi Quhafah ibn Amir ibn Kaab, lahir di Makkah dan berasal dari kabilah Bani Tamim. Ia dikenal dengan nama Abu Bakar dan mendapat julukan Ash-Shiddiq (yang membenarkan). Julukan ini ia dapatkan ketika begitu banyak orang yang tidak mempercayai peristiwa Isro' Mi'roj, namun ia membenarkannya. 


Ia juga di kenal dengan nama Atiiq karena mendapat jaminan bebas dari api Neraka. Sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW:


Dari ‘Aisyah RA, katanya: bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang suka melihat orang yang dibebaskan (‘atiiq) dari api Neraka, maka lihatlah Abu Bakar” (HR. Al-Hakim)


Abu Bakar dikenal sebagai sosok sahabat yang amat dekat dengan Rasulullah. Pembelaannya terhadap Rasul dan umatnya dicatat dengan tinta emas sejarah peradaban Islam. Kemuliiannya sebagai seorang sahabat pun menjadi sanjungan. 

Rasulullah pernah bersabda; “Sekiranya saya boleh mengambil seseorang untuk dijadikan (khalil) teman dekat; maka aku akan memilih Abu Bakar, tapi Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah saudaraku dan sahabatku” (HR. Al-Bukhari)


Kerelaannya dalam berkorban untuk Islam sungguh luar biasa. Ia adalah pendamping Rasul saat berhijrah ke Madinah. Bersama kekasih tercintanya, Nabi Saw. ia rela menempuh mara bahaya. 


Di Madinalah kemudian Rasulullah mendirikan negara Islam pertama. Sebuah negara yang menerapkan Islam kaffah. Hingga,

 kesejahteraan, kemuliaan, keberkahan menaungi seluruh bagian negara.


Namun, saat ini negara mulia itu telah tiada. Dihancurkan oleh tangan-tangan musuh Islam. Dan saatnya kita mengembalikannya lagi hingga Islam menjadi rahmatan lil 'alamiin.

——————————

Facebook: fb.com/voiceofmuslimahmalang

Twitter: https://twitter.com/Vommalang?s=08 

Telegram: t.me/voiceofmuslimahmalang

Instagram: www.instagram.com/voiceofmuslimahmalang

——————————

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak