Jangan Salah Memilih Pemimpin


Oleh: Arwiyanti (Revowriter Karawang)


Sebagai seorang muslim,  standar dalam menentukan segala sesuatu itu adalah aturan Islam. Begitu juga ketika memilih seorang pemimpin. 


Masalah kepemimpinan bukanlah hal yang baru di dalam Islam. Karena memang fitrah manusia itu butuh seorang pemimpin. Dan untuk itu, Rasulullah SAW adalah contoh sosok pemimpin yang ideal. 


Konsep kepemimpinan ini, sering disebut dengan Imamah / Khalifah. Islam sudah begitu jelas memberikan syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin. Jika satu syarat saja tidak terpenuhi, maka kepemimpinan itu tidak sah. 


1. Muslim

Kaum muslim tidak boleh dipimpin oleh orang kafir. Sebagaima firman Allah dalam Surat An Nisa ayat 141 dan juga Surat Al Maidah ayat 51.

2. Laki laki

Di dalam Islam, perempuan tidak dibenarkan untuk menjadi pemimpin negara. 

Dalam sebuah Hadist Riwayat Bukhori, Rasulullah SAW bersabda : "Tidak akan pernah beruntung suatu kaum, yang menyerahkan urusan nya kepada seorang perempuan." 

3. Baligh 

Anak-anak tidak diperbolehkan menjadi seorang pemimpin. Berbeda dengan sistem kerajaan. Yang secara otomatis, anak dari seorang raja, menggantikannya ketika Sang Raja wafat. Di dalam Islam, pemimpin itu  harus atas keridhoan rakyat yang dipimpin, bukan berdasarkan sistem turun temurun. 

4. Berakal 

Tidak boleh orang gila menjadi seorang pemimpin. Dan juga orang gila tidak mempunyai hak untuk memilih pemimpin. 

5. Merdeka 

Merdeka itu berarti tidak dibawah penguasaan orang lain. Kalau menurut bahasa sekarang bisa diartikan, bukan menjadi antek asing /aseng. Karena ketika dia di bawah kekuasaan orang lain, maka hukum dan kebijakan kebijakan yang akan dibuat pun sesuai dengan arahan tuannya. Bukan lagi demi kemaslahatan sesuai dengan ketentuan nash hukum yang ada. 

5. Adil

Adil adalah konsisten menjalankan agamanya, menempatkan segala sesuatu dalam hukum syara. Jadi seorang pemimpin adalah orang yang bertakwa dan selalu menjaga muruahnya. 

6. Amanah 

Mustahil bagi seorang pemimpin bisa menjalankan hukum Allah jika dia tidak punya sikap amanah. Menurut Syaikhul Islam, sikap amanah itu, akan senantiasa takut kepada Allah, tak takut terhadap ancaman manusia dan tidak akan memperjual belikan ayat ayat Allah untuk kepentingan dunia. 

7. Mampu memikul tanggung jawab. 

Tergantung dari medannya. Pemimpin perang harus pintar dalam mengatur strategi, pandai menggunakan peralatan perang dan berani. Seorang pemimpin yang akan mengatur suatu masyarakat, harus memiliki pemahaman, wawasan dan ilmu yang luas. Karena akan memutuskan segala permasalahan yang ada di masyarakat sesuai dengan Al Qur'an dan as Sunnah. 


Dan tak kalah penting, selain menetapkan syarat syarat untuk sosok seorang pemimpin, Islam juga mengatur terkait dengan sistem  yang akan diberlakukan oleh seorang pemimpin itu. Sistem kepemimpinannya pun harus sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Rosul. Karena pada dasarnya pemimpin itu hanya akan menjalankan apa yang telah Allah tetapkan. Pemimpin itu akan menjamin terlaksananya seluruh hukum Allah dan Rosul di tengah masyarakat. 


Maka, tugas kaum muslimin tidak selesai hanya pada memilih sosok pemimpin saja. Namun juga harus memilih pemimpin yang akan menjamin terlaksananya seluruh hukum Allah. Sebagai pertanda keimanan kita. 


Bila seorang pemimpin itu taat kepada seluruh hukum Al Qur'an dan As Sunnah maka dia adalah pemimpin yang mulia dan benar. Kita wajib taat kepadanya.


Namun jika pemimpin itu memimpin bukan dengan Al Qur'an dan as Sunnah bahkan menolak penerapan Al Qur'an dan As Sunnah. Maka dia bukan pemimpin yang benar. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak