Oleh : Lilik Yani
Al-Qur’an adalah Kalam Allah swt yang diturunkan kepada Rasulullah saw melalui malaikat Jibril.
Al Qur’an diturunkan untuk dijadikan pedoman hidup manusia agar tidak tersesat dalam menjalani aktivitas kehidupannya.
*********
Saudaraku, al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab karena Rasulullah saw yang diutus untuk mengembannya adalah orang Arab. Walaupun sebenarnya Rasul itu diutus untuk seluruh alam, bukan sekedar untuk orang Arab saja.
“Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS Yusuf : 2)
“Kami tidak mengutus seorang utusan pun melainkan dengan bahasa kaumnya.“ (QS Ibrahim : 4).
Maka dari itu, kita semua harus benar-benar meluangkan waktu untuk mempelajari kitab suci ini. Kita pelajari mulai dari mengenal huruf hijaiyah, supaya bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.
Kemudian kita membaca terjemah dan tafsir al-Qur’an supaya tahu apa makna dan kandungan al-Qur’an.
Ketika kalian mengeluh, bahwa belajar al-Qur’an itu susah karena tulisannya menggunakan huruf Arab dan memakai bahasa Arab?
Tahukah kalian, saudaraku. Bahwa Allah lebih tahu tentang hambaNya. Allah tidak mungkin menyusahkan hambaNya. Allah menurunkan al-Qur’an ini sebagai pedoman hidup agar hambaNya selamat dunia sampai akherat. Jadi Allah pasti akan memberi kemudahan bagi kita yang mempelajarinya.
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah yang mengambil pelajaran?“ (QS al-Qomar : 17).
Allah mengulang ayat tersebut di QS al-Qomar ayat 22, 32, 40. Sungguh, Allah mengulang sampai 4 kali untuk ayat yang sama. Itu artinya Allah ingin menegaskan bahwa al-Qur’an itu dibuat mudah oleh Allah agar kita mudah untuk mempelajarinya.
Saudara muslimku, dalam hal ini, yang perlu kita siapkan adalah kemauan yang kuat untuk mempelajari al-Qur’an. Kita harus menyediakan waktu yang optimal dan tubuh yang prima. Bukan pada saat tubuh sudah lelah sehabis bekerja atau aktivitas seharian. Bukan pula belajar al-Qur'an di waktu-waktu sisa.
Kemudian kita tumbuhkan semangat dengan dilandasi niat yang tulus untuk mencari Ridlo Allah. Semoga kita termasuk sebaik-baik manusia karena mau mempelajari al-Qur’an.
“Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang belajar al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhary).
Saudara muslimku yang baik, tanamkan rasa senang untuk mempelajari al-Qur’an. Karena dengan belajar al-Qur’an kita bisa interaksi dengan Allah. Dengan membaca al-Qur’an berarti kita berdialog dengan Allah.
Sesuai sabda Rasulullah saw :
“Barang siapa berkehendak berbicara dengan Allah, maka bacalah al-Qur’an.” (Ad-Dailani–Al Baihaqi).
Kemudian kalian bertanya,bagaimana jika belum lancar membaca al-Qur’an sehingga bacaannya masih terputus-putus? Apakah kita tidak berdosa?
Saudaraku, saat belajar, kita tidak perlu takut atau khawatir dosa karena belum lancar bacaannya. Justru kita akan mendapat dua pahala.
“Orang yang pandai membaca al-Qur’an, dia bersama para malaikat yang mulia dan patuh. Sedangkan orang yang membaca al-Qur’an dengan terbata-bata dan berat melafalkannya, maka dia mendapat dua pahala.“ (Muttafaq Alaih).
Bagaimana mungkin kita akan selamat dunia akherat, jika tidak mau membaca dan mempelajari pedoman atau petunjuk hidupnya. Maka kita harus istiqomah dan benar-benar meluangkan waktu terbaik kita untuk mempelajari al-Qur’an.
Maka dari itu al-Qur’an tidak cukup sekedar dibaca saja (walau hanya dengan membaca sudah memperoleh banyak pahala), tapi untuk bisa menerapkan perlu memahami makna dan kandungan al-Qur’an. Dalam hal ini, kita memerlukan ustadz atau guru yang menjelaskan.
Saudara muslimku, sungguh menyenangkan, jika hari-hari kita senantiasa diisi dengan aktivitas yang berkaitan dengan al-Qur’an. Tiada pernah habis, ilmunya untuk dipelajari. Bahkan semakin kita belajar, akan semakin haus untuk terus menyelam dan menyerap sebanyak-banyaknya ilmu dari al-Qur’an.
Hingga ketika kita sudah meninggal, maka al-Qur’an yang akan setia menemani kita. Kegelapan di alam kubur akan menjadi terang karena al-Qur’an yang kita pelajari dan amalkan. Al-Qur'an akan menjadi pelita atau penerang di alam kubur.
Kemudian ketika di akherat, al-Qur’an mampu menjadi syafaat untuk kita, yang selama di dunia selalu interaksi dan menjadikan al-Qur’an pedoman hidup.
“Bacalah Al Qur’an, karena dia akan datang pada hari akherat kelak sebagai pemberi syafaat kepada tuannya.” (HR. Muslim).
Maka dari itu, saudaraku, masih adakah alasan untuk tidak mau mempelajari al-Qur’an? Masih adakah alasan untuk menunda-nunda mengkaji al-Qur’an? Atau kalaupun mau mempelajari al-Qur’an, tapi hanya di sisa-sisa waktu setelah tubuh penat urusan dunia?
Astaghfirullahaladziim. Ampuni kami Yaa Allah.
Saudaraku, mari kita prioritaskan waktu untuk bermesraan dengan al-Qur'an. Agar tidak ada penyesalan ketika harus menghadap al-Khaliq. Karena al-Qur'an yang kita pelajari akan menjadi hujjah yang membela diri kita.
Saudaraku tercinta, sungguh, tak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda lagi. Mumpung kita masih diberi kesempatan dan kesehatan, maka kita manfaatkan seoptimal mungkin. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk memahaminya. Kemudian menerapkan isinya dalam seluruh aktivitas kita setiap hari. Hingga kita selamat dunia akherat.
Wallahu a'lam bisshawab.
Surabaya, 12 April 2019
#BelajarAlQuranJadiPrioritasHidup
#AlQuranPedomanHidupmu