Islamofobia Menyerang Dunia

Oleh: Riska Maryana 

Kekerasan di desa Ogossagou telah menewaskan 134 Muslim Mali secara brutal pada hari sabtu (23/3) yang menargetkan etnis minoritas Fulani. Banyak dari korban,menurut PBB adalah perempuan dan anak-anak. Bulan Desember 2018 HRW merilis laporan yang menunjukkan lebih dari 200 kematian warga sipil tahun 2018 di wilayah Mopti Mali dan memperingatkan bahwa kekerasan komunal telah meningkat dengan cepat disana.(www.matamatapolitik.com).

Sebelum terjadi pembunuhan kaum muslim di Mali, Selandia Baru dan Inggris telah mengalami lebih dulu penyerangan.

Seorang pria bersenjata palu godam diperkirakan merusak empat masjid di kota Birmingham, Inggris,dalam aksi beruntun pada kamis dini hari (21/03).

Pengrusakan empat masjid di Birmingham tersebut terjadi seminggu setelah penembakan di dua masjid di Chirstchurch, Selandia Baru, yang menyebabkan 50 orang meniggal dunia termasuk warga indonesia.(www.bbc.com).

Upaya Menumbangkan Islam

Islamofobia adalah ketakutan berlebihan yang tidak memiliki dasar berpikir yang kuat tentang Islam bahkan dapat disebut dengan mengada-ada.(sahabatislami.blogspot).

Tindakan kejahatan,seperti pembantaian, terror, penindasan terhadap umat islam kerap terjadi di belahan dunia, ini merupakan bukti yang tidak bisa ditutupi, bahwa islamophobia menggerogoti pemikiran mereka. Berbagai upaya untuk menumbangkan islam diciptakan. Salah satunya dengan menciptakan islamofobia dan terror yang sengaja dibuat untuk menumbuhkan rasa ketakutan terhadap umat islam, pun dilakukan dengan pembantaian dan pembunuhan yang kejam dan berbagai tindakan kekerasan lainnya. Umat islam dijadikan sebagai sasaran empuk mereka. Hilang rasa keperimanusiaan dibenak mereka. Sehingga menghilangkan nyawa manusia bukan lagi dianggap tindakan yang melanggar norma dan nilai agama.

Kebencian terhadap umat islam mengakar dihati mereka. Sehingga umat islam untuk melakukan ibadah dan menjalankan ajaran islam mengalami banyak penghadangan dengan berbagai macam hal dan cara yang buruk .Ini merupakan upaya agar umat islam melepas dan meninggalkan agama serta ajaran islam yang di yakininya. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:

"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).’ Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, maka tidak akan ada bagimu Pelindung dan Penolong dari Allah".

[QS.Al-Baqarah Ayat 120].

Islam Melindungi Semua Umat Manusia

Islam mampu menjaga dan melindungi seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Seperti, Teladan lain yang diberikan Rasulullah SAW adalah sikap tidak membeda- bedakan perlakuan atas dasar suku ataupun agama. Setiap memotong kambing, beliau selalu membagikannya kepada tetangganya terlebih dahulu, termasuk orang-orang Yahudi. Beliau juga menjenguk kaum Yahudi yang sakit, memberi hadiah, juga bermuamalah melalui jual beli dan berbagai hubungan sosial lainnya.

Teladan yang sama ditunjukkan pula oleh salah seorang sahabat Rasul, Umar bin Khattab. Satu waktu, ketika menjabat sebagai khalifah, Umar didatangi seorang Yahudi yang terkena penggusuran oleh seorang Gubernur Mesir, Amr bin ‘Ash, yang bermaksud memperluas bangunan sebuah masjid. Meski mendapatkan ganti rugi yang pantas, sang Yahudi menolak penggusuran tersebut. Ia datang ke Madinah untuk mengadu kan permasalahan tersebut pada Khalifah Umar.

Seusai mendengar ceritanya, Umar mengambil sebuah tulang unta dan menorehkan dua garis yang berpotongan: satu garis horizontal dan satu garis lainnya vertikal. Umar lalu menyerahkan tulang itu pada sang Yahudi dan memintanya untuk memberikannya pada Amr bin ‘Ash. “Bawalah tulang ini dan berikan kepada gubernurmu. Katakan bahwa aku yang mengirimnya untuknya.”

Meski tidak memahami maksud Umar, sang Yahudi menyampaikan tulang tersebut kepada Amr sesuai pe san Umar. Wajah Amr pucat pasi saat menerima kiriman yang tak di duga nya itu. Saat itu pula, ia me ngem balikan rumah Yahudi yang di gusur nya.(m.republika.co.id).

Bukti ketika sistem pemerintahan islam diterapkan ,perlindungan terhadap umat manusia tak hanya didapatkan oleh kaum muslim saja tetapi seluruh umat manusia. Perbedaan agama, ras tak lagi dijadikan sebagai persoalan. Islamofobia pun takkan tercipta yang terasa hanya Islam Rahmatan Lil alamin yang terwujud dalam penerapan syariah secara kaffah.

 Wallahu a'lam bi ash-shawab.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak