Ironi Harga Apel

Oleh : Nina Marlina (Komunitas Pena Islam)


Sepertinya negeri kita tak henti hentinya dihebohkan dengan berbagai berita. Ya, berita kali ini adalah tentang acara Apel Kebangsaan. Acara tersebut digelar oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Minggu (17/3/2019). Yang membuat heboh adalah apel ini menelan biaya yang fantastis, yakni 18 M. Apel ini diisi oleh orasi kebangsaan tokoh dan acara musik yang diramaikan artis nasional. Namun, peserta yang hadir hanya sekitar 2 ribuan orang. Jauh dari target yang diperkirakan Ganjar yaitu 100 ribu orang. 

Sementara di saat yang sama, negeri ini ditimpa bencana banjir bandang. Tepatnya di Sentani, Papua. Banjir tersebut menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu malam (16/3/2019). Puluhan korban hilang, meninggal, serta mengalami kerusakan material. Namun lucunya, dana yang diberikan melalui BPBD hanya sebesar 1 M. Berbeda jauh dengan biaya apel tadi. 

Hal ini tentu menjadi sorotan dan kritikan dari berbagai kalangan. Aktivis Kemanusiaan sekaligus mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai prihatin di tengah kondisi bangsa yang tertimpa bencana, di Jateng malah berpesta dengan menghamburkan uang rakyat. Dalam akun tweetnya ia pun menuliskan "Bantuan BPBP Papua hanya 1 miliar untuk rakyat Sentani Papua. Tuhan jaga bangsa saya. Begitu pula dengan  Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon yang ikut mengkritik anggaran apel kebangsaan ini. Dalam cuitannya di twiter, ia menuliskan "Apel Kebangsaan 18 M, bantuan musibah Sentani 1 M, menjamu IMF 1 T. #rezimsontoloyo,"

Sungguh sangat disayangkan, seharusnya dana APBD digunakan untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Bukan dipakai hanya untuk segelintir orang dan kepentingan tertentu. Apalagi saat menjelang pemilu ini, apakah apel tersebut murni dari agenda politik pemenangan salah satu calon. Meski, hal ini dibantah Kepala Badan Kesbangpol Jateng, Achmad Rofai yang menegaskan tidak ada kegiatan politik dalam acara tersebut. Terlepas apa maksud dan tujuan apel kebangsaan ini, tetap saja semestinya Pemerintah tak perlu mengeluarkan biaya sebesar itu. Alasannya, banyak kebutuhan rakyat yang belum terpenuhi dengan baik. Misalkan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut seharusnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara baik, berkualitas bahkan gratis. 

Adapun ketika di suatu tempat terjadi bencana, pemerintah pusat harus sigap dalam menanganinya. Jika di pusat mengalami kekurangan dana, negara bisa meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk memberikan bantuan. Inilah yang pernah terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab Ra. Khalifah Umar meminta kepada gubernur Mesir kala itu, Amru bin Ash untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Hijaz yang tertimpa bencana kekeringan. Begitu pula dengan gubernur lainnya yang ikut membantu. Mereka mengerahkan segala upaya untuk menangani bencana. Tidak membiarkan, apalagi malah berpesta hingga membuat hati saudara mereka terluka. 


Sumber gambar : kabar24



Sang Mentari

Assalamualaikum sahabat... Aku hanya seorang biasa yang sedang belajar tuk jadi pribadi yang tak biasa. Setiap desain adalah passionku, menulis dan bercerita merupakan kesukaanku, berbagi hal yang bermanfaat adalah kegemaranku. Islam sebagai way of life adalah dienku. Semoga dengan izinNya segera kan tegak kembali di bumi Allah ini. Aamiin @naybeiskara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak