Oleh : Eka Aryanti
(Anggota Komunitas Menulis Asyik Cilacap)
Industri game di Indonesia semakin marak. Telkom Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain besar dalam industri game Indonesia. Dalam acara Telkom DigiSummit di Jakarta ( 11/4 ), Telkom memaparkan kerangka bisnis di beragam sektor hiburan dan pendidikan.
Salah satu yang menjadi fokus utama adalah industri game. Ambisi di industri gaming berdasarkan pada tren game, khususnya mobile, yang sedang menjadi perhatian besar sejumlah masyarakat. Disampaikan oleh Joddy Hernady selaku EVP Digital dan Next Business Telkom, İndustri game memiliki tingkat pendapatan yang paling tinggi dibandingkan jenis hiburan lainnya. " Gaming itu pendapatannya bisa tujuh kali lipat dari pendapatan sebuah film", terang Joddy. (Marketeers, 12/04/2019)
Pertumbuhan industri game di Indonesia mencapai angka 40% tetapi, perusahaan dalam negeri yang khusus fokus pada online game hanya memakai 19% dari total judul game yang beredar.
.
Siapa diuntungkan?
Industri game pasti ada yang diuntungkan dan ada juga yang dirugikan. Yang diuntungkan di dalam industri game adalah konsumen, penjual barang serta bisnis e-commerce secara umum. Konsumen akan selalu diuntungkan ketika ada pemain baru yang hadir. Mengapa ? Karena para pendatang baru pasti akan berusaha menghadirkan kualitas, harga, layanan, hingga promosi yang lebih menarik. Para penjual yang menjajakan barang secara onlinepun akan merasakan keuntungan, karena hal itu merupakan salah satu yang mungkin mereka tawarkan adalah akses lebih mudah bagi para penjual barang tersebut untuk menjajakan barangnya.
Sedangkan yang dirugikan di dalam industri game adalah pedagang offline, e-commerce kecil. Pedagang offline akan merasakan dampak kerugian yang paling besar. Sebagai contoh saat ini telah banyak toko offline yang akhirnya harus tutup di lokasi terkenal di Singapura yaitu Orchard Road. Hal ini dinyatakan oleh The Straits Times, mengutip sebuah laporan dari sebuah lembaga konsultan properti. Ketika İndustri game hadir, para pedagang offline tersebut pun akan merasakan tantangan yang lebih berat. Dan e-commerce tentu tidak akan menghilangkan semua toko offline. Masih banyak orang ingin melihat dan merasakan secara langsung bentuk barang yang ingin mereka beli. Namun menurut Munindra, mereka tetap akan kalah. Kehadiran industri game membuat "kebutuhan untuk berubah” di antara para pedagang offline tersebut menjadi lebih mendesak. Semua pemain e-commerce, baik yang besar maupun kecil harus "mengencangkan sabuk pengaman” mereka.
Munculnya industri game merupakan salah satu kemajuan di bidang teknologi yaitu pembuatan serta penciptaan game online. Hal itu merupakan hasil dari daya nalar yang tinggi sehingga ciptaannya pun tidak hanya digemari oleh kalangan muda tetapi juga anak-anak dan orang tua.
Islam merupakan agama realitas, tidak tenggelam dalam dunia khayalan dan lamunan. Tetapi Islam berjalan bersama manusia diatasi dunia realita dan alam kenyataan. Dalam Islam terdapat standarisasi bagi umat Islam dalam melakukan suatu perbuatan dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawabkan.
Wallahu a’lam bish-showab.