Oleh : Lilik Yani
Al-Qur'an adalah wahyu Allah sekaligus mukjizat terbesar, yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Untuk disampaikan kepada umat manusia, sebagai panduan hidup dan petunjuk setiap langkah perjalanan hidupnya.
Banyak jalan untuk mewujudkan kebaikan dalam hidupnya. Termasuk dalam menghidupkan hati dengan al-Qur'an. Tentu saja ketenangan hati itu tidak dibatasi hanya untuk mereka yang dikarunia hafalan tiga puluh juz secara sempurna.
//Keberkahan al-Qur'an untuk Siapa yang Allah Kehendaki//
Keberkahan al-Qur'an juga bukan dikhususkan untuk mereka yang pandai menafsir al-Qur'an saja. Bukan pula untuk orang yang bacaanya merdu dan pandai melantunkan berbagai irama yang sahdu. Tapi keberkahan al-Qur'an adalah karunia Allah bagi siapa saja yang ingin mendekat dan merasakan sensasi mukjizat selama-lamanya.
Maka dari itu yang diperlukan oleh manusia adalah kesungguhan dan upaya maksimal dalam mempelajari al-Qur'an. Dan Allah akan melihat seberapa serius hamba-Nya dalam berjuang untuk menjalin interaksi dengan kitab suci petunjuk hidup itu. Allah pasti akan memberi pembalasan lebih baik daripada apa yang kita upayakan. Dan Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya.
Tak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan. Apalagi jika ingin meraih keberkahan al-Qur'an. Allah tetap memberikan balasan kebaikan walaupun kita belum lancar membaca al-Qur'an. Kita tak perlu khawatir akan mendapat dosa jika membaca al-Qur'an masih terbata-bata. Justru Allah akan memotivasi mereka akan lebih bersemangat dan tidak pernah menyerah untuk terus mempelajarinya. Allah menghiburnya dengan diberi dua pahala.
Rasulullah saw bersabda, "Orang-orang yang mahir membaca al-Qur'an akan bersama malaikat yang mulia yang senantiasa berbuat baik. Sedang yang membaca al-Qur'an dengan tertatih-tatih dan terasa berat, baginya dua pahala." (Muttafaq Alaihi)
//Menghidupkan Hati dengan al-Qur'an//
Menurut Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan hati yang hidup adalah hati yang bisa mengambil manfaat dari setiap ajaran dan peringatan dari al-Qur'an.
Sedangkan menurut ad-Dhahhak, pemilik hati yang hidup adalah manusia yang bisa memaksimalkan potensi akalnya untuk memahami dengan benar tujuan kehidupan tersebut.
Intinya, hati yang mendapat celupan al-Qur'an adalah ketika seorang muslim mendapati jiwa dan pikirannya tenang dengan bacaan al-Qur'an. Mereka menikmati lantunan ayat-ayat suci al-Qur'an tersebut bahkan sanggup bergetar hatinya ketika dibacakan kalamullah padanya.
Selain itu, mereka merasa diberi kemudahan dalam mengamalkan isi al-Qur'an. Untuk itu, hendaknya mereka selalu bersyukur dan mohon diberikan istiqomah dalam ketaatan kepada Allah.
//Hati Kering Karena Jauh dari al-Qur'an//
Jika manusia berakhlak buruk dan perilaku yang tidak beradab, maka hati mereka akan kering dan jauh dari sentuhan al-Qur'an.
Setiap waktunya hanya disibukkan mengurus kepentingan duniawi belaka. Mereka tidak peduli dengan aturan agama. Halal haram, tidak dipedulikannya. Yang penting keuntungan pribadinya. Orang seperti itu setiap saat berada dalam kesulitan dan Allah mengabaikannya, kecuali mau bertaubat dan memohon ampunan Allah.
Jika kebanyakan orang bisa interaksi dengan perasaan tenang dengan manusia yang berakhlaq al-Qur'an. Maka orang akan merasa jengah dan tidak nyaman untuk bermuamalah dengan pemilik hati yang gersang tersebut.
//Saatnya Menata Hati dengan al-Qur'an//
Keberkahan al-Qur'an adalah hak mutlak Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Jadi tunggu apa lagi, saatnya kita untuk menata hati dengan al-Qur'an. Menjadikan hati hidup dan bersih dengan siraman wahyu dari langit. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup diterapkan dalam segala aspek kehidupan. Al-Qur'an sebagai rahmat dan obat bagi hati yang resah dengan permasalahan hidup yang silih berganti. Al-Qur'an sebagai petunjuk dalam menapaki perjalanan hidup di dunia ini.
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur'an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al-Kitab (al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui, apakah iman itu. Tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (TQS Asy-Syura : 52)
Saudaraku, jangan lupa mohon pertolongan Allah. Semoga Allah melembutkan hati kita untuk senantiasa dalam ketaatan. Hingga Allah memberikan kita hati yang tenang, karena selalu terpaut dengan Allah yang mengatur seluruh episode kehidupan.
Wallahu a'lam bisshawab.
Surabaya, 19 April 2019
#HatiTenangDenganAlQuran
#BerkahAllahUntukOrangPilihan