Oleh : Nafisah Mumtazah
Aktivis Islam Perduli Umat
Dunia pendidikan kembali digemparkan dengan berita yang menyayat hati Dimana mantan kepala sekolah di Kabupaten Soppeng, Sulsel, MT ditangkap polisi. MT yang kini bekerja di Dinas Pendidikan Soppeng, diduga telah mencabuli 14 anak.
"Dari hasil Laporan yang kami terima, sudah 14 anak berstatus pelajar diduga dilecehkan oleh Oknum Kepala Sekolah di sekolah tempat pelaku menjabat sebagai Kepala Sekolah. Namun kini MT bertugas di Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng," Kata Kasat Reskrim Polres Soppeng, AKP Rujiyanto Dwi Poernama, kepada detikcom, Minggu (14/4/2019).
Ini terjadi bukan kali pertama tapi sudah berulang kali.justru aib ini menambah deretan panjang peristiwa kelam dunia pendidikan.
Guru seharusnya jadi orang tua kedua bagi siswa, menjadi teladan yang baik memberikan kasih sayang, perhatian, pendidikan, ilmu dimana nanti bisa dijadikan bekal untung menyongsong masa depan mereka. Bukan malah jadi monster menakutkan yang bisa mengancam bagi keselamatan siswanya.
Begitu juga sekolah, seharusnya jadi rumah kedua bagi anak - anak, bisa memberikan kenyamanan untuk belajar dan menuntut ilmu, bukan malah jadi ajang penghancur masa depan mereka.
Inilah fakta suram pendidikan didalam sistem Sekulerisme dan liberalisme, yang menTUHANkan kebebasan sehingga menyuburkan kerusakan mental dan menghancurkan generasi secara masif
Dengan membiarkan berlangsungnya sistem pendidikan sekuler berarti membiarkan rusaknya identitas generasi Islam menjadi manusia sekuler, pelaku kebebasan, pembela penista agama dan penentang penerapan syariat
Fakta berbeda akan ditemui didalam Sistem Islam, karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk menjaga generasi penerus bangsa. Islam memandang bahwa remaja adalah generasi penerus generasi sebelumnya. Seperti dalam ungkapan bahasa Arab " Syubanu al - yaum rijalu al - ghaddi " ( Pemuda hari Ini adalah tokoh pada masa yang akan datang ).
Dan juga pemuda adalah aset berharga yang membawah perubahan pada peradaban sebuah bangsa.Karena itulah Islam memberikan perhatian besar kepada mereka, bahkan sejak dini. Islam akan menjaga pemuda dari media dan pergaulan bebas secara komprehensif.
Remaja merupakan generasi penerus bagi generasi sebelumnya. Karena itu, ada ungkapan dalam bahasa Arab, “Syubanu al-yaum rijalu al-ghaddi” [pemuda hari ini adalah tokoh pada masa yang akan datang].
Karena itu, Islam memberikan perhatian besar kepada mereka, bahkan sejak dini. Di masa lalu, banyak pemuda hebat, karena generasi sebelumnya adalah orang-orang hebat. Karena itu, sistem Islam memberikan perhatian besar pada generasi muda ini.
Sejarah telah mencatat pemuda yang membawahi perubahan pada kegemilangan peradaban. Muhamad Al Fatih yang mampu menaklukan Konstatinopel di usia yang masih sangat mudah 23 tahun, Salahuddin Al Ayub, mampu merebut kembali Baitul Maqdish, Ibnu Sina yang menemukan ilmu kedokteran diusia nya yang masih sangat mudah 18 tahun dan masih banyak yang lain.
Inilah fakta dimana sistem Islam mampu menjaga dan mencetak generasi yang tangguh dan berkepribadian Islami, beriman dan bertakwa dan mereka mampu membawa perubahan yang cermelang pada peradaban sebuah bangsa. Sehingga Negara Islam tidak di pandang sebelah mata oleh bangsa - bangsa lain di dunia.
Wallahua'lam.